TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Korban investasi bodong yang dilakukan mantan manajer selebgram Awkarin yaitu Barbara Putri ada juga ada yang berasal dari Toraja Utara.
Salah satu korbannya adalah Harradi Bara Ranga. Ia mengaku mengalami kerugian hampir Rp 1 miliar.
Harradi telah melaporkan kasus penipuan yang dialaminya ke Polres Toraja Utara, dua tahun lalu.
Namun, sampai sekarang, kasusnya belum ada kejelasan.
Barbawa Putri disebutkan melarikan uang investasi yang nilainya mencapai Rp 20 miliar lebih, temasuk uang dari Harradi.
Barbara Putri dan pacarnya, Moh Azhar Padly, bekerjasama dalam kasus dugaan penipuan ini.
Moh Azhar Padly beralamat di Toraja Utara, berdasarkan data di KTP. Ia disebutkan alumni Unhas.
Harradi melaporkan Barbara dan juga Azhar ke Polres Toraja Utara, sesuai dengan domisilinya.
"Saya dan teman melaporkan ke Polres Toraja Utara itu 2 tahun lalu. Sudah 2 tahun berlalu dan tidak ada tindak lanjutnya, padahal pelaku masi berkeliaran," ucap Harradi via telepon kepada Tribun Toraja.
Harradi sempat menanyakan kasus tersebut ke Polres Toraja Utara dan salah satu penyidik di Reskrim Polres Toraja Utara saat itu mengatakan bahwa terduga pelaku tidak dapat dijadikan tersangka karena tidak hadir dalam surat pemanggilan.
"Jadi updatetan terakhir dari Polres Toraja Utara yaitu katanya tidak bisa dijadikan tersangka karena tidak hadir dalam surat pemanggilan. Bagi saya itu tidak masuk akal," tuturnya.
Pria berdarah Toraja ini juga mengatakan bahwa sempat beberapa waktu lalu orang tua dari pelaku Moh Azhar Padly berjanji akan mengganti kerugiannya.
"Saya juga sempat diberi Rp 55 juta dari orang tuanya, dari uang yang setor sebanyak Rp 950 juta. Itupun dibayar dicicil, dan setelah itu tidak ada kejelasan lagi tentang sisanya, baik dari pelaku maupun keluarganya," jelasnya.
Ia berharap Polres Toraja Utara memberikan keadilan kepada ia serta korban-korban lain yang ditipu oleh pelaku.
"Kalau saya kerugian materil sebesar Rp 950 juta, teman saya Rp 3 miliar, dan masih banyak korban-korban lainnya yang mengalami kerugian lebih banyak. Semoga pihak kepolisian bergerak cepat dalam hal ini," tutupnya.
Kronologis Investasi Cuan Lyfe
2 tahun lalu, tahun 2022, Barbara Putri dan pacarnya, Azhar, mengumpulkan member dalam suatu pengelolaan trading yang bernama Cuan Lyfe.
Para member tersebut menyetorkan dana untuk trading Cuan Lyfe. Membersnya sampai ratusan orang.
Namun, setelah beberapa lama berjalan, Barbara menyampaikan bahwa sebanyak 251 member dinyatakan loss trading (kalah dalam perdagangan). Hal ini disampaikan Barbara dalam sebuah grup percakapan sosmed.
Padahal, sewaktu promosi, Barbara Putri meyakinkan calon member bahwa trading yang dikelolanya dijamin fix profit dan tidak mungkin loss.
Para member trading Cuan Lyfe tak kunjung mendapat kejelasan, demikian juga dengan pengembalian modal mereka.
Satu persatu korban bermunculan dan melaporkan ke pihak berwajib (polisi). Kasus ini pun menjadi viral di media sosial, khususnya Twitter, pada tahun 2022 lalu.
Saat itu, akun Instagram resmi Barbara Putri terpantau tidak aktif. Mantan manajer Awkarin ini juga terlihat menonaktifkan kolom komentar postingannya.
Seorang pengguna Twitter dengan akun @videtteolivia mengaku sebagai korban. Ia yang pertama kali mengunggah isu ini di Twitter pada Rabu (3/8/2022).
Netizen yang tidak diketahui identitasnya ini mengaku tengah mencari itikad baik dari mantan manajer Awkarin, Barbara Putri.
Barbara Putri diminta untuk mengembalikan uang yang diinvestasikan terduga para korban untuk trading berjuluk Cuan Lyfe yang totalnya lebih dari Rp 20 miliar.
Menurutnya, Barbara Putri yang katanya otak di balik trading Cuan Lyfe tak kunjung memberi kepastian perihal modal yang disetorkan korban.
"Dicari itikad baik BARBARA PUTRI alias PUTRI ANURLI untuk mengembalikan modal member Cuanlyfe sebesar 20M++,"
"Sudah seminggu para member menunggu kepastian Putri, tapi sampai sekarang Putri malah kabur-kaburan tanpa memberikan statement yang jelas,"
Lebih lanjut dalam cuitannya, netizen ini mengaku tergiur untuk berinvestasi di platform yang dikelola oleh Barabara Putri setelah trading ini dipromosikan sejumlah publik figur termasuk para selebgram.
"Setelah saya lihat langsung Instagram @cuanlyfe2021 ini menawarkan investasi untuk uang yang didepositkan dikelola oleh professional analysis trader (BEI/Forex),"
"Di mana mendapatkan fix profit 2,25 persen dengan perputaran 35 hari di luar hari libur, tanggal merah, sabtu dan minggu,"
Netizen ini kemudian merasa yakin dengan platform trading besutan Barbara Putri setelah melihat sejumlah testimoni dan promosi dari publik figur.
Dia pun tertarik dan tanpa pikir panjang langsung menyetorkan uang puluhan juta rupiah.
Konten promosi trading Cuan Lyfe yang kabarnya dikelola oleh mantan manajer Awkarin, Barbara Putri (Twitter).
Pihaknya melanjutkan modal yang disetorkan pada periode tersebut dijanjikan bakal dikembalikan beserta profit sebesar 2,55 persen per hari setelah satu bulan kemudian.
"Perputaran dimulai dari tanggal 8 juni 2022 dan cair pada 26 Juli 2022 dengan fix profit 2,25 persen /hari. Nah saat tanggal 26 Juli 2022 sebelumnya barbaraputri sudah memberikan informasi diinstagramnya kalau akan ada pencairan sebesar 23M dari batch Pancasila ini,"
"Ia pun juga memberikan instastory sedang disebuah bank dengan banyaknya slip transfer yang sepertinya sedang ia kerjakan untuk pencairan,"
Sayangnya, di hari yang dijanjikan uang puluhan bahkan ratusan juta yang disetorkan si netizen tak kunjung ditransfer oleh mantan manajer Awkarin.
Dan hingga hari ini, tidak ada kejelasan oleh pihak kepolisian mengenai kasus tersebut.
Tentang Cuan Lyfe
Cuan Lyfe merupakan usaha penghimpun dan pengelola dana investasi.
Cuan Lyfe berdiri tahun 2019 dan awalnya hanya dijalankan Moh Azhar Fadly.
Selanjutnya pada akhir tahun 2020, Moh Azhar Fadly menggandeng Putri Anurli alias Barbara Putri untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut.
Azhar yang merupakan alumni Unhas diketahui merupakan kekasih dari Barbara Putri, warga Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
Keduanya berhasil menggaet ratusan member dengan menghimpun dana hamper Rp 23 miliar.
Member ini sadar bahwa mereka telah menjadi korban dari investasi bodong cuan lyfe pada Juli 2022 saat modal telah diserahkan ke Barbara Putri namun keuntungan tidak kunjung dibayarkan.
Awalnya, para Korban mengaku percaya dengan investasi tersebut dikarenakan nama besar dari Barbara Putri yang saat itu merupakan manajer selebgram Awkarin. Juga dalam Pamflet Promosi Cuan Lyfe yang mengikut sertakan Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Korban juga tergiur dengan keuntungan dari investasi tersebut, yaitu sebesar 2 persen-2,5 persen per hari dengan jangka waktu paling singkat 20 Hari.
Beberapa korban telah melaporkan peristiwa ini ke pihak Kepolisian Republik Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Para korban juga mengajukan Permohonan Pailit terhadap kedua orang tersebut ke Pengadilan Negeri Makassar dengan Nomor Perkara 4Pdt.Sus-Pailit/2022/PN Niaga Mks.
(*)
(*)