SURYA.co.id | SURABAYA - Konsumsi garam berlebih ternyata bisa menyebabkan dehidrasi dan hipertensi saat orang berpuasa.
Selain pola makan bergizi seimbang saat berbuka dan sahur, ada juga strategi diet rendah garam yang bisa dipakai agar terhindar dari dehidrasi dan hipertensi.
"Jadi ada tips mengurangi konsumi garam agar tetap sehat selama menunaikan puasa Ramadan," kata Nazhif Gifari, Ahli Gizi dari Universitas Esa Unggul, saat Ngabuburit Sehat Media Bersama Ajinomoto di guest room kantin PT Ajinomoto Indonesia Pabrik Mojokerto, Jumat (21/3/2025) sore.
Menurut Nazhif, jika banyak mengonsumsi makanan yang terlalu banyak garam dapat menyebabkan dehidrasi saat berpuasa, karena garam memiliki sifat higroskopik (mudah menyerap kadar air).
"Bahkan, jika berlebih dikonsumsi, dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi sendiri berisiko memicu penyakit degeneratif lainnya seperti stroke, diabetes, gagal ginjal dan serangan jantung," jelasnya.
Sebagai solusinya, konsumsi garam bisa dikurangi dengan menambahkan sedikit monosodium glutamat (MSG) sebagai sumber rasa umami atau gurih ke dalam masakan.
Karena MSG hanya mengandung 12 persen natrium. Unsur lain dari MSG adalah 78 persen glutamat dan 10 persen air.
Sedangkan unsur natrium pada garam dapur jauh lebih tinggi, yakni 39 persen.
"Tiap 1 gram garam mengandung 400 mg natrium. Sedangkan 1 gram MSG mengandung hanya 133 mg natrium, sepertiganya," ungkap Nazhif.
Saat memasak, bisa mengurangi hingga 30 persen garam, dengan menggunakan MSG.
Sebagai contoh apabila butuh 2 sendok teh garam untuk memasak, maka bisa disiasati dengan 1 sendok teh garam dapur ditambah 1/2 sendok teh MSG.
"MSG aman dikonsumsi dan mempunyai sejumlah manfaat bagi kesehatan. Antara lain membantu proses pencernaan di mulut karena rasa umami meningkatkan produksi air liur di mulut, membantu pencernaan dalam usus karena asam glutamat membantu enzim pencernaan bekerja lebih baik dan menjadi sumber energi di usus halus," beber Nazhif.
Dalam kesempatan yang sama, Daru Puspito, Board of Director di Grup Ajinomoto Indonesia, menambahkan, konsep Bijak Garam merupakan bagian dari inisiatif Ajinomoto Health Provider.
"Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengatur konsumsi garam guna mencegah hipertensi dan penyakit degeneratif lainnya, sehingga tercipta pola hidup sehat di masyarakat," terang Daru.
Di momen Ngabuburit Sehat Bersama Ajinomoto, turut hadir Chef Hideki Fujiwara yang menambah keseruan dengan mempraktikkan konsep bijak garam pada cooking class-nya.
Dia mengajarkan tips memasak nugget sayur tanpa garam dapur.
"Karena, rasa asin dan gurih sudah ada dari penggunaan 1 1/2 sendok teh Masako®️. Hasilnya, Nugget Sayur ala Masako®️ yang dibuat tetap lezat dan bergizi," jelas Chef Hideki.
Momen Bulan Ramadan kali ini Brand Masako®️ dari Ajinomoto Indonesia, memiliki campaign terbaru 'Ramadan Sat Set Penuh Berkah Masako®️'.
Masyarakat Indonesia bisa mengikuti re-cook challenge dengan menunjukkan kreasi terbaik dalam membuat menu Nugget Sayur Masako®️, dan posting di Instagram nya masing-masing.
Setiap 1 kreasi yang dibuat akan dikonversi menjadi paket donasi Ramadan yang penuh berkah.
"Jadi, selain asupan makanan bergizi keluarga saat sahur dan berbuka puasa terpenuhi, dan berkesempatan mendapatkan berbagai hadiah menarik, juga sekaligus ikut berbagi kebahagiaan kepada sesama di bulan penuh berkah ini," tambah Daru.
Pada momen Ramadan ini, Grup Ajinomoto juga turut berbagi kebahagiaan dengan melaksanakan santunan kepada lebih dari 700 anak yatim piatu yang berlokasi di lingkungan sekitar kantor-kantor maupun pabrik Ajinomoto di Indonesia.