TRIBUNWOW.COM - Hilal di luar dugaan 2 calon pelatih PSIM Yogyakarta, sesuai dengan kisi-kisi yang ada, mending comot pelatih PSM Makassar? Berikut peluangnya.
Dilansir TribunWow.com, PSIM Yogyakarta terendus sudah memulai perburuannya untuk juru taktiknya musim depan.
Dimulainya perburuan orang nomor 1 di skuad PSIM Yogyakarta itu sempat diungkap oleh manajer tim, Dyaradzi Aufa Taruna.
Lantas bagaimana peluang PSIM Yogyakarta datangkan satu di antara keduanya musim depan?
Untuk Marcos Reina, saat ini ia menduduki kursi pelatih FC Ranger's di Liga Utama Andorra.
Kontraknya bersama FC Ranger's usai pada 30 Juni 2025 mendatang.
Praktis, peluang PSIM Yogyakarta untuk amankan tanda tangannya terbuka lebar.
Sama seperti Marcos Reina, peluang PSIM Yogyakarta amankan Mario Lemos juga terbuka lebar.
Mengingat, kontraknya juga mau usai per 30 April 2025 mendatang.
Bedanya, Mario Lemos banyak catatkan beberapa kali di posisi bukan pelatih kepala.
Seperti saat ini, Mario Lemos menduduki kursi asisten pelatih klub Liga Utama India, Mumbai City.
Dibandingkan dua nama pelatih asal Spanyol dan Portugal di atas, sosok Bernardo Tavares jauh lebih meyakinkan.
Sudah pasti, gelar Liga 1 2022/2023 jadi dasar Bernardo Tavares lebih meyakinkan ketimbang keduanya.
Di sisi lain, masuknya Bernardo Tavares ke dalam lis belanja PSIM Yogyakarta diungkap oleh akun seputar sepak bola Indonesia, @serdadumerahputih_1945.
"Rumor. Bernardo Tavares masuk dalam incaran pelatih PSIM Yogyakata untuk musim depan," tulis Instagram @serdadumerahputih_1945.
Lantas, bagaimana kans PSIM Yogyakarta realisasikan kedatangan Bernardo Tavares musim depan?
Merujuk pada durasi kontraknya bersama PSM Makassar, kans PSIM Yogyakarta amankan Bernardo Tavares sedikit terjal.
Pasalnya, kontrak Bernardo Tavares bersama PSM Makassar bakal segera usai 30 Juni 2026 mendatang.
Praktis, mau tidak mau, PSIM Yogyakarta wajib menebus sisa klausul kontraknya dengan PSM Makassar.
Tentu dengan sederet tawaran menarik baik dari nilai kontrak, gaji hingga fasilitas yang diberikan.
Hal itu guna menarik minat Bernardo Tavares agar mau menanggalkan semua kenangan indahnya bersama PSM Makassar yang pernah ia bawa menjadi juara Liga 1 2022/2023.
Apabila terealisasi, bukan menutup kemungkinan nama-nama lain anak asuh andalan Bernardo Tavares bakal ikut dibawa ke PSIM Yogyakarta.
Lebih lanjut, meski masih memiliki kontrak sampai dengan 30 Juni 2026 mendatang, Bernardo Tavares kans pergi lebih cepat dari PSM Makassar karena munculnya 3 indikasi.
Satu di antaranya berkaitan dengan isu sensitif yang kerap kali dirasakan Bernardo Tavares saat melatih PSM Makassar.
Berikut ulasan selengkapnya:
PSM Makassar Terancam Banned FIFA
Banned FIFA jadi indikasi pertama dan terkini yang kans membuat Bernardo Tavares berpikir dua kali untuk melanjutkan masa baktinya di PSM Makassar.
Dikutip TribunWow.com dari laman https://knowledge.fifa.com/registration-bans, PSM Makassar dan Persik Kediri masuk ke dalam rilis tim yang dijatuhi sanksi FIFA.
Terkhusus PSM Makassar, sanksi sudah membelenggu Juku Eja sejak 28 Maret 2025 lalu.
PSM Makassar mendapatkan sanksi berupa larangan melakukan pergerakan di bursa transfer selama tiga periode.
Hal itu tentu saja bakal mematikan pergerakan Bernardo Tavares untuk memperkuat skuadnya musim depan.
Meski begitu, sanksi otomatis dicabut jika PSM Makassar bisa menyelesaikan permasalahannya.
Jika gagal, tak menutup kemungkinan opsi hengkang ke PSIM Yogyakarta yang kini meminatinya jadi opsi menarik yang bisa saja dilakukan.
Isu Gaji Sering Nunggak
Kedua terkait dengan isu sensitif perihal gajinya yang sering ditunggak oleh PSM Makassar.
Di mana, Bernardo Tavares bukan cuma sekali keluhkan gajinya mengalami penunggakan selama menahkodahi PSM Makassar.
Keluhan terkini dilontarkan Bernardo Tavares pada Februari lalu pada momen konferensi pers.
"Kami tidak ada gaji, tidak ada bonus. Padahal kami akan bermain besok," tutur pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares dikutip dari Instagram akun seputar sepak bola Indonesia @liga_dagelann pada Rabu (5/2).
Bahkan, dalam konferensi pers tersebut, Bernardo Tavares mengaku sudah lelah dengan situasi yang dialaminya beberapa kali di PSM Makassar.
"Tentu saya sendiri dan banyak dari pemain sudah lelah dengan situasi ini," lanjutnya.
Dengan acap kalinya tunggakan gaji dialami Bernardo Tavares, tak menutup kemungkinan, tawaran dari PSIM Yogyakarta bisa jadi momentumnya untuk hengkang.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)