TRIBUNNEWS.COM - Berbagai sorotan menarik bakal mewarnai laga babak 8 besar alias perempat final Liga Champions 2024/2025 yang baru akan tersaji pada bulan April mendatang.
Mulai dari sorotan laga yang dipenuhi aura balas dendam, kenangan indah laga masa lalu, reuni mantan hingga dongeng indah tim penuh kejutan.
Seperti diketahui, tercatat ada delapan klub yang akhirnya mampu menyegel tiket lolos ke 8 besar Liga Champions.
Sepak bola Inggris, Spanyol dan Jerman masing-masing berhasil mengirimkan dua wakil di babak selanjutnya.
Sebut saja Arsenal (Inggris), Aston Villa (Inggris), Barcelona (Spanyol), Real Madrid (Spanyol), Bayern Munchen (Jerman) dan Borussia Dortmund (Jerman).
Sementara, dua tim lainnya masing-masing berasal dari Jerman dan Italia yakni Bayern Munchen dan Inter Milan.
Di babak 8 besar yang akan digelar dua leg pada bulan depan, Arsenal dipastikan akan bertemu Real Madrid.
Lalu, Barcelona jumpa Borussia Dortmund, Bayern Munchen menguji Inter Milan dan PSG ditantang Aston Villa.
Merujuk jadwal Liga Champions, laga leg pertama 8 besar akan digelar pada tanggal 9-10 April 2025 jam 02.00 WIB.
Untuk leg kedua alias penentuan tiket semifinal dihelat pekan berikutnya yakni 16-17 April 2025 pada jam yang sama.
Berikut ini ulasan menarik terkait babak 8 besar Liga Champions penuh cerita yang telah dirangkum Tribunnews.
1. Bayern Munchen vs Inter Milan, Dendam Kesumat Die Roten
Bertemu Inter Milan di 8 besar Liga Champions musim ini, sepertinya menambah aura dendam Bayern Munchen.
Bagaimana tidak, Bayern Munchen diketahui pernah menderita luka perih karena dikalahkan Inter Milan di final Liga Champions tahun 2010 silam.
Kala itu, Bayern Munchen tumbang dengan skor 2-0 dari Inter Milan, gegara brace gol yang dicetak Diego Milito.
Kekalahan dalam laga sekelas final tentu masih terasa pilu bagi Bayern Munchen yang kala itu dilatih Louis Van Gaal.
Apalagi kekalahan itu membuat Bayern Munchen mempersilahkan Inter Milan mencetak sejarah gemilang.
Inter Milan yang saat itu ditangani Jose Mourinho akhirnya menjadi tim pertama Italia yang mengukir treble winners.
Setelah kekalahan tersebut, Bayern Munchen sebenarnya sudah empat kali bertemu Inter Milan di Liga Champions.
Dua kali pertemuan terjadi pada musim 2010/2011 di babak 16 besar, Inter Milan dan Bayern Munchen saling mengalahkan di leg yang berbeda.
Namun, Bayern Munchen lagi-lagi harus menjadi pecundang karena tersingkir setelah kalah agregat gol 3-3.
Keduanya kembali bertemu di Liga Champions musim 2022/2023 namun pada babak penyisihan.
Bayern Munchen akhirnya mampu mempecundangi Inter Milan sebanyak dua kali dengan skor 2-0.
Meskipun menang, tampaknya kemenangan tersebut belum mengobati rasa sakit Bayern Munchen kala dikalahkan Inter Milan di final Liga Champions 2009/2010, lalu disingkirkan di babak 16 besar musim berikutnya.
2. Arsenal vs Real Madrid, Aksi Fenomenal Henry Bungkam Bernabeu
Momen tak kalah menarik juga bakal mewarnai pertempuran Arsenal vs Real Madrid sejak pertama dan terakhir kali bertemu di babak 16 besar Liga Champions 2005/2006.
Pada musim tersebut, Arsenal yang menjadi finalis Liga Champions, mampu mengejutkan Real Madrid di 16 besar.
Arsenal yang dilatih Arsene Wenger sukses menyingkirkan Real Madrid yang diperkuat mayoritas pemain bintang.
Salah satu momen bersejarah yang terekam dalam laga kedua tim yakni soal solo-run yang dilakukan Thierry Henry.
Legenda Prancis itu secara tak terduga melakukan aksi solo run untuk menembus lini belakang Real Madrid, lalu menjebol jala gawang Los Blancos yang dijaga Iker Casillas.
Gol fenomenal yang dicetak Henry tak hanya membungkam dan menyingkirkan Real Madrid, melainkan juga membuat Arsenal menjadi tim Inggris pertama yang mengalahkan Los Blancos di Santiago Bernabeu.
Henry bahkan sempat melakukan aksi solorun lagi pada menit terakhir saat ingin melakukan wasting time.
Hingga pada akhirnya, kemenangan heroik Arsenal saat menyingkirkan Real Madrid pada tahun 2006 itu bakal menjadi bekal berharga Meriam London saat kembali bertemu Los Blancos di Liga Champions musim ini.
3. Barcelona vs Borussia Dortmund, Ujian Menarik El Barca Menuju Final
Sejak dilatih Hansi Flick pada musim ini, mentalitas Barcelona terutama di kompetisi Eropa begitu menyala.
Tampil produktif dengan menggilas lawan tangguh setelah sempat kalah di matchday perdana menjadi buktinya.
Bahkan, Dortmund sendiri juga sempat menjadi korban keganasan Barcelona di fase liga Liga Champions musim ini.
Dortmund yang kebetulan bermain sebagai tuan rumah di matchday keenam, kalah dengan agregat skor 2-3 melawan Barcelona.
Kekalahan itu tentu tidak bisa dijadikan acuan Dortmund ataupun Barcelona yang kembali dipertemukan di fase gugur.
Hal ini karena situasi fase gugur jelas akan terasa berbeda bagi kedua tim terutama aspek mentalitas.
Dilansir Opta, Dortmund dan Barcelona untuk pertama kalinya akan bertemu lagi di fase gugur dua leg kompetisi Eropa, sejak terakhir kali musim 1997/1998 di Piala Super Eropa.
Disisi lain, laga melawan Dortmund juga menjadi kesempatan bagi Hansi Flick selaku pelatih Barcelona untuk mempertegas rekor sempurnanya.
Diketahui, Hansi Flick sudah bertemu Borussia Dortmund sebanyak enam kali dalam kapasitasnya sebagai pelatih.
Hebatnya, pelatih asal Jerman itu menyapu bersih enam laga melawan Dortmund dengan kemenangan.
Lima kemenangan diraih Hansi Flick saat membesut Bayern Munchen, satu sisanya bersama Barcelona musim ini.
4. PSG vs Aston Villa, Dua Tim Penuh Kejutan, Laga Emosional Emery & Asensio
Dapat dikatakan, dibandingkan tiga laga lainnya, duel PSG vs Aston Villa rawan menciptakan banyak kejutan.
Status kedua tim yang sebenarnya tak terlalu diunggulkan memenangkan Liga Champions menjadi alasannya.
Contohnya PSG yang secara tak terduga mampu menghentikan perjuangan Liverpool yang tampil on fire musim ini.
Kepergian Kylian Mbappe pada musim panas lalu justru membuat PSG bermain lebih kolektif tanpa embel-embel pemain bintang di skuadnya.
Racikan jitu Luis Enrique pun terbukti ampuh karena PSG tampil dengan cara dan skema permainan berbeda musim ini.
Liverpool yang tampil cukup superior pada fase liga pun tak berkutik untuk melawan cara bermain PSG saat ini.
Hal sama juga diperlihatkan Aston Villa yang mampu melaju sampai perempat final bersama Unai Emery.
Jika mampu kembali menciptakan kejutan seperti saat mengalahkan Bayern Munchen, menahan imbang Juventus dan terbaru menyingkirkan Club Brugge.
Bukan hal mustahil, Aston Villa bakal mengejutkan PSG di perempat final, sebagaimana PSG telah melakukan hal itu terlebih dahulu kepada Liverpool di 16 besar.
Unai Emery yang pernah menjadi pelatih PSG pada masa lalu, tentu akan menciptakan sejarah jika mampu membawa Aston Villa melesat ke semifinal, dengan cara mengalahkan mantan timnya sendiri.
Laga ini juga terasa menarik bagi Marco Asensio yang merupakan pemain pinjaman Aston Villa yang dipinjam dari PSG pada bursa transfer musim dingin lalu.
Jika diturunkan Unai Emery, maka Marco Asensio berpotensi menjadi senjata makan tuan PSG selaku klub aslinya.
Itulah ulasan menarik yang menghiasi laga babak 8 besar Liga Champions 2024/2025 yang digelar bulan depan.
Jadwal Perempat Final Liga Champions 2024/2025:
Leg Pertama
Rabu, 9 April 2025
Jam 02.00 WIB - Arsenal vs Real Madrid
Jam 02.00 WIB - Bayern Munchen vs Inter Milan
Kamis, 10 April 2025
Jam 02.00 WIB - PSG vs Aston Villa
Jam 02.00 WIB - Barcelona vs Borussia Dortmund
Rabu, 16 April 2025
Jam 02.00 WIB - Borussia Dortmund vs Barcelona
Jam 02.00 WIB - Aston Villa vs PSG
Kamis, 17 April 2025
Jam 02.00 WIB - Inter Milan vs Bayern Munchen
Jam 02.00 WIB - Real Madrid vs Arsenal
Perempat Final / 8 Besar
PSG vs Aston Villa
Arsenal vs Real Madrid
Borussia Dortmund vs Barcelona
Bayern Munchen vs Inter Milan
Semifinal / 4 Besar
A1: PSG / Aston Villa vs Arsenal / Real Madrid
B1: Borussia Dortmund vs Barcelona / Bayern Munchen vs Inter Milan
Final
Pemenang A1 vs Pemenang B1
(Dwi Setiawan)