TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penilaian hari kedua lomba ogoh-ogoh di Denpasar digelar di Denpasar Timur pada Sabtu 15 Maret 2025.
Dalam penilaian ini dilakukan secara maraton sebanyak 74 ogoh-ogoh.
Salah satu ogoh-ogoh yang dinilai adalah karya ST Eka Dharma Canti, Banjar Yang Batu Kauh, berjudul Sang Bhuta Tungtung Tangis.
Ketua ST Eka Dharma Canti, I Komang Trisna Suhandana mengatakan, cerita ogoh-ogoh ini mengambil dari Lontar Roga Sangara Bhumi.
"Berkisah tentang kondisi alam yang mulai rusak dan penuh kekotoran. Para Dewa telah kembali ke kahyangan dan dunia dikuasai Bhuta Kala Mertyu," katanya.
Dalam perwujudannya, Bhuta Kala Mertyu mengambil wujud Bhuta Tungtung Tangis.
Dengan kondisi ini, hendaklah manusia wajib melakukan prosesi penyucian dan pembersihan.
Manggala Pasikian Yowana MDA Kota Denpasar, Anak Agung Made Angga Hartayana mengatakan total ada 264 ogoh-ogoh yang dinilai dalam lomba tahun 2025 ini.
Dari 264 ogoh-ogoh itu, akan dicari sebanyak 16 ogoh-ogoh yang nantinya ikut parade pada Kasanga Festival.
Hari pertama, 14 Maret 2025, dimulai untuk wilayah Denpasar Selatan dengan jumlah 61 ogoh-ogoh.
Kemudian 15 Maret 2025, dilakukan penilaian di Denpasar Timur dengan peserta 74 ogoh-ogoh.
Lanjut 16 Maret 2025, menyasar Denpasar Utara dengan 61 peserta.
Serta Denpasar Barat dilakukan pada 17 Maret 2025 dengan peserta 58 ogoh-ogoh.
"Ada perbedaan dengan penilaian dulu. Kalau dulu dicari terbaik di masing-masing kecamatan. Sekarang dari semua peserta dipilih 16 terbaik," paparnya.
Pengumuman 16 ogoh-ogoh terbaik akan dilaksanakan pada 17 Maret 2025.
Kemudian 16 ogoh-ogoh itu akan ikut parade di Kasanga Fest pada 21 Maret mendatang.
Untuk dewan juri ada 5 orang dan mereka menilai untuk semua ogoh-ogoh peserta lomba tersebut.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan Denpasar, Raka Purwantara, menjelaskan bahwa Kasanga Fest akan dipenuhi dengan beragam kegiatan.
Dari lomba ogoh-ogoh besar, dengan keterlibatan juri dari Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.
Lomba ogoh-ogoh mini, dibagi menjadi dua kategori, yakni mesin dan non-mesin, lomba sketsa ogoh-ogoh, hingga lomba foto dan video ogoh-ogoh sekaha teruna.
"Sebanyak 16 ogoh-ogoh besar terbaik hasil seleksi akan dipamerkan di Lapangan Puputan Badung, dan peserta terbaik ini akan menerima uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 30 juta," ujarnya.
Selain itu, 16 peserta akan dinilai kembali di tingkat Kota Denpasar.
Penilaian ini menetapkan enam ogoh-ogoh terbaik yang akan memperebutkan hadiah Juara I Rp 50 juta, Juara II Rp 40 juta, Juara III Rp 30 juta, Harapan I Rp 20 juta, Harapan II Rp 15 juta, dan Harapan III Rp 10 juta.
Sementara itu, lomba ogoh-ogoh mini dan sketsa akan menjaring tiga pemenang terbaik di setiap kategori.
"Selain perlombaan, Kasanga Festival juga menghadirkan pertunjukan seni tradisional Bali, pameran UMKM, parade dan pawai budaya, sarasehan seni budaya," ujarnya. (*)
Selain itu, 16 peserta akan dinilai kembali di tingkat Kota Denpasar.
Penilaian ini menetapkan enam ogoh-ogoh terbaik yang akan memperebutkan hadiah Juara I Rp 50 juta, Juara II Rp 40 juta, Juara III Rp 30 juta, Harapan I Rp 20 juta, Harapan II Rp 15 juta, dan Harapan III Rp 10 juta.
Sementara itu, lomba ogoh-ogoh mini dan sketsa akan menjaring tiga pemenang terbaik di setiap kategori.
"Selain perlombaan, Kasanga Festival juga menghadirkan pertunjukan seni tradisional Bali, pameran UMKM, parade dan pawai budaya, sarasehan seni budaya," ujarnya. (*)