TRIBUNNEWS.COM - Kucing berwarna oranye, atau yang lebih sering kita sebut sebagai "kucing oren," selalu berhasil mencuri perhatian dengan warna bulu yang mencolok dan karakteristik uniknya.
Meskipun ada anggapan kucing oren lebih agresif, fakta ilmiah justru menunjukkan bahwa warna bulu tidak memengaruhi perilaku mereka secara langsung.
Ada banyak fakta menarik tentang kucing oren yang jarang diketahui, salah satunya adalah mayoritas kucing oren adalah jantan, meski mereka tidak lebih agresif daripada betina.
Menurut dokter hewan asal Makedonia Utara, Sandra Tashkovska dari petmojo.com, berikut adalah tujuh fakta menarik tentang kucing oren yang wajib kamu ketahui.
Meski tidak selalu jantan, sebagian besar kucing oren memang jantan.
Ini disebabkan oleh mutasi genetik yang terkait jenis kelamin dan memengaruhi warna bulunya.
Kucing betina memiliki dua kromosom X (XX), sementara jantan memiliki kromosom X dan Y (XY).
Gen untuk bulu oranye hanya terdapat pada kromosom X, sehingga kucing jantan hanya membutuhkan satu gen dari salah satu induknya untuk mewarisi warna oranye sepenuhnya.
Sementara itu, kucing betina harus mewarisi gen oranye dari kedua induknya.
Jika kamu berencana mengadopsi kucing oren, ada kemungkinan 80 persen bahwa kucing tersebut, adalah jantan.
Secara umum, kucing betina sering kali lebih teritorial dan defensif, terutama dalam melindungi wilayah, anak, dan makanan mereka.
Ini mungkin menjelaskan mengapa kucing betina oren cenderung lebih agresif.
Berdasarkan survei yang dipublikasikan di Taylor&Francis Online dengan melibatkan 1.432 pemilik kucing, ditemukan bahwa kucing betina oren (termasuk tortoiseshell, calico, dan torbie) lebih agresif dalam situasi tertentu, seperti selama interaksi sehari-hari, kunjungan ke dokter hewan, dan saat penanganan.
Kucing oren bukanlah ras tersendiri, melainkan warna dan pola bulu yang bisa ditemui pada berbagai ras kucing.
"Tabby" mengacu pada pola bulu belang yang biasanya memiliki garis-garis, pusaran, atau bintik-bintik, dengan tanda khas berbentuk "M" di dahi.
Pola tabby oranye bisa ditemukan pada ras kucing populer seperti Domestic Shorthair, Abyssinian, Persian, British Shorthair, dan Maine Coon.
Kucing oren sering kali digambarkan sebagai kucing yang eksentrik dan lucu, terutama karena banyak video viral yang menampilkan kelakuan kocak mereka di media sosial.
Dari karakter fiksi seperti Garfield hingga video viral di TikTok, kucing oren sering kali digambarkan sebagai kucing yang konyol dan nakal.
Meskipun begitu, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
Menurut para ahli, kucing jantan yang memiliki gen oranye lebih rentan terhadap bahaya seperti lalu lintas dan perburuan.
Oleh karena itu, mereka lebih banyak ditemukan di lingkungan pedesaan yang lebih tenang dan aman.
Daerah yang tidak terlalu padat penduduk lebih ideal bagi kucing oren untuk berkembang biak tanpa menghadapi banyak risiko.
Kucing oren telah banyak muncul dalam film, acara TV, dan budaya pop.
Salah satu yang paling terkenal tentu saja Garfield, kucing malas yang lucu dan jenaka.
Ada juga Puss in Boots dari serial Shrek, Crookshanks dari Harry Potter, serta kucing oranye lainnya seperti Milo (dari Milo and Otis), Jones (dari Alien), dan Spot (dari Star Trek: The Next Generation).
Selama bertahun-tahun, kita telah membangun berbagai stereotip tentang kucing oren.
Banyak yang percaya bahwa kucing oren lebih ramah dan penyayang, mungkin karena sebagian besar kucing oren adalah jantan, yang umumnya kurang teritorial.
Stereotip lainnya adalah kucing oren cenderung lebih malas dan kocak, seperti yang sering kita lihat dalam karakter Garfield.
Namun, jangan biarkan stereotip memengaruhi keputusan Anda saat memilih kucing untuk diadopsi, ya!
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)