Jose Mourinho kembali terlibat polemik di sepak bola Turki.
Teranyar, ia kedapatan meremas hidung pelatih lawan dan kini terancam hukuman berat.
Hal ini terjadi usai laga perempat final Piala Turki 2024/25 di Sukru Saracoglu Stadium, Istanbul, pada Kamis (3/4).
Fenerbahce yang dilatih Mourinho kalah 1-2 dari sang rival abadi, Galatasaray.
Derbi Istanbul memang selalu panas, termasuk di laga kali ini.
Wasit sampai harus mengeluarkan tak kurang dari 4 kartu merah di perpanjangan waktu babak kedua, masing-masing 2 untuk pemain Fenerbahce dan Galatasaray.
Seusai wasit meniup peluit panjang, ketegangan tak langsung surut.
Kontak fisik dan konflik verbal masih terjadi, bahkan puluhan steward dan polisi harus masuk lapangan untuk membuat kondusif situasi.
Pemain Galatasaray, Kerem Demirbay, dan pemain Fenerbahce, Mert Yandas, mendapat kartu merah dari wasit pada pertandingan Liga Turki di Sukru Saracoglu, Istanbul, Turki, Rabu (3/4/2025). Foto: Umit Bektas/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Galatasaray, Kerem Demirbay, dan pemain Fenerbahce, Mert Yandas, mendapat kartu merah dari wasit pada pertandingan Liga Turki di Sukru Saracoglu, Istanbul, Turki, Rabu (3/4/2025). Foto: Umit Bektas/Reuters
Sikap yang dilakukan para steward dan polisi adalah berbaris memanjang sesuai garis tengah lapangan. Tujuannya, agar para pemain dan ofisial kedua kubu terpisahkan, sehingga gesekan bisa berkurang.
Di tengah proses perpindahan posisi kubu Galatasaray ke sisi seberang, Jose Mourinho berpapasan dengan Okan Buruk selaku pelatih Galatasaray. Okan tampak mengeluarkan gesture tertentu dengan tangannya dan Mourinho melihat itu. Beberapa detik kemudian, Mourinho bereaksi dengan meremas hidung Okan dan Okan pun langsung terjatuh di lapangan.