TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, tren kesehatan di kalangan masyarakat semakin beragam, mencakup pola makan sehat, gaya hidup berkelanjutan, hingga berbagai metode diet. Salah satu tren yang kian populer di antara para pelaku diet adalah Intermittent Fasting atau diet puasa. Diet ini bukan hanya tentang mengatur pola makan, tetapi juga menerapkan periode tertentu untuk makan dan berpuasa, yang diyakini mampu meningkatkan kesehatan secara menyeluruh sekaligus menurunkan berat badan.


Selain membantu penurunan berat badan, Intermittent Fasting memiliki sejumlah manfaat luar biasa lainnya, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, menghambat perkembangan sel kanker, hingga mendukung kesehatan otak. Terdapat beberapa metode yang bisa dipilih dalam menjalankan diet ini, yang masing-masing dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.


1. Metode 16:8

Metode ini mengharuskan seseorang untuk berpuasa selama 16 jam dan memiliki waktu makan selama 8 jam. Biasanya, metode ini dijalankan dengan melewatkan sarapan dan hanya makan di siang hingga malam hari. Selama berpuasa, air mineral, kopi tanpa gula, dan minuman rendah kalori diperbolehkan untuk membantu mengurangi rasa lapar.


2. Metode 14:10

Mirip dengan metode 16:8, namun periode puasa berlangsung selama 14 jam dan waktu makan selama 10 jam. Metode ini cocok bagi pemula yang baru mencoba diet puasa karena lebih mudah diterapkan.


3. Metode 5:2 (Puasa 2 Hari dalam Seminggu)

Berbeda dengan metode sebelumnya, dalam metode ini, seseorang berpuasa selama dua hari dalam seminggu, dengan pembatasan asupan kalori sekitar 500-600 kalori. Pada lima hari lainnya, pola makan normal tetap diperbolehkan.


4. Eat Stop Eat

Metode ini melibatkan puasa penuh selama 24 jam, biasanya dilakukan satu hingga dua kali seminggu. Meskipun tidak mengonsumsi makanan, air mineral dan minuman rendah kalori tetap diperbolehkan untuk menjaga hidrasi.


5. Warrior Diet

Dalam metode ini, puasa dilakukan sepanjang hari, di mana hanya buah dan sayuran yang dikonsumsi di siang hari, sedangkan makanan utama dikonsumsi pada malam hari, selama 4 jam.


Namun, meskipun Intermittent Fasting menawarkan banyak manfaat, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai salah satu metode ini, agar diet yang dijalankan aman dan memberikan hasil optimal sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing. (*)


Baca Lebih Lanjut
7 Cara Diet Artis, Clean Eating Prilly Sukses Turunkan BB hingga 12 Kg
Detik
Cara Diet Turun Berat Badan dalam Seminggu Hasil Signifikan
Grace Kencana Pranata
Sukses Pangkas BB 30 Kg, Pria DKI Ungkap Hal Sepele yang Bikin Diet Kerap Gagal
Detik
5 September Zodiak Apa? Kenali Sifat dan Karakternya
Info psikologi
Regulasi Emosi: Pengertian dan Manfaatnya dalam Kehidupan
Info psikologi
Kenapa Pupuk Kandang Harus Difermentasi? Ini Alasan dan Manfaatnya
Seputar Hobi
Apa Itu Parsimoni? Ini Pengertian, Manfaat, Metode, dan Contohnya
Detik
Cara Menurunkan Berat Badan 20 Kg ala Marshanda, Olahraga 5 Kali Seminggu
Sindonews
Metode Pembelajaran Understanding by Design: Ini Ciri, Prinsip, dan Tahapan
Detik
Amankah Minum Kopi di Malam Hari? Kenali Risiko dan Manfaatnya
Diah Puspita Ningrum