TRIBUNTRENDS.COM - Dedi Mulyadi geram dan menyindir aksi premanisme di Subang yang melibatkan empat pelaku.
Keempatnya adalah R (48), U (52), KW (49) dan YS (41) yang merupakan warga Desa Kadawung, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang.
Keempat preman ini kerap beraksi di kawasan Jalan Cipeundeuy-Pabuaran, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Mereka melakukan pemalakan dengan memakai kedok sebagai anggota karang taruna.
Dari hasil pemalakan, mereka bisa meraup uang Rp 1 Juta per hari atau mencapai Rp 30 Juta dalam sebulan.
Kasatreskrim Polres Subang AKP Bagus Panuntun menjelaskan, modus operandi para pelaku adalah meminta uang sebesar Rp30.000 per kendaraan yang keluar pabrik dengan modus untuk keamanan.
"Para pelaku memberikan karcis bertuliskan 'Karang Taruna Bhineka Kreasi Desa Kedawung' kepada sopir angkutan di perusahaan tersebut," kata AKP Bagus Panuntun dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (23/3/2025).
"Karcis tersebut kemudian harus dibayar oleh sopir sebesar Rp 30.000," sambung AKP Bagus.
Masing-masing preman ini memiliki peran masing-masing.
Seperti R (48) dan U (52) berperan melakukan pungutan uang dan menukarkan karcis kepada sopir.
Kemudian KW (49) berperan sebagai Koordinator Karang Taruna Desa Kedawung.
Lalu YS (41) berperan mencatat nomor polisi kendaraan dan merekap uang hasil pungli.
Dedi Mulyadi Apresiasi Polisi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengapresiasi tindakan Polres Bogor yang bertindak mengungkap kasus premanisme tersebut.
"Saya ucapkan terimakasih kepada jajaran Polres Subang," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan pribadunya, Minggu (23/3/2025).
"Yang tadi malam melakukan penangkapan terhadap orang yang melakukan penjualan tiket yang harus dibeli sama sopir yang lewat, kalau tidak diberi, mobilnya tidak boleh lewat," kata Dedi Mulyadi.
Dedi pun menyindir kelakukan preman di wilayah Subang tersebut.
Sebab preman-preman ini bertindak seakan-akan mereka lah yang membangun jalan.
Dedi mengatakan bahwa seharusnya mereka malu dengan seragam yang mereka kenakan.
"Anda tidak bangun jalan kok, jadikan jalan untuk upaya cari duit," kata Dedi.
"Malu lah sama seragam yang suka dipakai," sambung Dedi Mulyadi. (Tribun Trends/Tribun Bogor)