TIMESINDONESIA, PADANGBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan hasil analisis dari aktivitas Patahan Besar Sumatera yang terjadi beberapa waktu terakhir menunjukkan adanya gempa kembar.

"Aktivitas Patahan Besar Sumatera ini kita perhatikan karakteristik gempanya itu kembar," kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi di Padang, Sabtu (12/5/2025).

Sebagai contoh kejadian gempa di Solok yang terjadi akibat aktivitas segmen Sumani dan Sianok. Merujuk data BMKG gempa kembar sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 1926, 1943 dan 2007.

Artinya, lanjut dia, masyarakat di Ranah Minang wajib mengenali adanya potensi ancaman gempa bumi sehingga warga sedari awal sudah bisa memikirkan langkah yang harus dilakukan ketika terjadi kemungkinan terburuk.

"Jadi, harapan kita dengan masyarakat sudah mengetahui potensi gempa maka mereka bisa menyiapkan langkah mitigasi," ujarnya.

Lebih jauh, BMKG juga mengingatkan masyarakat bahwa salah satu kemungkinan terburuk akibat pergeseran Patahan Besar Sumatera ialah longsor terutama di daerah perbukitan.

Meskipun gempa bumi yang terjadi tergolong kecil atau di bawah magnitudo lima, namun masyarakat patut selalu mawas diri untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

"Gempa yang terjadi memang skala kecil dan tidak signifikan dirasakan masyarakat tapi ketika terjadi gempa dan sebelumnya hujan maka ada potensi longsor," ujarnya mengingatkan.

Apalagi, secara klimatologi Provinsi Sumatera Barat termasuk tipe ekuatorial atau dalam setahun daerah tersebut akan menghadapi dua kali puncak musim penghujan yakni Maret dan November setiap tahunnya.

Suaidi menambahkan secara umum terdapat tiga sumber utama terjadinya lindu di Ranah Minang. Ketiganya ialah Patahan Besar Sumatera, Patahan Megathrust dan Zona Subduksi. (*)

Suaidi menambahkan secara umum terdapat tiga sumber utama terjadinya lindu di Ranah Minang. Ketiganya ialah Patahan Besar Sumatera, Patahan Megathrust dan Zona Subduksi. (*)

Baca Lebih Lanjut
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Bogor 10 April 2025, akibat Aktivitas Sesar Aktif
Tribunnews
BMKG Jelaskan Gempa Bogor Terdengar Suara Gemuruh dan Ledakan
Detik
Gempa Bumi 2,9 Magnitudo Guncang Bantul, BMKG: Dipicu Aktivitas Sesar Aktif
Timesindonesia
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Dangkal M 4,1 Guncang Kota Bogor
Detik
BMKG: Waspada Hujan Lebat Terjadi Tiba-Tiba di Pulau Jawa
Timesindonesia
Muncul Suara Gemuruh dan Dentuman Saat Gempa Bogor, Ini Analisis BMKG
Detik
BMKG Catat 4 Kali Gempa Susulan Usai Gempa Bogor M 4,1
Detik
BMKG Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Pancaroba, Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai
Visi News
Mengenal Sesar Citarik Pemicu Gempa Bogor yang Disertai Dentuman
Detik
Ini Titik Gempa Darat M 4,1 yang Guncang Kota Bogor
Detik