TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap motif AUO (22) warga Pabean Cantikan, tega menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri, ternyata karena sakit hati.
AUO dilaporkan memiliki tunggakan sebesar Rp25 juta kepada vendor pernikahan.
Untuk menutupinya, ia nekat menggadaikan mobil Toyota Fortuner milik sang ayah, MS (65), tanpa sepengetahuan.
Namun ketika MS mengetahui perbuatan anaknya, ia mendesak AUO untuk segera menebus kembali mobil tersebut.
Permintaan itu justru berujung pada peristiwa pembunuhan yang mengguncang publik.
Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Raya Darmo Permai II, Sukomanunggal, Surabaya, Sabtu (5/4/2025).
Kini Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto, mengatakan pihaknya telah menangkap pelaku pembunuhan seorang pria, MS (64) di tepi Jalan Raya Darmo Permai, Sonokwijenan, Sukomanunggal, Surabaya, Jawa Timur.
Aris menduga pelaku pembunuhan sakit hati kepada lanjut usia (lansia) itu. Namun, dia tidak menjelaskan secara detail terkait identitasnya.
"Iya, (pelaku pembunuhan MS) sudah kami amankan,” kata Aris ketika dikonfirmasi melalui pesan, Selasa (8/4/2025).
Aris mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan, pelaku berinisial AUO tersebut diduga sakit hati.
Akan tetapi, detail dari motifnya akan dijelaskan ketika konferensi pers mendatang.
“Motifnya sakit hati. Nanti detailnya kami sampaikan saat rilis,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan Tim Jatanras Polrestabes Surabaya, AUO diduga telah merencanakan pembunuhan terhadap ayahnya.
Tubuh MS ditemukan di pinggir jalan dengan luka parah di bagian belakang kepala akibat benturan benda tumpul. Tubuh korban sempat diletakkan sedemikian rupa agar tampak seperti korban kecelakaan lalu lintas.
Setelah penemuan jasad ayahnya itu, AUO berhasil ditangkap polisi. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto, mengatakan penyidikan gabungan antara Tim Jatanras dan Polsek Sukomanunggal masih terus berjalan.
Diketahui hubungan antara AUO dan MS memang sering diliputi pertengkaran. MS dikenal sebagai pedagang mobil bekas, dan AUO adalah anak sulung dari empat bersaudara.
Dalam salah satu insiden sebelumnya, AUO pernah membawa ayahnya ke Jakarta untuk menebus mobil yang digadaikannya, namun ia meninggalkan MS sendirian di sana.
Pada hari kejadian, AUO dan ayahnya sempat berboncengan motor untuk menemui pihak penggadai mobil di kawasan Krembangan. Namun, pertemuan itu ternyata hanyalah akal-akalan AUO. Sepulang dari sana, pertengkaran kembali pecah di rumah mereka.
AUO kemudian kembali mengajak ayahnya keluar, dengan dalih ingin bertemu penggadai mobil di Jalan Raya Darmo Permai II.
Setibanya di lokasi, ketika sang ayah mulai emosi karena penggadai tak kunjung datang, cekcok kembali terjadi. Dalam kondisi penuh amarah, AUO menyikut wajah ayahnya hingga terjatuh, lalu menghantam kepala ayahnya dengan benda tumpul yang ada di sekitar lokasi.
Usai kejadian AUO pulang ke rumah dan mengaku kepada keluarga bahwa ayahnya mengalami kecelakaan. Keluarga yang awalnya percaya, segera menuju lokasi kejadian. Namun kecurigaan mulai muncul ketika mereka mendapati jenazah MS telah dievakuasi ke RSUD dr Soetomo, dan hasil autopsi menunjukkan korban bukan tewas karena kecelakaan, melainkan akibat kekerasan fisik.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com