Metode pengolahan bisa mempengaruhi karakteristik rasa dan aroma kopi. Jika ingin yang mendapatkan rasa manis karamel seperti madu bisa memilih biji kopi metode 'honey process'.
Banyak yang salah mengerti mengenai kopi honey process atau kopi proses madu. Dengan penamaan tersebut, orang beranggapan menyeduh kopi dengan campuran madu.
Namun, faktanya tidak demikian. Kopi honey process merupakan metode pengolahan kopi pasca panen yang menggabungkan 2 teknik sekaligus, yakni teknik basah dan kering.
Dengan metode tersebut, jelas akan menciptakan karakteristik yang unik pada seduhan kopi. Dikutip dari berbagai sumber berikut ini fakta menarik tentang kopi honey process.
![]() |
Dikutip dari Otten Coffee (08/04/24) nama honey process diambil dari bahasa Spanyol, yakni 'Miel' yang berarti madu.
Mucilage yang tersisa pada biji kopi memberikan tampilan lengket seperti madu, dan rasa yang dihasilkan juga menyerupai rasa madu. Namun, pada prosesnya sama sekali tidak menggunakan campuran madu.
Dikutip dari Gordi.id (23/07) ada empat tahapan melakukan metode honey process. Pertama, buah kopi dikupas dengan mesin, tetapi sedikit daging buah dan lapisan lendir (mucilage) sengaja dibiarkan melekat pada biji.
Kemudian, biji kopi yang masih menempel tersebut dikeringkan. Dalam hal pengeringan ini, mucilage yang tersisa dapat bervariasi, tergantung pada jenis honey process yang dipilih.
Ada tiga jenis, yakni Yellow Honey, Red Honey, dan Black Honey. Terakhir, proses pengeringan dapat dilakukan di tempat yang teduh, terbuka, atau di bawah shelter.
![]() |
Seperti yang disebutkan tadi, bahwa jenis coffee honey process terdiri dari Yellow, Red, dan Black. Warna tersebut menggambarkan warna kopi setelah proses penjemuran.
Perbedaan warna tersebut bisa terjadi karena lapisan mucilage yang menempel di kopi saat penjemuran masing-masing mempunyai ketebalan yang berbeda-beda.
\nSemakin tipis lapisan mucilagenya, semakin cepat kopinya kering. Misalnya pada proses Yello Honey hanya 25% lapisan mucilage yang tersisa dengan proses penjemuran 8 hari.
Proses tersebut umumnya dilakukan di tempat yang tidak terlalu teduh, supaya lebih cepat. Sementara Red Honey menyisakan 50% lapisan mucilage dengan waktu penjemuran lebih dari 12 hari.
Jenis tersebut dilakukan di cuaca mendung atau di tempat yang lumayan teduh. Terakhir ada Black Honey yang menyisakan 100% mucilage dengan waktu penjemuran sekitar 30 hari di bawah shelter untuk hasil yang maksimal.
Banyak yang mengakui bahwa seduhan kopi dari metode pengolahan honey process memiliki karakteristik yang unik. Kopinya memiliki rasa manis alami dan rasa yang kompleks.
Rasanya seperti karamel, toffee, dan sedikit fruity. Terdapat asam yang seimbang dan memiliki aroma fruity dan floral yang menyegarkan.
Selain itu, kopi yang menggunakan metode honey process jenis Black Honey bahkan bisa memiliki rasa cokelat dan nutty.
![]() |
Dari ketiga jenis proses tersebut, Black Honey memiliki kompleksitas rasa yang lebih tinggi dibandingkan proses lainnya. Hal ini karena waktu yang lama untuk membuat kandungan gula pada mucilagenya.
Itu yang membuat semakin terkonsentrasi dan semakin banyak meresap ke dalam biji kopi tersebut. Namun, jenis ini juga lebih sulit dalam pengerjaannya, mengingat lama waktu yang dibutuhkan.
Dalam jangka waktu tersebut, semakin tinggi risiko kopinya menjadi rusak karena bakteri dan jamur. Selain itu, kopi juga harus lebih sering dibolak-balik dibandingkan Red maupun Yellow.