Kuliner di Jogja memang tidak ada habisnya. Salah satu yang wajib dicoba adalah iga bakar sedap ini. Porsinya melimpah dan harganya terjangkau!
Selama musim mudik lebaran, Jogja menjadi salah destinasi wisata tujuan banyak orang. Tentu kalau ke kota ini tidak boleh melewatkan berbagai macam kulinernya yang menarik.
Salah satu yang sedang viral adalah Iga Bakar Jogja atau disebut Iga Bajog.
Dalam rangkaian Ekspedisi Oto Jalur Mudik 'Eksotik' dimana tim detikcom mengecek jalur mudik Jakarta-Jogja menggunakan Toyota Kijang Innova Zenix HEV (17/03/2025), detikFood bersantap di Iga Bajog cabang Condongcatur.
![]() |
Menu yang ditawarkan mulai dari iga bakar, iga sambal, sampai sate koyor.
Selain karena menu iga bakar yang sedap, tempat ini juga spesial karena buka 24 jam non stop. Tempat ini sering menjadi andalan banyak orang ketika lapar tengah malam.
Begini pengalaman kami ketika mencicipi iga bakar Jogja yang sedang viral.
![]() |
Olahan iga spesial dan sate koyor ditawarkan di restoran ini.
Namun, menu iga paling jadi primadona. Sampai-sampai mereka bisa menghabiskan 300 kilogram iga dalam sehari.
Ada menu iga yang dibakar dengan bumbu manis kecap dengan sentuhan aroma smokey sedap. Selain menggunakan daging iga berkualitas dan halal, iga bakar ini juga diproses menggunakan kuas yang sudah mendapat sertifikasi halal.
Ada juga iga sambal gledek yang diguyur dengan kuah rica-rica yang manis, gurih, pedas.
Kalau mau menikmati iga bersama-sama, bisa pesan Iga Kuku Bima. Satu porsinya seberat sekitar 3/4 kilogram.
![]() |
Iga Bajog cabangnya sudah tersebar di beberapa daerah Jogja. Namun, kami sempat menyambangi Iga Bajog cabang pertama berlokasi di perempatan RingRoad Condongcatur.
Tempat makannya sederhana, ada area indoor maupun semi outdoor. Cukup luas, bisa menampung lebih dari 50 orang.
Kursi dan meja makannya juga terbuat dari kayu jati.
Meskipun sederhana, tetapi tempatnya cukup nyaman.
Sayangnya di cabang ini area dapurnya agak lumayan dekat dengan meja dan kursi, sehingga asapnya sesekali mengarah ke pengunjung.
![]() |
Menu andalan di sini tentu iga bakarnya. Seporsi terdiri dari potongan iga dengan irisan bawang putih dan cabai.
Harganya sekitar Rp 32.000 per porsi, belum termasuk dengan nasi.
Kurang lebih ada 4 sampai 5 potongan kecil iga yang sudah dibakar karena punya tampilan warna lebih gelap dan gosong.
Daging iganya tidak begitu banyak dan tebal, ada juga beberapa potongan yang lebih banyak bagian lemak daripada dagingnya.
Namun, teksturnya iganya masih lumayan empuk sekalipun tetap butuh usaha untuk memisahkan daging dengan tulangnya.
Tipe iga bakarnya bukan yang disajikan kering, tetapi tetap ada sedikit kuah bumbu kecap spesial.
Bumbunya meresap sampai ke dalam daging. Rasanya dominan manis seperti kecap, tetapi ada sentuhan gurih dan sedikit sensasi pedas dari irisan cabe rawitnya.
Aroma smokey dari pembakaran iganya pun membuatnya lebih sedap.
![]() |
Bagi pencinta pedas bisa mencoba Iga Sambal Gledek (Rp 32.000). Seporsinya juga sama, terdiri dari beberapa potongan iga dan tambahan cabe rawit ijo utuh.
Dari tampilan cukup berbeda dengan iga bakar. Iga satu ini disajikan dengan kuah berwarna cokelat gelap.
Iganya tidak dibakar, melainkan dimasak seperti bumbu rica-rica Jawa yang dominan manis, tetapi tetap ada sentuhan pedas yang masih bisa ditolerir.
Menurut kami rasanya mirip seperti rasa tongseng yang manis, dengan sentuhan aroma rempah bawang merah dan bawang putih yang agak kuat.
Dagingnya sama seperti iga bakar, tidak begitu banyak tetapi menurut kami teksturnya agak lebih empuk. Mungkin karena tidak melewati proses pembakaran seperti iga bakar.
Bumbunya meresap sampai kedalam daging. Lebih enak dimakan bersama kuah dan nasi hangat.
![]() |
Selain menikmati hidangan iga, kami juga mencoba hidangan Sate Koyor isi 5 tusuk seharga Rp 18.000.
Sate koyor di sini disajikan mirip seperti iga bakarnya. Pakai tambahan irisan cabe rawit merah, bawang merah, dan bawang putih.
Sate koyor yang berasal dari lemak sapi ini ukurannya cukup besar-besar. Teksturnya tidak alot, justru awalnya renyah karena dibakar, tetapi lama kelamaan kenyal dan meleleh di mulut.
Bumbunya sama seperti iga bakarnya. Didominasi rasa manis kecap, dengan sedikit sentuhan pedas. Namun, lebih gurih karena lemaknya sendiri sudah mengeluarkan rasa gurih alami.
Jika penasaran, bisa langsung mampir ke Iga Bajog yang lokasinya bisa ditemukan di perempatan Condongcatur, Jl Kuturaden Sinduadi, maupun di Jl Wijaya Kusuma.
Semua cabangnya buka selama 24 jam non-stop. Bisa jadi solusi jika tengah malam bingung mau makan apa.