TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka tengah menyelimuti keluarga penyanyi legendaris Titiek Puspa.
Titiek Puspa tutup usia pada Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Kepergiannya disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan pendarahan serius.
Sebelumnya, sang legenda seni Tanah Air ini sempat dilarikan ke rumah sakit pada 26 Maret 2025, setelah tiba-tiba jatuh pingsan saat menjalani syuting program televisi.
Pengakuan itu dikatakan putri Titiek Puspa, Petty Tunjungsari dikutip dalam YouTube Intens Investigasi.
"Beliau di rumah sakit dari tanggal 26 Maret, waktu itu alhamdulillah dia menyelesaikan tiga episode acara lapor Pak di Trans 7 dan ketika selesai dia pingsan," ujar Pety, dikutip Tribunnews, Jumat (11/4/2025).
"Dan ternyata itu adalah pecah pembuluh darah otak sebelah kiri," tambahnya.
Usai dilarikan ke rumah sakit dan ditangani oleh tim medis, kondisi pelantun lagu Si Hitam ini sempat membaik.
"Alhamdulillah sudah dilarikan oleh teman-teman Trans TV, dilarikan ke RS Medistra dan ditangani dengan baik."
"Operasinya berhasil dengan baik darahnya keluar bisa sadar kembali," terangnya.
Namun, pada hari ketiga atau keempat, kondisi Titiek Puspa kembali menurun akibat demam tinggi yang tak kunjung reda.
"Namun di hari ketiga atau keempat memburuk lagi karena badannya panas," jelas Petty.
Alih-alih kecewa, Petty justru mengerti bahwa sang ibu sudah berusia 87 tahun, sehingga kondisi fisiknya memang sudah tidak sekuat dulu.
"Ya mohon maklum karena ibu saya sudah 87 tahun jadi mungkin badannya ya ya memang sudah 87 tahun," bebernya.
Sementara itu, Petty juga mengungkap sang ibunda kerap melontarkan ucapan yang seolah menjadi isyarat dirinya akan segera berpulang.
"Memang beliau itu sebetulnya kepada saya dan adik saya itu sudah sering mengatakan bahwasanya kalau bahasa Jawa 'Gusti Allah monggo kulo dipundut'," kata Petty.
"Maksudnya 'Tuhan silakan saya diambil'," imbuhnya.
Diakui Petty, ibunya sering menyampaikan bahwa dirinya siap dipanggil Tuhan jika memang sudah tidak lagi berguna.
Pelantun lagu Kupu-kupu Malam ini seolah menyerahkan sepenuhnya hidupnya kepada kehendak Sang Pencipta.
"Eyang selalu bilang Tuhan silakan saya diambil kalau saya sudah tidak berguna."
"Dia memang menyerahkan diri kepada sang penentu, kepada sang pemberi, kepada sang pencipta," terangnya.
Petty menjelaskan, dirinya hingga saudara-saudaranya sebenarnya sudah dipersiapkan sejak lama.
Bahkan, menurutnya, keponakan-keponakan mereka pun telah memahami situasi tersebut sejak tiga, dua, hingga satu tahun sebelumnya.
“Jadi kalau dibilang kami, anak-anaknya, sudah dikondisikan."
"Tiga tahun, dua tahun, dan setahun sebelumnya, keponakan-keponakannya juga sudah mengerti,” jelas Petty.
(Tribunnews.com, Rinanda)