GridHEALTH.id - Antibiotik untuk jerawat umumnya digunakan sebagai salah satu cara untuk mengatasi jerawat membandel yang disebabkan infeksi bakteri. Namun, penggunaannya harus sesuai dengan permintaan dan petunjuk dokter.

Antibiotik kerap digunakan untuk mengobati jerawat yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotik mampu meredakan peradangan akibat kulit berjerawat dengan membunuh bakteri penyebab timbulnya jerawat.

Meski demikian, tidak semua jenis jerawat perlu diobati menggunakan antibiotik, karena pengobatan jerawat umumnya tergantung usia, tingkat keparahan jerawat, dan riwayat pengobatan jerawat sebelumnya.

Antibiotik hanya digunakan untuk mengatasi jerawat yang berisiko meninggalkan bekas atau jerawat yang tergolong parah.

Antibiotik untuk jerawat ada yang berbentuk oles (topikal) dan ada juga yang langsung diminum (oral).

Antibiotik topikal berfungsi untuk membunuh bakteri pada area kulit yang berjerawat, sedangkan antibiotik oral membunuh bakteri dari dalam pori-pori kulit secara keseluruhan.

Ada beberapa pilihan antibiotik yang dapat diresepkan dokter untuk mengatasi jerawat, yaitu:

1. Clindamycin

Berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri pada kulit berjerawat. Obat ini tersedia dalam bentuk obat oles dan obat minum.

2. Erythromycin

Digunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi pada kulit dan mengatasi gangguan kulit jangka panjang.

3. Doxycycline

Merupakan antibiotik oral golongan tetracycline yang bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Obat ini dapat bekerja secara optimal jika diminum saat perut kosong, yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan bagi penderita sakit maag.

4. Azithromycin

Obat antibiotik satu ini lebih sering menjadi alternatif tetracycline untuk mengobati jerawat. Pasalnya, kandungan antibakteri dan anti peradangan di dalamnya dapat menekan pertumbuhan bakteri sekaligus mengurangi keparahan infeksi jerawat.
Menurut penelitian dari World Journal of Plastic Surgery, azithromycin lebih efektif dibandingkan obat antibiotik minum lainnya. Azithromycin oral dan erythromycin jauh lebih ampuh mengobati jerawat dibandingkan dengan tetracycline.
Bahkan, obat ini juga disebut lebih baik dalam mengurangi peradangan ketimbang tetracycline. Meski lebih efektif, antibiotik ini lebih sering dijadikan obat cadangan.
Bila tetracycline tidak menunjukkan perubahan yang baik pada kulit berjerawat, kita akan diresepkan azithromycin.

5. Trimethoprim
Trimethoprim adalah antibiotik yang dipakai ketika tetracycline dan erythromycin tidak menunjukkan hasil yang efektif ketika merawat kulit berjerawat.
Cara kerjanya pun sama, yaitu dengan membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

Umumnya, dokter akan memberikan trimethoprim dengan dosis 300 mg dengan kombinas obat lainnya, yakni retinoid atau sulfamethoxazole. Penggunaan trimethoprim tunggal dinilai kurang efektif untuk atasi peradangan kulit akibat jerawat.

Penggunaan antibiotik untuk jerawat harus sesuai dengan resep dan petunjuk dokter untuk menghindari penggunaan yang tidak tepat yang bisa meningkatkan risiko resistensi antibiotik

Penggunaan antibiotik untuk jerawat mungkin akan digabungkan dengan obat oles yang mengandung retinoid atau benzoyl peroxide guna meningkatkan efektivitas pengobatan dan menurunkan risiko terjadinya resistensi antibiotik.

Baca Lebih Lanjut
Polisi Temukan Obat-obatan di Kamar Hotel Jakbar TKP Jurnalis Tewas
Detik
Waspadai Obat Palsu yang Beredar di Indonesia, BPOM Ungkap Jenis-jenis yang Sering Dipalsukan
Tribunnews
5 Rekomendasi Camilan Khas Banyuwangi Cocok untuk Oleh-Oleh Lebaran
Timesindonesia
Penyebab Benjolan di Belakang Telinga dan Cara Penanganannya
Konten Grid
5 Mitos Soal Manfaat Bawang Putih Ini Masih Dipercaya
Detik
Menyoal Pneumonia, Penyakit yang Picu Val Kilmer Meninggal Dunia
Detik
9 Ramuan untuk Memperbaiki Fungsi Ginjal, Kunyit hingga Brotowali
Detik
Apem Comal Pemalang Laris Manis untuk Oleh - oleh Lebaran
Timesindonesia
Tekanan Darah Rendah Tidak Minum Obat Apakah Aman? Cari Tahu Penjelasannya
Konten Grid
Kabar Terkini Kasus Kematian Jurnalis Palu di Hotel Jakbar
Detik