SURYA.CO.ID - Kisah Dedi, penjual mie ayam yang menggratiskan dagangan untuk anak kurang mampu, tengah ramai jadi sorotan.
Hal ini lantaran Dedi mendapat rezeki nomplok dari Bripka Rizky Hikmat, anggota Unit Patwal Sat Lantas Polres Cimahi.
Ternyata, kisah Dedi pernah juga dilakukan oleh seorang penjual sate aci di kawasan Gandaria City, Jakarta.
Bagaimana kisahnya?
Penjual sate aci itu adalah Bang Acil.
Ia menuliskan, "Gratis setiap hari buat anak-anak yatim dan piatu" di secarik kertas yang kemudian ditempel di gerobaknya.
Kisah Bang Acil lantas diungkap seorang TikToker bernama Donny Ramadhan.
Kepada Donny, Bang Acil mengaku sehari-hari berjualan di sekitar kawasan Gandaria City.
Donny lantas penasaran alasan Bang Acil mau memberikan dagangannya secara cuma-cuma kepada anak yatim piatu.
Bang Acil mengaku, dulu dirinya termasuk anak yang nakal dan enggan melaksanakan shalat.
Hingga pada suatu ketika, ibunda Bang Acil meninggal dunia.Sejak saat itulah, Bang Aci perlahan tersadar dan ingin balas budi kepada ibunya.
"Dulunya anak nakal ya, nggak mau salat, enggak bisa ngaji, ibu saya udah gak ada."
"Saya punya keniatan ingin balas budi dengan almarhum ibu saya dengan menggratiskan tiap hari buat anak-anak yatim agar pahalanya dikirimin buat ibu saya," ujar Bang Acil sembari menahan nangis.
Dengan bersedekah, Bang Acil mengaku tidak takut jatuh miskin.
Hal itu karena ia percaya dengan janji Allah.
"Janji Allah kan nyata ya, nggak ada orang yang jatuh miskin karena sedekah," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Bang Acil atau Bang Uji ini mengaku sempat memiliki rumah.
Namun rumahnya dijual saat pandemi corona beberapa waktu lalu.
Bang Acil mengatakan bahwa anaknya mengidap penyakit sakit pengecilan otak.
Namun kini anaknya telah tiada.
"Sakit pengecilan otak, kemarin udah gak ada," kata Bang Acil.
Dagangan Bang Acil itu pun diborong oleh Donnya dan dibagikan kepada warga sekitar.
Lebih lanjut, Bang Acil mengungkap keinginannya.
Ia mengatakan saat dirinya sukses kelak ingin membuat rumah makan gratis.
Kisah Dedi, Penjual Mainan
Kisah Dedi dibagikan Bripka Rizky melalui akun Instagram @bangrizky_goww.
Pertemuan mereka terjadi ketika Dedi sedang beristirahat di trotoar.
Saat itu, Dedi terlihat mengenakan kaos lengan panjang berwarna abu-abu, celana panjang cokelat dan topi.
Ia juga membawa tas berisi mainan kincir angin yang dibuatnya dari air mineral gelas yang di cat berwarna merah dan kuning.
"Mang jualan apa?" tanya Bripka Rizky.
"Mainan keliling," kata Dedi.
"Ini malam saya cat, pagi dijualin," kata Dedi.
Bripka Rizky menjelaskan, Dedi berjualan mainan tradisional secara keliling dari satu kampung ke kampung lain.
Dia juga sering berjualan di depan Taman Kanak-kanak (TK).
Dedi mengatakan, mainan berbentuk kincir angin itu merupakan hasil karyanya sendiri. Dia menjual dagangannya seharga Rp 2000 hingga Rp 3000.
"Tergantung gimana orangnya," katanya.
Sering Gratiskan Dagangan
Dalam perbincangan itu, Dedi mengaku sering memberikan dagangannya secara cuma-cuma kepada anak yang menangis dan tidak memiliki uang.
"Anaknya tiga yang beli dua, kasih aja, yang satu. Rezeki mah ada saja bang," katanya.
"Jadi abang mah sekalian jualan teh sekalian beramal," kata Bripka Rizky.
"Jualan mah, tapi kasih aja kalau anak mau cuman enggak punya uang, ya dikasih," jawab Dedi.
"Luar biasa mamang, mah hebat," kata Bripka Rizky sambil menepuk pundak Dedi.
Kendati begitu, Dedi tak menampik jika dagangannya juga kerap tak laku.
Namun, Dedi tetap bersyukur.
"Jadi kita lahir di dunia ini disertai dengan rezekinya, bapak mah pasrah wae rezeki mah udah ada yang ngatur ya pak," kata Bripka Rizky.
"Kuncinya kita mah bersyukur yang penting kita sehat," sambungnya.
Bripka Rizky lalu memberikan uang dan sembako kepada Dedi.
"Hatur nuhun Pak. Alhamdulillah, ini diterima ya pak," kata Dedi.
Klik di sini untuk untuk bergabung