Grid.ID- Meski sudah tertangkap basah dan janji untuk berubah telah diucapkan berkali-kali, ada sebagian orang yang tetap mengulangi perselingkuhan. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?

Fenomena selingkuh penyakit kambuhan bukan hanya soal tidak setia atau sekadar tergoda. Menurut Dr. David Tzall,seorang psikolog berlisensi di New York City, sebagaimana dikutip dari Psychcentral, pola ini bisa berasal dari trauma masa lalu, pola keterikatan yang tidak aman, serta kondisi psikologis seperti narsisme, impulsivitas, pencarian sensasi, dan harga diri yang rendah.

Dalam banyak kasus, perselingkuhan yang berulang mencerminkan kondisi hubungan yang tidak sehat. Ketika hubungan mengalami kekosongan emosional atau fisik, komunikasi buruk, konflik tak terselesaikan, atau harapan yang tak terpenuhi, seseorang bisa saja mencari pelarian lewat orang lain.

Namun, perubahan tetap mungkin terjadi. Dengan kesadaran akan pola yang merusak, keinginan untuk berubah, dan bantuan profesional, seseorang bisa keluar dari siklus ini. Tapi yang terpenting adalah mereka harus mau berubah.

Alasan Selingkuh Penyakit Kambuhan

Inilah alasan seseorang melakukan selingkuh berulangkali, dikutip dari theraphytips.org, Senin (14/4/2025). Apa saja?

1. Luka Masa Lalu dan Rasa Tidak Cukup

Banyak pelaku selingkuh berulang membawa luka batin sejak masa kecil—seperti trauma, hubungan keluarga yang disfungsional, atau rasa ditinggalkan. Kondisi ini menciptakan rasa tidak cukup, harga diri rendah, dan ketakutan akan penolakan.

Dalam situasi seperti ini, selingkuh menjadi mekanisme pertahanan diri. Pelaku mencari validasi dari luar untuk menambal luka batin yang belum sembuh.

Setiap hubungan baru memberikan sensasi dihargai, meski hanya sementara. Sebuah studi dalam jurnal Personal Relationships menunjukkan bahwa anak yang melihat orang tuanya selingkuh cenderung memiliki pandangan yang lebih positif terhadap perselingkuhan dan lebih mungkin melakukannya saat dewasa.

2. Takut Dekat, Tapi Takut Sendiri

Sebuah studi tahun 2021 di Personality and Individual Differences menemukan keterkaitan antara kecemasan keterikatan (attachment anxiety), ketakutan akan kesendirian, dan perselingkuhan. Orang denganattachment anxiety sangat takut ditinggalkan, tetapi juga takut menjadi terlalu dekat dengan pasangan.

Mereka butuh kasih sayang, namun ketika sudah menjalin hubungan, mereka cenderung menjauh secara emosional. Selingkuh menjadi cara untuk menjaga jarak emosional, sekaligus tetap merasa “terhubung” dengan seseorang.

Dengan demikian, mereka bisa menghindari keterbukaan dan kerentanan. Dua hal itu merupakan sesuatu yang sering mereka takuti.

3. Impulsif dan Tidak Sadar Diri

Impulsivitas adalah faktor kunci lainnya. Studi tahun 2018 menemukan bahwa orang yang impulsif lebih cenderung melihat perselingkuhan sebagai hal yang dapat diterima.

Pelaku dalam kategori ini mengejar sensasi, kenikmatan, dan hal-hal yang baru. Selingkuh bagi mereka adalah petualangan rahasia yang menawarkan adrenalin.

Mereka cenderung bertindak berdasarkan keinginan sesaat tanpa memikirkan konsekuensinya. Kurangnya kesadaran diri memperparah kondisi ini.

Mereka jarang merenung mengapa mereka selingkuh. Hal itulah yang menyebabkan mereka terus terjebak dalam siklus yang sama.

Mengenal Karakteristik Pelaku Selingkuh Berulang

Menurut Dr. Edward Ratush, pendiri SohoMD, selingkuh yang berulang sering kali mencerminkan kondisi emosi terdalam seseorang. Mengutip Very Well Mind, ada beberapa ciri khas yang biasanya dimiliki oleh pelaku selingkuh berulang.

Pertama, mereka sering kali berbohong tentang keintiman. Mereka menyembunyikan kebutuhan sebenarnya seperti hasrat akan kebaruan seksual atau kecanduan seksual.

Kemudian, mereka pernah selingkuh sebelumnya. Studi menunjukkan bahwa seseorang yang pernah selingkuh memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk melakukannya lagi dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah.

Selain itu, mereka juga cenderung menyembunyikan perangkat pribadi. Ponsel atau laptopdisembunyikan sebagai upaya menutupi rahasia.

Perilaku ini juga sering kali dipengaruhi oleh kontrol impuls yang buruk. Mereka tidak mampu mengendalikan dorongan sesaat.

Masalah kesehatan mental yang belum terselesaikan, seperti ADHD, bipolar, kecanduan, atau gangguan keterikatan, juga dapat menjadi faktor.Terakhir, mereka mungkin menganggap selingkuh bukanlah masalah besar, dengan pandangan bahwa monogami tidak penting atau bahwa selingkuh bukanlah hal yang serius.

Apakah Bisa Disembuhkan?

Meski banyak kasus menunjukkan bahwa selingkuh penyakit kambuhan, bukan berarti pelaku tidak bisa berubah. Namun, perubahan membutuhkan tiga hal utama yakni kesadaran akan pola dan dampaknya, keinginan tulus untuk berubah, dan bantuan profesional, seperti terapi trauma, konseling hubungan, atau pengelolaan impuls.

Banyak pelaku selingkuh berulang tidak melihat perilaku mereka sebagai masalah. Inilah sebabnya, upaya perubahan sering gagal jika tidak ada keinginan pribadi yang kuat dan kesadaran mendalam.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa selingkuh penyakit kambuhan adalah pola perilaku kompleks yang sering kali berakar dari luka batin, kecemasan akan keterikatan, dan impulsivitas. Memahaminya bukan untuk membenarkan perilaku tersebut, tetapi untuk menyadari bahwa solusi tidak cukup hanya dengan permintaan maaf atau janji manis.

Perubahan yang nyata butuh waktu, usaha, dan kejujuran terhadap diri sendiri. Tanpa itu, selingkuh akan terus menjadi siklus yang tak berujung—bukan hanya menyakiti pasangan, tapi juga pelakunya sendiri.

Baca Lebih Lanjut
Selingkuh Emosional Tanpa Disadari? Kuis Ini Bisa Mendeteksinya
Mia Della Vita
Apa Bedanya Selingkuh Emosional dengan Teman tapi Mesra? Kenali Tanda-tandanya
Mia Della Vita
Apakah Perilaku Selingkuh Bisa Dihilangkan? Ini Penjelasan dari Ahli Hubungan
Fidiah Nuzul Aini
Benarkah Hobi Selingkuh Bisa Diturunkan dari Orangtua ke Anak-anak? Begini Penjelasannya
Ines Noviadzani
Makan Pelan Lebih Sehat, Ini Alasannya Menurut Ahli
Visi News
Seperti Apa Rasanya Balikan Setelah Diselingkuhi? Berikut Curhatan Para Korban Perselingkuhan
Mia Della Vita
13 Tanda Khas saat Mengidap Penyakit Ginjal, Termasuk Kelelahan-Perubahan Urine
Detik
12 Tanda-tanda Pasangan Selingkuh Lewat Chat, Waspadalah!
Mia Della Vita
Telapak Tangan Keringetan, Apakah Benar Tanda Penyakit Jantung?
Konten Grid
Istri Buntuti Suami karena Curiga Lihat Penampilannya, Kepergok Selingkuh dengan Sahabat di Hotel
Randy P.F Hutagaol