Start-up kopi lokal, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (Fore Coffee) mengumumkan rencana untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan menawarkan saham dengan rentang harga Rp 160 - Rp 202 per saham dengan potensi target perolehan dana IPO hingga Rp 379,8 miliar.
CEO Fore Coffee Vico Lomar mengatakan perusahaan mengambil langkah ini untuk mendukung aspirasi ekspansi yang lebih luas, serta memperkuat posisi di sektor pasar kopi premium yang terus berkembang. Fore Coffee nantinya menggunakan kode saham FORE dan akan mencatatkan sahamnya pada 11 April 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Melalui IPO ini, Fore Coffee akan menawarkan sebanyak 1.880.000.000 lembar saham, yang setara dengan 21,08% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
"Kami melihat peluang besar di pasar kopi premium Indonesia, dan IPO ini akan memberikan kami sumber daya yang dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang tersebut," ujar Vico dalam keterangannya, Minggu (23/5/2025).
Vico menjelaskan perusahaan akan mengalokasikan dana hasil IPO untuk berbagai keperluan. Rinciannya, 76% digunakan untuk memperluas jaringan outlet Fore Coffee di seluruh Indonesia. Ekspansi ini bertujuan memperkuat posisi Fore Coffee sebagai pemimpin pasar kopi premium di Indonesia dengan menghadirkan standar layanan terbaik, produk berkualitas, serta inovasi menu yang selaras dengan preferensi pelanggan.
Fore Coffee berencana membuka sekitar 140 outlet kopi baru secara bertahap, dalam dua tahun ke depan. Selain itu, perusahaan juga akan menggunakan 18% dana hasil IPO untuk mengembangkan bisnis dengan membuka outlet donat baru melalui anak perusahaannya, dan 6% untuk modal kerja.
Lebih lanjut, dalam tujuh tahun perjalanan, Fore Coffee telah membuka 217 gerai yang tersebar di 43 kota di Indonesia dan Singapura per September 2024. Pertumbuhan ini diperkuat dengan pembukaan 61 outlet baru sepanjang 2024, menandai pertumbuhan outlet terbanyak secara year on year (YoY). Hasilnya, penjualan bersih Fore Coffee melonjak Rp 418 miliar atau 135% yoy menjadi Rp 727 miliar per September 2024, dari Rp 309 miliar pada September 2023.
Selain pertumbuhan penjualan, Fore Coffee juga meningkatkan laba secara signifikan. Laba kotor tumbuh Rp 252 miliar (128%) secara yoy mencapai Rp 447 miliar pada September 2024, dibandingkan Rp 195 miliar pada September 2023. Rata-rata pertumbuhan laba kotor di periode 2021 sampai 2023 sebesar 122%. Pertumbuhan EBITDA Fore Coffee juga naik 187% secara yoy menjadi Rp 135 miliar pada September 2024.
Mendorong penjualan bersih tumbuh rata-rata 112% per tahun, di periode 2021 sampai dengan 2023. Dari Rp 107 miliar di 2021 menjadi Rp 482 miliar di 2023.Selain pertumbuhan penjualan, Fore Coffee juga meningkatkan laba secara signifikan. Laba kotor tumbuh Rp 252 miliar (128%) secara yoy mencapai Rp 447 miliar pada September 2024, dibandingkan Rp 195 miliar pada September 2023. Rata-rata pertumbuhan laba kotor di periode 2021 sampai 2023 sebesar 122%. Pertumbuhan EBITDA Fore Coffee juga naik 187% secara yoy menjadi Rp 135 miliar pada September 2024.