TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Peluncuran buku “Perlanja Sira” akan digelar pada 19 April 2025 mendatang di Hotel JW Marriott Medan.
Acara ini diprakarsai oleh Tim Promotor yang dikomandoi Benson Kaban bersama Ir. Jonathan Tarigan, serta didukung oleh Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Sumatera Utara, Program Studi S1 dan S2 Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU).
Acara peluncuran buku ini akan dihadiri oleh 300 peserta terbatas. Setiap peserta akan mendapatkan satu eksemplar buku “Perlanja Sira” serta fasilitas ballroom yang nyaman, dua kali coffee break, dan satu kali makan siang.
MSI Sumut, Prodi S1, dan S2 Sejarah USU bertindak sebagai Steering Committee (SC) yang bertugas menyusun materi prosesi peluncuran buku, menyiapkan sertifikat, dan mengundang dua sejarawan nasional sebagai narasumber. Sementara itu, Benson Kaban dan timnya sebagai Organizing Committee (OC) akan menyusun rangkaian acara menarik berdasarkan arahan SC.
Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan seni budaya Karo, termasuk lagu “Oh Turang” dan “Taneh Karo Simalem” yang dibawakan oleh Averiana Barus dengan iringan musik tradisional Karo.
Selain itu, akan ada tarian dari anak-anak Sanggar Karo yang dikoreografikan oleh Lestari, seorang koreografer ternama asal Yogyakarta.
Buku “Perlanja Sira” mengangkat jejak sejarah masyarakat Karo, termasuk jalur perdagangan dan peran gerilyawan etnis Karo dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945.
Buku ini ditulis dengan apik oleh tim penulis dan dilengkapi ilustrasi serta desain cover yang dirancang oleh Hananingsih Widhiasri dari Semarang.
Benson Kaban, selaku Promotor Event, menjelaskan bahwa peluncuran buku ini merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah Karo, khususnya “Perlanja Sira”.
“Acara ini akan dihadiri oleh 100 mahasiswa lintas kampus, 50 guru, 50 dosen dan perwakilan FIB USU, serta 100 tokoh undangan,” kata Benson, dalam wawancara dengan media pada Minggu, (16/3/2025).
Buku tersebut rencananya akan dibagikan ke 1.000 sekolah di Sumatera Utara, terutama di daerah-daerah yang dihuni masyarakat Karo.
“Pendanaan pencetakan buku dilakukan melalui konsep “Sociopreneur”, di mana panitia mencari sponsor untuk membeli dan membagikan buku ke sekolah-sekolah,” jelasnya.
Hingga saat ini, sudah ada 2.000 buku yang dibeli oleh sponsor, yaitu 1.000 buku dari Barata Sembiring Brahmana dan 1.000 buku dari Riahna Djamin Ginting.
Selain itu, panitia menyediakan kuota percetakan sebanyak 10.000 eksemplar. Buku yang dibagikan akan disertai kupon untuk mengikuti “Lomba Esai Buku Perlanja Sira” dengan hadiah bantuan biaya pendidikan bagi pelajar.
“Peluncuran buku ini adalah langkah penting untuk memperkenalkan sejarah masyarakat Karo kepada generasi muda,” ujar Benson Kaban.
Acara ini tidak hanya menjadi momen penting bagi pelestarian sejarah, tetapi juga wadah untuk mempromosikan seni dan budaya Karo kepada khalayak luas.
(cr26/tribun-medan.com)