TRIBUNJATENG.COM - Desa Wisata Lerep merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Desa wisata yang berada di Kecamatan Ungaran Barat ini menawarkan keaneragaman wisata, baik wisata alam, budaya dan juga kuliner.
Desa Wisata Lerep berada di lereng Gunung Ungaran dengan ketinggian kurang lebih 497 Mdpl.
Sehingga desa ini memiliki udara sejuk dan pemandangan asri.
Sebagai desa wisata, hampir seluruh wilayah di Desa Lerep ini menawarkan tujuan wisata menarik.
Bahkan setiap dusun memiliki wisata unggulan, baik dari wisata alam, budaya hingga kuliner.
“Kita kan desa wisata, keseluruhan dari budaya warga, alam lingkungan, kemudian kuliner, tadisi. Ini semuanya menjadi bagian dari desa wisata,”ucap Lurah Lerep, Sumariyadi pada Jumat (11/4/2025) kepada Tribun Jateng.
Menariknya, delapan dusun di Lerep memiliki ikon wisata sendiri.
Seperti di Dusun Indrokilo ada kampung susu, kopi, dan gula aren.
Kemudian di dusun Lerep ada wisata embung Sebligo, pasar kuliner, dan pokdarwis di Sekukusan.
Lalu ada kampung alpukat di dusun Tegalrejo, kampung durian, dan di RW 4 di Dusun Suko, ada kampung iklim.
Sedangkan di Dusun Karangbolo ada kluster oleh-oleh, sentra tumpi, keripik.
Sentra oleh-oleh di Dusun Karangbolo bahkan mampu menyuplai oleh-oleh ke luar Lerep hingga ke luar daerah Semarang.
Salah satu obyek wisata yang cukup terkenal di Desa Lerep adalah Outbond Sekukusan.
Wisata outbond ini dikelola oleh Pokdarwis Rukun Santoso.
Sekukusan merupakan area outbond yang menawarkan edukasi wisata alam, budaya hingga kearifan lokal.
Di tempat ini, pengunjung bisa belajar membajak sawah dengan kerbau, melakukan outbond, membuat olahan dari bahan limbah, tracking ke curug dan masih banyak lagi.
Juara Desa BRILian
Pada tahun 2023, Desa Lerep mengikuti program Desa BRIlian yang diadakan oleh Bank Rakyat Indonesia.
Dalam program tersebut, Desa Lerep berhasil meraih juara 3 Nugraha Karya Desa BRILian
“Kami ikut Desa BRILian tahun 2023, waktu itu permasalahan warga terutama modal. Karena sebelumnya Desa Lerep itu kan desa wisata sejak 2016, tumbuhnya kluster-kluster itu butuh permodalan. Lalu kita kerjasama dengan BRI, sehingga kita canangkan jadi Desa BRIlian” ucap Sumaryadi.
Kerbehasilan ini tak lepas dari kerja keras para masyarakat dan juga potensi yang ditawarkan oleh Desa Lerep.
Sumaryadi menjelaskan, setelah mengikuti program Desa BRILian Desa Lerep semakin berkembang.
Kini makin banyak agen BRILink yang ada di area Desa Lerep.
Saat ini, ada 4 agen BRILink yang ada di Desa Lerep.
Keberadaan agen-agen ini pun sangat membantu masyarakat maupun wisatawan yang ingin mengambil uang atau melakukan transaksi perbankan.
Mengingat lokasi Desa Lerep jauh dari ibukota.
Selain itu, BRI juga membantu menyediakan pembayaran QRIS di beberapa titik lokasi wisata.
Hal ini juga membantu dalam proses transaksi bagi pengunjung yang tidak membawa uang tunai.
Manfaat ini penggunaan QRIS ini sangat dirasakan oleh pengelola Sekukusan.
Daniel Bayu Anggara, Ketua Pokdarwis Rukun Santoso mengatakan jika penggunaan QRIS BRI juga membantu pedagang saat tak memiliki uang kembalian.
“Banyak siswa atau pengunjung yang pakai e-money, QRIS ini memudahkan mereka. Kami juga tidak perlu menyiapkan kembalian,” ucap Bayu.
Desa Wisata Lerep kini mampu menyerap tenaga kerja dari warga lokal.
Saat ini ada sekitar 50 pelaku UMKM yang berjualan di Pasar Kuliner, kemudian ada 50 orang yang tergabung dalam kelompok sadar wisata atau Pokdarwis dan aada 33 orang yang masuk dalam paguyuban supir.
Selain itu, warga lain ada yang menjadi petani kopi, durian, buah naga, alpukat dan lain-lain.
Peran BRI
Sementara itu, Supervisor Penunjang Operasional (SPO) BRI Cabang Ungaran, Feri Udha Adiyani mengatakan jika BRI Branch Office Ungaran menemukan potensi besar di Desa Lerep.
BRI Ungaran pun memberikan bantuan corporate social responsibility kepada Desa Lerep senilai Rp 500 juta.
Bantuan itu digunakan untuk pembangunan Desa Wisata Lerep dengan tujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa, melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
“Didalam Desa Lerep terdapat potensi yang sangat banyak seperti: industri peyek,industri kampung buah naga,kampung alpukat,kampung kopi,peternakan sapi,” ucap Udha.
Program BRILian sendiri bertujuan mewujudkan ketahanan ekonomi dan menjadikan desa-desa di Indonesia memiliki BUMDes yang aktif sebagai penggerak ekonomi, menerapkan digitalisasi, meningkatkan kesejahteraan, serta mendorong masyarakat inovatif dan kreatif