TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi masuk kumpulan juru taktik elit Nerazzurri, seusai laga kontra Feyenoord di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2024.
Diketahui, Simone Inzaghi memimpin tim Inter Milan dari bangku cadangan saat laga kontra Feyenoord di Giuseppe Meazza, Rabu (12/3/2025) dini hawi WIB.
Pada leg pertama, Nerazzurri sejarinya sudah unggul 2-0.
Namun, di leg kedua ini, Inter justru menggandakan keunggulan menjadi 2-1.
Dua gol Inter Milan dicetak oleh Marcus Thuram dan Hakan Calhanoglu.
Sementara, satu gol balasan Feyenoord tercipta melalui Jakub Moder dari titik penalti.
Inter sudah tahu siapa yang akan mereka hadapi di babak berikutnya.
Ya, Nerazzurri akan melawan raksasa Jerman Bayern Munich.
Menariknya, usai laga kontra Feyenoord ini, pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi membukukan satu catatan baru.
Catatan ini membuat Simone Inzaghi masuk ke dalam kumpulan pelatih elit Inter Milan.
Catatan tersebut adalah menjadi pelatih kelima yang memimpin Inter Milan di semua kompetisi sejak musim 1929/30.
Nama Simone Inzaghi bersanding dengan pelatih legendaris Inter Milan lainnya, seperti Roberto Mancini, Giovanni Trapattoni, Helenio Herrera, dan Eugenior Bersellini.
“Simone #Inzaghi adalah pelatih ke-5 yang mencapai tonggak sejarah 200 pertandingan sebagai manajer #Inter di semua kompetisi (sejak 1929/30), setelah Helenio Herrera (368), Roberto Mancini (303) Giovanni Trapattoni (233) dan Eugenio Bersellini (207). Olympus,” berikut keterangan dari akun X yang membahas statistik sepak bola, Opta Paolo.
Simone Inzaghi Koreksi Ambisinya, Pelatih Inter Milan Kini Incar 4 Gelar Sekaligus di Tahun 2025
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi mengoreksi ambisinya dengaan kini menyebut berambisi meraih empat gelar sekaligus di tahun 2025.
Sebelumnya, beredar perbincangan terkait potensi Inter Milan meraih treble atau tiga gelar sejak awal Maret.
Hal ini dikarenakan performa Nerazzurri di tiga kompetisi yang tengah diikuti.
Diketahui, Inter lolos ke semifinal Coppa Italia dengan akan menghadapi rival sekota, AC Milan, pada 2 dan 23 April.
Di Liga Champions, 1 kaki Inter Milan sudah berada di babak perempat final.
Lautaro Martinez dkk. menang 2-0 atas tuan rumah Feyenoord di leg pertama babak 16 besar pada 5 Maret lalu.
Pada Selasa (11/3/2025), La Beneamata akan ganti menjamu klub Liga Belanda itu.
Di Liga Italia, Inter Milan baru saja membuat sebuah pernyataan kuat.
Tertinggal 0-2 dari Monza di babak pertama laga pekan ke-28, Sabtu (8/3/2025) di Giuseppe Meazza, Inter berbalik menang 3-2.
Pasukan Simone Inzaghi sekarang unggul 4 poin atas Napoli di puncak klasemen Liga Italia dengan rival terdekatnya itu belum memainkan laga pekan ke-28.
Inzaghi sempat menekankan ambisi meraih treble usai kemenangan atas Feyenoord.
Dalam jumpa pers, ketika seorang jurnalis menyatakan Inter Milan bisa meraih scudetto dan trofi Si Kuping Besar, dia mengoreksinya.
"Bukan dua, tiga," katanya sambil mengacungkan 3 jari tangan.
Sekarang Inzaghi mengaku salah dengan mengoreksi pernyataannya sendiri.
Dia lupa ada Piala Dunia Klub 2025 yang juga akan diikuti Tim Biru Hitam.
Turnamen itu akan berlangsung pada 14 Juni-13 Juli sehingga masih terhitung sebagai bagian dari musim 2024-2025.
Di Piala Dunia Klub 2025, Inter Milan tergabung di Grup E di mana mereka akan bersaing dengan River Plate (Argentina), Urawa Red Diamonds (Jepang), dan Monterrey (Meksiko).
"Saya harus segera mengoreksi diri sendiri," kata Inzaghi kepada Sky seperti dilansir dari Tuttomercatoweb.
"Saya seharusnya bilang 4 karena juga ada Piala Dunia Klub."
"Dalam pikiran kami hanya ada niat untuk memberikan kepuasan kepada suporter dengan menghormati semua komitmen di hadapan kami."
"Tidak akan muda tetapi anak-anak memiliki semangat yang hebat."
"Kami mempersiapkan semua pertandingan dengan cara yang sama."
"Tetapi di Eropa, kami memiliki kelebihan dalam level defensif sedangkan di liga domestik berbeda."
Ketika ditanya soal 3 alasan mengapa Inter Milan layak berada di peringkat pertama, Inzaghi memberikan jawabannya.
"Kontinuitas, mencetak gol, dan target," katanya.
"Kami memikirkan pertandingan satu demi satu. Konsentrasi yang dimiliki para pemain ini luar biasa."
"Belum pernah kami sudah bermain 42 kali di titik ini dalam sebuah musim."
"Kami memberikan segalanya untuk seragam ini dan akan terus melakukannya," pungkas eks pelatih Lazio ini.
Jika bisa merealisasikan quadrupe winner alias meraih 4 trofi dalam semusim, Inter-nya Inzaghi akan melewati pencapaian tim Jose Mourinho pada 2009-2010.
Inter Milan 2009-2010 tercatat sebagai tim pertama dan sampai sekarang satu-satunya di Italia yang mampu meraih trofi Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions dalam semusim.
(TribunJatimTimur.com)