Laporan : Misbahul Munir
SURYAMALANG.COM, BOJONEGORO – Sosok pemain muda Fadly Alberto Hengga, memiliki peran penting dalam kemenangan Timnas Indonesia U-17 atas Yaman di laga Piala Asia U-17 2025.
Sosok Fadly Alberto Hengga, pemain asal Bojonegoro Jawa Timur bukan hanya jadi pejuang di lapangan sepak bola demi kemenangan Timnas Indonesia, ia juga adalah pejuang di keluarganya.
Kisah Fadly Alberto yang sudah mampu memberikan rumah bagi keluarga sederhananya di usianya yang masih muda bisa jadi inspirasi para generasi muda lainnya.
Sorak kemenangan Timnas Indonesia U-17 usai menumbangkan Yaman 4-1 di ajang Piala Asia U-17 2025 pada Senin (7/4/2025) tak hanya menggema di stadion.
Di sudut Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, satu keluarga kecil larut dalam syukur dan haru.
Bagi mereka, kemenangan itu lebih dari sekadar skor itu adalah bukti nyata perjuangan seorang anak untuk membahagiakan keluarganya.
Dialah Fadly Alberto Hengga, striker muda Garuda Muda, yang mencetak gol kedua dalam laga itu.
Aksinya di lapangan tak hanya membanggakan tanah kelahiran, tapi juga menjadi mimpi yang perlahan diwujudkan, memberikan rumah layak untuk ibunda dan adiknya tercinta.
Saat ditemui di rumah, sang ibu, Piana, tak mampu menyembunyikan rasa bangganya.
Matanya berkaca-kaca saat mengingat bagaimana perjuangan putra sulungnya sebelum berangkat memperkuat Timnas.
"Ibu sabar ya, nanti Kakak pasti buatkan rumah untuk Ibu. Doakan Kakak sukses," kenang Piana dengan suara lirih namun penuh kebanggaan sembari menunjukkan Foto Fadly Alberto saat Umroh, pada selasa (8/4/2025).
Penuturan Piana, Fadly berangkat membela Timnas sejak awal Ramadan, tepatnya 3 Maret 2025.
Dari Surabaya ke Bandung, lalu terbang ke Arab Saudi. Semua itu dijalani dengan penuh semangat dan tekad kuat, seperti yang sudah ia tanam sejak kecil.
“Dia itu dari kecil ikut SSB semangat latihan, saya antar latihan, ikut turnamen meskipun hujan deras. Nggak pernah ngeluh,” ujar Piana.
Kehidupan keluarga Fadly jauh dari kemewahan.
Rumah yang dahulu mereka tempati hanyalah bangunan 4x8 meter yang berdiri di atas lahan milik Perhutani.
Dinding dari kalsiboard, atap seng, tanpa sekat antara ruang tamu, dapur, dan kamar tidur.
Tapi dari tempat sederhana itulah tumbuh tekad dan mimpi besar.
"Sampai pernah dulu karena tidak bisa bayar untuk latihan SSB dia tetap diminta untuk latihan sama pelatih, karena kata pelatih dia punya bakat," benernya.
Kini, berkat kerja keras dan ketekunan, mimpi Fadly mulai terwujud.
Ia sukses menghadiahi dua rumah untuk keluarganya.
Rumah pertama dibangun sebagai hadiah dari keluarga Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah atas prestasinya, rumah itu dibangun di desa asalnya.
Kemudian, rumah kedua adalah hadiah dari pengusaha pemilik PT Realfood Winta Asia, sebuah perusahaan minuman di Bojonegoro, yang memberikan hunian layak di Perumahan Bumi Damai Regency, Kecamatan Dander.
"Semua doa dan kesabaran Fadly sekarang dikabulkan, semoga menjadi berkah ,” sambungnya.
Di balik pencapaiannya, Fadly tetaplah anak desa yang rendah hati.
Setiap langkahnya ia niatkan bukan untuk kemegahan pribadi, melainkan untuk keluarga, terutama sang ibu.
"Dia tetap tinggal di sini (red : rumah Banjarsari) kalau yang di perumahan Dander itu hanya untuk singgahnya kadang dia di sana dua hari untuk mengecek lalu pulang," terangnya.
Di lain sisi, Junaidi, keluarga Fadly lain, menyaksikan bagaimana remaja itu tumbuh dengan kesederhanaan layaknya anak desa.
Sosok Fadly Alberto Hengga dimatanya adalah pribadi yang baik, pemalu dan tekun.
"Setiap pulang itu pasti ikut main volly bersama temannya, kadang juga ngajak saya untuk berlatih passing dilapangan desa. Kalau tidak ada kegiatan ya di kamar saja," tutur Junaidi.
Pada laga melawan Yaman, Fadly Alberto Hengga kembali membuktikan ketajamannya.
Berkat sundulannya di menit ke-24, Garuda Muda menjadi unggul 2-0 gol .
Timnas Indonesia akhirnya meraih kemenangan telak 4-1 di laga kedua Grup C, yang digelar di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, Senin (7/4/2025).
Fadly Alberto bukan hanya mencetak gol di lapangan, tapi juga telah mencetak harapan dan bukti bahwa kerja keras, doa, dan cinta keluarga bisa menembus batas-batas keterbatasan.