BANGKAPOS.COM - Inilah niat puasa syawal dan artinya dan bisa digabung puasa senin kamis lengkap tata caranya.
Ya, melaksanakan puasa syawal ternyata boleh digabung dengan puasa senin kamis.
Niat puasa syawal digabung puasa senin kamis adalah Nawaitu shauma yaumil istnaini (aw yaumil khamis) wa syahri syawal sunnatan lillaahi ta’ala.
Apa artinya dan seperti apa dalilnya? Simak penjelasan berikut ini :
Seperti kita ketahui puasa Syawal selama enam hari adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada bulan Syawal atau setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Puasa Syawal dapat dilaksanakan sejak tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal.
Nah, ketika menjalankan puasa Syawal, bisa bertepatan dengan hari Senin dan Kamis, yang juga merupakan waktu puasa sunah.
Dikutip dari Kemenag RI, para ulama menjelaskan bahwa menggabungkan puasa Syawal dan puasa Senin atau Kamis hukumnya boleh dan sah.
Syaikh Abu Bakar Syatha dalam Kitab I'anatut Thalibin mengatakan:
"Ketahuilah terkadang ditemukan dua sebab dalam puasa, seperti puasa Arafah atau Asyura bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, atau hari Senin atau Kamis bertepatan dengan puasa enam hari Syawal. Dalam keadaan ini, sangat dianjurkan berpuasa untuk menjaga dua sebab tersebut. Jika seseorang berniat melakukan keduanya, maka dia mendapatkan keduanya. Ini seperti bersedekah kepada famili yang niat sedekah dan silaturahmi."
Niat Puasa Syawal Digabung Puasa Senin Kamis
Berikut ini contoh bacaan niat puasa syawal digabung puasa senin kamis dikutip dari bali.kemenag.go.id:
Nawaitu shauma yaumil istnaini (aw yaumil khamis) wa syahri syawal sunnatan lillaahi ta’ala.
Artinya: "Saya niat puasa pada hari Senin (hari Kamis: jika kebetulan hari Kamis) dan puasa bulan Syawal, sunnah karena Allah."
Tata Cara Puasa Syawal:
1. Dilakukan selama 6 Hari
Puasa Syawal dilakukan selama enam hari, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim no.1164).
2. Diutamakan Dilakukan Sehari setelah Idul Fitri
Puasa Syawal diutamakan untuk dimulai sehari setelah Idul Fitri, namun tidak mengapa jika dimulai pada hari lain, selama masih termasuk bulan Syawal.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).
3. Diutamakan Dilakukan secara Berurutan
Puasa Syawal diutamakan untuk dikerjakan selama enam hari berturut-turut.
Namun, tidak mengapa jika dilakukan secara terpisah atau tidak berurutan.
4. Usahakan Mengqodho Puasa Ramadhan Dahulu
Bagi muslim yang akan menunaikan puasa Syawal, diutamakan untuk mengqodho puasa Ramadhan dulu, jika ia memiliki hutang puasa Ramadhan.
Hal ini karena puasa Ramadhan hukumnya wajib sehingga perlu diutamakan sebelum melaksanakan puasa sunnah Syawal.
(TribunBatam/ Bangkapos.com)