TRIBUNNEWS.COM - Para petinggi Juventus nampaknya mulai tak tahan melihat laju tim mereka di Liga Italia yang jauh dari kata stabil.
Juventus terlalu banyak menelan hasil imbang saat menjalani laga-laga di Liga Italia.
Bahkan tren kekalahan mulai menghampiri Juventus dalam beberapa laga penting terakhir.
Kekalahan 0-4 atas Atalanta menjadi hasil minor cukup mencolok yang diterima armada Thiago Motta.
Bos-bos Juventus mulai memunculkan wacana mengganti pelatih Thiago Motta.
Mereka menimbang beberapa nama untuk dijadikan kandidat pelatih selanjutnya.
Salah satu nama yang muncul ke permukaan adalah Roberto Mancini.
Roberto Mancini digadang akan menjadi figur tepat menggantikan Thiago Motta.
Pasalnya Mancini sudah teruji saat menangani banyak tim-tim besar lintas negara.
Kemampuannya mengendalikan ruang ganti penuh pemain bintang juga salah satu pertimbangan utama.
Dikutip dari Tuttosport, sebenarnya Juventus ikut mempertimbangkan beberapa nama lainnya.
Namun beberapa nama yang masuk dalam radar tak akan mudah didatangkan.
Selain Roberto Mancini, ada juga Antonio Conte dan Gian Piero Gasperini yang menjadi calon.
Akan tetapi mendatangkan kedua pelatih itu akan membutuhkan banyak sumber daya.
Antonio Conte, sebagaimana diketahui, merupakan pelatih tim Napoli.
Ia sedang menikmati masa-masa gemilang bersama Napoli di Liga Italia saat ini.
Mereka sedang bersaing ketat dengan Inter Milan untuk memperebutkan gelar juara Liga Italia musim ini.
Hal yang sama berlaku juga dengan Gian Piero Gasperini.
Gasperini setia mendampingi Atalanta dalam beberapa musim terakhir.
Ia konsisten membawa Atalanta di papan atas Serie A dengan skuad yang dipenuhi pemain non bintang.
Tak jarang justru Atalanta yang melahirkan para pemain bintang tersebut.
Dengan trek rekor mentereng tersebut, tak heran nama Gasperini masuk sebagai salah satu kandidat.
Namun, para petinggi Juventus lebih condong kepada Roberto Mancini.
Andai mereka memecat Thiago Motta sewaktu-waktu, mereka bisa segera memulai negosiasi dalam waktu cepat.
Di lain pihak, Thiago Motta tak akan menyerah tanpa perlawanan.
Ia berusaha membenahi para pemainnya untuk tampil lebih baik lagi.
Motta meminta para pemainnya untuk menunjukkan rasa tanggung jawab yang lebih besar.
Ia menegaskan bahwa Juventus tidak boleh kehilangan fokus, terutama karena mereka masih memiliki beberapa laga krusial melawan tim-tim kuat seperti Fiorentina, Lazio, Roma, dan Bologna.
Hasil dari pertandingan-pertandingan ini akan sangat menentukan nasib Juventus dalam perburuan tiket Liga Champions.
Dengan adanya tuntutan ini, Juventus diharapkan bisa kembali ke jalur kemenangan dan mengakhiri musim dengan hasil yang lebih positif.
Laga melawan Fiorentina di pekan ke-29 Serie A akan menjadi ujian pertama bagi Juventus setelah teguran keras dari Motta.
(Guruh)