Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Keluarga bocah laki-laki berinisial AE (12) yang mengalami luka bakar serius akibat tersambar api saat bermain bersama teman-temannya di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, buka suara.
Mereka menyebut insiden tersebut sebagai musibah, namun tetap berharap ada bentuk pertanggungjawaban.
Bibi korban, Inka Damayanti, menanggapi perkembangan kasus ini dengan harapan agar proses penyelidikan berjalan tuntas.
“Kita nunggu hasil pemeriksaannya lebih lanjut ya. Biar hasil dari penyelidikan sampai tuntas aja, Kak,” ujar Inka saat dikonfirmasi Tribun melalui pesan singkat, Kamis (10/4/2025).
Inka menegaskan, keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut insiden tersebut.
Meski demikian, ia berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak pihak, khususnya para orang tua.
“Apapun itu hasilnya biar jadi pelajaran aja ke depannya buat siapapun itu, khususnya orang tua untuk lebih mawas kepada anak-anak dan lingkungannya. Pada dasarnya, siapapun gak ada yang mau ada kejadian kayak gini."
“Tapi balik lagi, semua kami serahkan kepada pihak yang berwajib. Dari kami, cuma minta doanya yang terbaik untuk kesehatan ponakan saya. Semoga bisa lebih hebat lagi dan ceria seperti semula. Apapun hasilnya, Allah nggak tidur,” ucapnya.
Korban kini menjalani perawatan intensif di RSD Gunung Jati, Kota Cirebon, dengan luka bakar yang meliputi bagian dada, kedua kaki dan tangan.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar menyatakan, tidak ditemukan unsur kesengajaan dalam insiden tersebut.
Ia menyebut kejadian terjadi saat anak-anak bermain di dekat tempat penyimpanan alkohol milik promotor perusahaan farmasi yang tidak terkunci.
“Ya jadi kronologinya, pada saat korban ini sedang bermain dengan teman-temannya, bermain api, kebetulan ada salah satu saksi anak juga yang memainkan alkohol."
"Korban sempat tersambar api, sehingga terbakar.
Ia menambahkan, cairan alkohol yang digunakan memiliki kadar 90 persen dan sangat mudah terbakar.
“Sejauh ini tidak ada motif lain, masih murni karena anak-anak bermain. Alkoholnya memang mudah terbakar dan tempatnya tidak terkunci, jadi anak-anak bisa ambil tanpa tahu bahayanya,” katanya.
Hingga kini, polisi telah memeriksa delapan anak saksi terkait peristiwa tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama RSD Gunung Jati Cirebon, dr Katibi, menyatakan bahwa kondisi AE mulai stabil dan menunjukkan perkembangan positif, meski masih dalam tahap penanganan medis lanjutan.