-

Tianducheng, sebuah kawasan di China digadang-gadang jadi kota kembarannya Paris. Namun sayang, nasibnya miris. Kini, Tianducheng jadi kota mati dan sepi.


Kota mati ini berada di Kecamatan Xingqiao, Distrik Linping, Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Tianducheng merupakan contoh ambisi desain kota yang meniru Paris, tapi gagal.


Dengan konstruksi yang dimulai pada 2007 dan dibuka pada tahun yang sama, Tianducheng menawarkan replika menara Eiffel setinggi 108 meter, Arc de Triomphe, dan Champs-Élysées.



Meskipun memiliki daya tarik visual yang menakjubkan, Tianducheng ternyata menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya sulit menarik penduduk dan pengunjung.


Polusi dan Sanitasi Menjadi Masalah Utama


Salah satu tantangan utama yang dihadapi Tianducheng adalah polusi dari pabrik-pabrik di sekitarnya. Polusi berat ini menyebabkan langit di kota ini seringkali tertutup awan dan berwarna abu-abu, mengurangi daya tarik visual kota yang diinginkan.




Selain polusi, standar sanitasi di Tianducheng juga menjadi masalah serius. Banyak sapi berkeliaran sembarangan, menyebabkan kualitas sanitasi yang buruk dan menciptakan lingkungan yang tidak nyaman bagi penduduk.



Kondisi Taman dan Perawatan Infrastruktur


Kondisi taman di sekitar replika menara Eiffel menunjukkan ketidakcukupan perawatan. Taman-taman ini seringkali dipenuhi dengan sampah dan rumput liar, menciptakan kontras yang mencolok dengan citra glamor yang diharapkan dari sebuah kota bergaya Paris.


Replika menara Eiffel, meskipun merupakan yang terbesar kedua setelah Paris Las Vegas Hotel di Nevada, mengalami kerusakan akibat cuaca dan kurangnya perawatan, yang mengurangi daya tarik estetisnya.



Tianducheng kota mati di China/Nomadosaurus

Akses Transportasi dan Keterisian Bangunan


Tianducheng juga menghadapi masalah akses transportasi. Meskipun terletak hanya sekitar dua jam perjalanan kereta dari Shanghai dan dapat diakses melalui Bandara Internasional Hangzhou Xiaoshan, fasilitas transportasi yang buruk menghambat mobilitas penduduk dan pengunjung.


Akibatnya, banyak bangunan di Tianducheng masih kosong dan suasana kota seringkali tampak sepi.


Meskipun menawarkan keindahan arsitektur dan suasana yang meniru Paris, namun kota ini menghadapi tantangan besar dalam menarik penduduk dan wisatawan.



Polusi, masalah sanitasi, kondisi taman yang buruk, serta akses transportasi yang terbatas merupakan faktor-faktor yang menghambat keberhasilan proyek ambisius ini.


Meskipun ada laporan mengenai jumlah penduduk yang mencapai ribuan dan beberapa wisatawan domestik yang mengunjungi kota tersebut, Tianducheng masih berjuang untuk mengisi fasilitas dan kawasan perumahan yang ada.


Keberhasilan proyek ini dalam jangka panjang akan bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah ini dan menciptakan lingkungan yang lebih layak huni dan menarik bagi penduduk, serta untuk para pengunjung.


Baca Lebih Lanjut
Pusat Kuliner Morotai yang Dulu Ramai Sekarang Sepi Bagai Kuburan
Timesindonesia
Belasan Kucing Mati Massal di Kota Malang, Diduga Diracun
Timesindonesia
Kisah Ratu Kecantikan Irlandia Banting Setir Jadi Sopir Truk di Pertambangan
KumparanWOMAN
Perpustakaan di kota tertinggi China dibuka untuk umum
Antaranews
Bukan Lumba-lumba, Yang Terdampar Mati di NTT 50 Paus Pilot
Detik
BERITA POPULER: 10 Kementerian yang Sepi Peminat di CPNS 2024 hingga Daerah Potensi Gempa Megathrust di Indonesia
Diah Puspita Ningrum
Cerita Penghuni Kos di Cikini Saat Terpaksa Angkat Kaki di Pagi Hari
KumparanNEWS
Kisah Indah Nonton Syuting Film The Bell di Bukit Samak Belitung Timur, Seremnya Dapat Banget
Kamri
Perhiasan emas jadi salah satu barang favorit konsumen muda di China
Antaranews
Kisah persahabatan atlet Paralimpiade angkat berat China dan Mesir
Antaranews