BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pengelola Kebun Binatang Mini (KBM) Jahri Saleh masih menunggu rehab kandang dan proses perubahan nomenklatur kebun binatang mini menjadi Taman Edukasi Satwa (TES).
Kepala UPTD KBM Jahri Saleh, Noor Hidayat mengungkapkan lahan kebun binatang yang terbatas hanya 1,6 hektare dan diapit pemukiman penduduk, sehingga tak memungkinkan untuk menambah luasan agar memenuhi standar kebun binatang mini 2 hektare.
Dia juga mengungkapkan selama ini tak sedikit hewan di KBM Jahre Saleh seperti bebek, angsa, hingga ayam yang mati karena dimangsa binatang liar.
“Karena kandang yang tidak representatif lalu binatang itu dimakan oleh ular sawa liar atau biawak, bukan peliharaan kita,” katanya.
Selain itu, pengelola juga terkendala keterbatasan penjagaan pada malam hari, sebab binatang liar aktif pada malam hari.
Untuk mencegah kematian hewan di kebun binatang, pengelola dengan menambah lapisan kandang menggunakan jaring.
Noor Hidayat juga mengungkapkan bahwa pada tahun ini, telah dimasukan dalam perencanaan anggaran daerah untuk rehap sejumlah kandang yang ada di KBM Jahre Saleh.
“Nanti kalau rehab kandang selesai, baru kita berusaha lagi menambah binatang-binatang lain,” ujarnya.
Selain itu, Kepala UPTD KBM Jahri Saleh juga mengaharapkan pastisipasi masyarakat, pihaknya membuka kesempatan bagi masyarakat yang punya binatang peliharaan dan mau menitipkan di KBM Jahri Saleh.
“Yang punya binatang mau dipelihara disini, kita membuka peluang itu,” katanya
(Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)