TRIBUNMADURA.COM - Tidur merupakan kebutuhan vital bagi tubuh untuk memulihkan energi dan menjaga fungsi organ-organ tetap optimal.
Namun, posisi tidur ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kualitas istirahat dan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu posisi tidur yang cukup umum namun menuai pro dan kontra adalah tidur tengkurap atau dalam istilah medis dikenal sebagai prone sleep.
Pada posisi ini, tubuh bagian depan akan bersentuhan langsung dengan permukaan kasur. Untuk memungkinkan bernapas dengan baik, kepala biasanya dipalingkan ke samping agar lubang hidung tidak terhalang bantal.
Meskipun posisi ini terasa nyaman bagi sebagian orang, terutama bagi yang sudah terbiasa, namun penting untuk mengetahui bahwa ada dampak positif dan negatif yang mengiringinya.
Manfaat Tidur Tengkurap bagi Tubuh
Walau tidak banyak direkomendasikan, tidur tengkurap ternyata memiliki manfaat tertentu, khususnya bagi mereka yang memiliki gangguan tidur terkait pernapasan.
Berikut adalah beberapa keuntungan tidur tengkurap, dikutip dari Alodokter:
1.Membantu Mengurangi Dengkuran
Salah satu alasan orang memilih posisi tengkurap saat tidur adalah untuk mengurangi suara dengkuran. Dalam posisi ini, lidah cenderung terdorong ke depan oleh gravitasi dan tidak menyumbat saluran pernapasan, berbeda dengan posisi telentang yang memungkinkan lidah jatuh ke belakang dan menghalangi aliran udara.
2. Menurunkan Risiko Positional Sleep Apnea
Positional sleep apnea atau POSA adalah kondisi gangguan tidur di mana saluran pernapasan menyempit atau tertutup saat seseorang tidur telentang.
Tidur tengkurap dapat membantu membuka saluran napas secara alami karena posisi lidah yang tidak menutup jalur udara. Meski tidak menjadi solusi utama, posisi ini kadang direkomendasikan dokter sebagai pendekatan pendukung bagi penderita POSA ringan.
Risiko Tidur Tengkurap yang Perlu Diwaspadai
Di balik manfaatnya, tidur tengkurap menyimpan sejumlah risiko yang tidak boleh diabaikan. Jika dilakukan secara terus-menerus tanpa penyesuaian, posisi ini bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, di antaranya:
Karena kepala harus diputar ke salah satu sisi agar bisa bernapas, otot-otot leher menerima beban yang tidak seimbang selama berjam-jam. Kondisi ini rentan menimbulkan nyeri otot, kaku leher, hingga gangguan pada tulang leher seperti saraf terjepit. Hal ini bisa membuat tidur terganggu dan menimbulkan rasa sakit saat bangun tidur.
2. Tekanan pada Tulang Belakang
Tekanan pada tulang belakang saat tidur tengkurap menyebabkan tulang belakang terdorong ke arah depan, mengganggu kelengkungan alami (natural curve) dari tulang punggung. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menimbulkan nyeri di area punggung, leher, hingga pinggang.
3. Muncul Kerutan di Wajah
Wajah yang terus-menerus menempel pada bantal dapat menyebabkan tekanan pada kulit, mempercepat timbulnya kerutan, serta menyumbat pori-pori akibat paparan debu dan kotoran dari bantal. Ini juga meningkatkan risiko munculnya jerawat dan iritasi kulit, terutama pada kulit sensitif.
4. Risiko SIDS pada Bayi
Untuk bayi di bawah usia satu tahun, tidur tengkurap sangat berbahaya karena bisa menyebabkan sudden infant death syndrome (SIDS), yaitu kematian mendadak saat tidur. Hal ini terjadi karena bayi belum mampu mengubah posisi wajah jika tertutup oleh alas tidur. Oleh sebab itu, bayi sebaiknya selalu diletakkan tidur dalam posisi telentang.
Tips Aman Jika Terbiasa Tidur Tengkurap
Bagi Anda yang merasa lebih nyaman tidur tengkurap atau sulit mengubah kebiasaan tersebut, ada beberapa langkah pencegahan untuk mengurangi risikonya:
Hindari penggunaan bantal tebal yang dapat membuat leher terlalu menekuk. Bantal tipis atau tanpa bantal lebih dianjurkan agar posisi kepala lebih sejajar dengan tubuh dan pernapasan tetap lancar.
Meletakkan bantal kecil di bawah pinggul dapat membantu menjaga lengkungan alami tulang belakang dan mengurangi tekanan pada punggung bawah.
Saat bangun tidur, luangkan waktu untuk melakukan peregangan ringan, khususnya di area leher, punggung, dan pinggang. Hal ini membantu mengembalikan fleksibilitas otot dan mengurangi rasa kaku.
Jika ingin mengurangi kecenderungan tidur tengkurap, Anda bisa menempatkan bantal di sisi tubuh sebagai pembatas agar tubuh tidak mudah berpindah posisi ke tengkurap selama tidur.
Meskipun ada langkah-langkah untuk membuat posisi ini lebih aman, tidur tengkurap tetap sebaiknya dihindari kecuali atas saran medis, terutama untuk kasus-kasus seperti sleep apnea. Risiko jangka panjang terhadap kesehatan tetap perlu dipertimbangkan dengan serius.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com