TRIBUN-BALI.COM - Bank Indonesia (BI) resmi mengembangkan fitur Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sekarang, masyarakat bisa menggunakan QRIS berbasis Near Field Communication (NFC) atau biasa dikenal QRIS Tap.
Dalam peluncuran pertamanya ini, BI mencatat sudah terdapat 15 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang bisa melayani penggunaan QRIS Tap. PJP tersebut terdiri dari bank dan lembaga keuangan non bank.
15 PJP tersebut antara lain BCA, BRI, BNI, Bank Mega, CIMB Niaga, Mandiri, Gopay, ShopeePay, Dana, Bank DKI, Permata Bank, Bank Sinarmas, Bank BPD Bali, Nobu Bank, serta Netzme.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono mengungkapkan 15 PJP tersebut memang yang saat ini paling siap dalam menerapkan QRIS Tap. Meskipun, tidak menutup kemungkinan jumlahnya bisa semakin bertambah.
Ia berharap dengan peluncuran QRIS Tap ini, bank maupun non bank yang belum menerapkan fitur ini bisa tergerak untuk menyiapkan persyaratan agar bisa ikut meramaikan.
Di mana, yang paling penting adalah penyiapan dari sisi IT. “Nah, untuk bisa catch up standarisasi, mereka harus siap. Nah, ini mereka semua, dugaan saya, sedang menyiapkan diri. Dugaan saya,” ujar Dicky.
Sementara itu, Direktur Utama Nobu Bank Suhaimin Johan mengatakan, pihaknya mengapresiasi inovasi yang dilakukan BI atas inisiatif peluncuran QRIS Tap sebagai metode pembayaran berbasis QRIS secara contactless melalui NFC (Near Field Communication).
Ia mengatakan, kehadiran QRIS Tap ini akan menjadi gaya baru bertransaksi yang disukai masyarakat dan prosesnya pun aman, cepat dan mudah.
“Kami yakin kehadiran QRIS Tap menjadi momentum penting bagi sistem pembayaran nasional. Nobu Bank siap mendukung dan bekerja sama dengan para mitra yang mengelola parkir, transportasi, jaringan retail, jaringan restoran, pengelola taksi, penjualan tiket, jasa kurir/logistik dan lain-lain,” kata Suhaimin dalam keterangannya, Senin (3/2).
Dengan kemudahan yang ditawarkan teknologi open API saat ini, pengembangan QRIS Tap ke depan akan semakin mudah bagi pelaku usaha untuk melakukan koneksi (connectivity) dengan Nobu Bank sebagai penyedia QRIS Tap apabila ingin menyediakan layanan pembayaran tersebut di tempat usaha mereka.
Volume transaksi QRIS secara nasional telah menunjukkan peningkatan pesat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa transaksi digital berbasis QRIS semakin hari telah diadopsi oleh masyarakat secara luas dan berarti pula transaksi tunai akan semakin berkurang.
Nobu Bank meyakini bahwa potensi pertumbuhan transaksi QRIS di masa datang masih sangat besar karena transaksi non-QRIS yang masih dominan, sehingga ke depan Nobu Bank akan fokus pada pengembangan mitra bisnis QRIS sebagai bagian dari penopang pertumbuhan usaha. (kontan)
Keamaan Harus Pioritas
Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem menambahkan pihaknya juga akan terus ekspansi semua PJP. Harapannya, semakin banyak yang mampu untuk bisa memberikan layanan QRIS Tap.
Santoso mengatakan memang PJP harus betul-betul siap dalam menjalankan fitur ini. Terlebih, kesiapan dari sisi aspek teknis, seperti operation maupun tata kelola.
“Harus memastikan keamanannya. Kan keamanan kan banyak kan. Nah itu harus detect security-nya semuanya everything oke,” tandasnya. (kontan)