Viral Bocah asal Mangkang Semarang Jualan Tisu di Bandung, Ternyata Kabur dari Rumah, Ortu Hidup
TRIBUNJATENG.COM - Seorang bocah asal Semarang berusia 13 tahun bernama Nando Ridho Iskandar bertahan hidup dengan berjualan tisu di Bandung.
Diketahui Nando yang berasal dari Mangkang ini hidup sebatang kara dan menumpang tidur di emperan toko Kawasan Braga.
Dalam video yang diunggah di Threads oleh akun @naryowardhani, seorang perekam yang menemui Nando di jalanan sempat mengobrol dengannya dan menggali lebih dalam tentang kehidupan bocah tersebut.
"Nando di Bandung dah berapa lama?" tanya perekam.
"Tiga bulan" jawab Nando
"Tinggalnya dimana" tanya perekam
"Di emperan. Saya dari Semarang, daerah Mangkang" jawab Nando.
Untuk bertahan hidup Nando berjualan tisu seharga Rp 5.000 per bungkus.
"Eh adek jualan tisu?" tanya perekam
"Iya. 5 ribuan satunya" sahut Nando.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai asal-usulnya, Nando mengungkapkan bahwa ia berasal dari Semarang dan telah berada di Bandung selama tiga bulan.
Kehidupannya begitu berat, tanpa tempat tinggal tetap, ia harus tidur di emperan ruko di daerah Momoso Braga.
Ketika perekam bertanya mengenai keluarganya, Nando menjelaskan bahwa kedua orang tuanya telah meninggal dunia.
Ayahnya meninggal akibat kecelakaan mobil, sementara ibunya meninggal dunia saat melahirkan adiknya.
Keadaan semakin memilukan ketika Nando menceritakan bagaimana ia bisa sampai ke Bandung.
Ia menempuh perjalanan dari Semarang ke Bogor dengan menaiki bus, sebab untuk naik kereta diperlukan KTP, sesuatu yang ia tidak miliki.
Perekam: Nando bisa datang ke bandung gimana caranya?
Nando: Dari Semarang ke Bogor naik bis, kalua kereta kan harus pakai KTP
Perekam: Ongkosnya darimana?
Nando: Ya mulung
Ketika ditanya mengenai saudaranya, Nando menjelaskan bahwa semua keluarganya sudah pergi dan hanya adiknya yang kini tinggal di Panti Asuhan di Solo.
Ia sangat merindukan adiknya dan berharap dapat segera pulang untuk bertemu dengannya. D
Demi mewujudkan keinginannya, ia menyisihkan sebagian penghasilannya yang sekitar Rp40.000 per hari dan menitipkannya kepada pemilik warung yang ia percayai.
Perekam: Ibu sama bapaknya kemana?
Nando: Ibu sama ayah udah meninggal
Perekam: Punya adik?
Nando: Ada di Panti Asuhan Solo
Perekam: Saudara - saudaranya kemana?
Nando: Pada pergi semuanya
Dengan segala keterbatasan, Nando tetap berusaha mandiri dan tidak mengandalkan belas kasihan orang lain.
Ia membeli sendiri tisunya dari uang hasil jerih payahnya mengumpulkan barang bekas.
Semangatnya untuk terus berjuang demi bertemu kembali dengan adiknya menjadi bukti keteguhan hati seorang anak kecil yang telah kehilangan segalanya, namun tetap memiliki harapan.
Bagi siapa pun yang mengenal keluarga Nando atau bisa membantunya untuk pulang ke Jawa, mohon menghubungi pihak terkait.
Nando Ternyata Berbohong
Dengan viralnya video tersebut membuat Sekdin Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti turun tangan.
Rupanya setelah ditelusuri Nando ternyata berbohong.
Berita ini diketahui melalui uanggahan akun Instagram Ade Bhakti, yang mengupdate Nando bocah asal Mangkang.
"Pihak Keluarga (Kedua orang tuanya) Nando sudah meghubungi kami selaku Manajemen Kencis TV tepatnya hari ini 15 Maret 2025 pukul 04.45 WIB.
Dan mereka sudah klarifikasi perihal Nando, bahwa yang sebenarnya terjadi adalah Nando kabur dari rumahnya sejak 8 bulan yang lalu, dan kedua orangtuanya masih hidup dan sekarang menetap di Kendal.
Hari ini kami sudah mencari keberadaan Nando di seputaran Jl Braga dan Kings Mall Alun-alun Bandung.
Dan saat ini Nando belum ditemukan. Ada kabar dari seorang ibu memberikan modal tisu kepada Nando bahwa tadi pagi Nando mengembalikan semua tisu kepada ibu tersebut dan izin pamit mau pergi ke Jakarta" tulis unggahan dalam Instagram Ade Bhakti.