TRIBUNNEWS.COM - Leg I Borussia Dortmund melawan Barcelona pada perempat final Liga Champions 2024/2025 mendadak riuh menjadi perbincangan. Ruang ganti Barca tengah dihantam huru-hara.
Meski demikian, pelatih Dortmund, Niko Kovac menyebut, tak ada istilah "Aji Mumpung" untuk memanfaatkan situasi tersebut.
Pertandingan leg I 8 besar Liga Champions antara Dortmund vs Barcelona akan berlangsung di Signal Iduna Park, Jerman, Kamis (9/4/2025) pukul 02.00 WIB.
Kedua tim memiliki modal yang berbeda jika berkaca dari performa di liga domestik.
Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick tampil luar biasa di LaLiga. Selain sementara memuncaki klasemen Liga Spanyol, Robert Lewandowski dan kolega menorehkan status unbeaten di sepanjang tahun 2025.
Berbanding terbalik dengan Borussia Dortmund, di mana tim berjuluk The Black Yellow ini, tercecer di peringkat delapan klasemen Bundesliga.
Inkonsistensi permainan Dortmund menjadi masalah pelik yang harus segera diatasi, di tengah gempuran lini serang Barcelona yang menakutkan.
Akan tetapi, di tengah kondisi Barcelona yang di atas kertas lebih diunggulkan untuk lolos ke semifinal ketimbang Dortmund, kabar tak sedap malah menerpa.
Skuad asuhan Hansi Flick dihadapkan situasi tak kondusif karena munculnya ketegangan di ruang ganti pemain
Baru-baru ini, ruang ganti Barcelona kembali memanas akibat ulah dari Raphinha.
Setelah laga melawan Real Betis di Estadio Olimpic Lluis Companys pada Sabtu (5/4/2025), Raphinha tampak marah selepas pertandingan.
Winger asal Brasil itu, bahkan sempat melakukan protes keras kepada wasit.
Raphinha sempat coba ditenangkan oleh Robert Lewandowski dan pemain Real Betis, tetapi ia malah mendorong keduanya.
Belum berhenti di situ, Flick yang masuk ke lapangan mencoba merangkul dan berbicara dengan Raphinha.
Akan tetapi, mantan winger Leeds United tersebut malah menolak dan berteriak kepada pelatihnya.
Raphinha meninggalkan lapangan lebih dulu dan sempat mendapat sambutan dari kapten Barcelona, Marc-Andre ter Stegen.
Ter Stegen berupaya menenangkan Raphinha dengan merangkul dan mengajak berbicara.
Namun, niat baik Ter Stegen ditolak dengan keras oleh Raphinha yang malah mendorong sang kapten.
Dalam wawancara setelah laga, Flick sempat ditanya mengenai sikap Raphinha.
Pelatih asal Jerman itu, mengatakan bahwa Raphinha tidak marah ke wasit, tetapi marah ke dirinya.
"Dia marah kepada saya, bukan kepada wasit, dia meneriaki saya," ucap Flick, dikutip dari laman Football Espana.
Sampai berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Barcelona dan Raphinha terkait insiden itu.
Sementara pelatih Dortmund, Niko Kovac, mengeklaim ketegangan internal Barcelona tidak bisa menghapus fakta bahwa lini serangan raksasa Catalan ini masih menjadi yang terbaik.
"Barca saat ini, dalam hal serangan, adalah yang terbaik," kata Kovac, dikutip dari laman BarcaUniversal.
"Itu membuat segalanya menjadi sangat sulit bagi kami," imbuhnya.
Konsistensi ini menjadi modal besar bagi Barcelona untuk meladeni Die Borussen.
Selain itu, faktor Robert Lewandowski akan membuat Barcelona bisa sedikit lebih tenang saat nanti menghadapi Dortmund.
Pasalnya, sang striker punya rekor mentereng saat menghadapi mantan klubnya.
Ya, Dortmund adalah bekas klub Lewandowski. Bomber Timnas Polandia itu pernah berseragam kuning hitam selama empat tahun, dari 2010 hingga 2014.
Setelah itu, Lewandowski menyeberang ke Bayern Muenchen. Di Bayern Muenchen, dia kerap bertemu dengan Dortmund karena berada di liga yang sama.
Menilik data Transfermarkt, Lewandowski tercatat 26 kali melawan Dortmund sebagai pemain Die Roten dan sekali saat berkostum Barcelona. Hasilnya, Lewandowski menang 20 kali, imbang sekali, dan hanya kalah 6 kali.
(Giri)