Sudah Terbang 5 Jam Perjalanan, Pesawat Terpaksa Putar Balik Karena Toilet Mampet
TRIBUNJATENG.COM- Sebuah pesawat dilaporkan harus putar balik setelah terbang 5 jam perjalanan.
Penerbangan Air India dari Chicago, Amerika Serikat menuju New Delhi terpaksa kembali ke titik awal setelah sistem toilet pesawat mengalami gangguan serius.
Terhitung 8 dari 12 toilet di dalam pesawat tersebut mengalami penyumbatan akibat ulah penumpang yang membuang barang-barang tak semestinya ke dalam toilet.
Dikutip dari New York Post pada Minggu (9/3/2025) insiden yang terjadi pada Rabu (5/3/2025) tersebut membuat pesawat harus kembali ke Bandara Internasional O'Hare di Chicago setelah sebelumnya sempat terbang selama kurang lebih 5 jam perjalanan.
Bahkan perjalanan yang ditempuh selama berjam-jam tersebut sempat terbang di atas wilayah Greenland.
Pihak Maskapai India mengungkapkan pernyataan resminya terkait penyumbatan yang terjadi lantaran adanya kantong plastik, kain lap hingga pakaian yang dibuang ke dalam toilet.
“Kami pernah mengalami insiden serupa sebelumnya, ketika selimut, pakaian dalam, hingga popok ditemukan di saluran pembuangan toilet pesawat,” ungkap pihak maskapai.
Situasi tersebut semakin rumit lantaran ada keterbatasan pihak bandara yang bisa menerima pendaratan darurat pada malam hari di wilayah Eropa, sehingga pilihan terbaiknya adalah kembali ke Chicago.
Berdasarkan pelacakan penerbangan yang dilakukan ole FlightAware insiden tersebut terjadi 5 jam setelah pesawat melakukan lepas landas dalam penerbangan yang seharusnya memakan waktu 14 jam perjalanan.
Akibat kejadian tersebut, para penumpang terpaksa harus menahan buang air selama berjam-jam hingga pesawat berhasil kembali ke Chicago.
Setibanya di bandara, awak kabin beserta seluruh penumpang bisa turun dengan normal.
Sementara itu, pihak maskapai menyediakan akomodasi untuk mengurangi ketidanyamanan yang ditimbulkan.
Air India juga segera mengatur ulang penerbangan sebagai alternatif bagi para penumpang yang terdampak dan menawarkan pengembalian dana sebagai bentuk kompensasi.
Meski begitu, beberapa penumpang mengeluh lantaran prosedur yang rumit dalam menjadwalkan ulang penerbangan atau mendapatkan refund.
(*)