TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kapal kargo menabrak kapal tanker minyak di Laut Utara, lepas pantai Inggris pada Kamis (6/3/2025).

Akibat kecelakaan tersebut, 37 awak kapal berhasil dievakuasi ke darat, dengan satu di antaranya dilarikan ke rumah sakit.

Satu awak kapal masih hilang dan diduga tewas.

Kapal kargo berbendera Portugis, Solong, menabrak kapal tanker minyak Stena Immaculate yang lebih besar di perairan lepas Hull pada sekitar pukul 10:00 waktu setempat.

Stena Immaculate, kapal berbendera AS, sedang berlabuh setelah menempuh perjalanan dari pelabuhan Yunani, mengangkut bahan bakar jet untuk militer AS.

Sementara itu, kapal kargo Solong dalam perjalanan ke Belanda dari Grangemouth, Skotlandia.

Seorang pelaut dari Stena Immaculate menceritakan kepada CBS bahwa kapal kargo datang tiba-tiba, dan awak kapal hanya memiliki beberapa detik untuk bereaksi.

Api mulai berkobar setelah tabrakan, menambah ketegangan dalam situasi tersebut.

Data pelacakan menunjukkan bahwa Solong bergerak dengan kecepatan 16 knot (sekitar 18 mph) saat menabrak kapal tanker yang hampir diam.

Penyebab pasti kecelakaan ini masih belum jelas, namun kabut tebal pada pagi itu diduga memengaruhi jarak pandang, seperti yang disampaikan Martyn Boyers, kepala eksekutif pelabuhan Grimsby East.

Dikutip dari berbagai sumber termasuk BBC, The Times, dan CNN, hingga Selasa (11/3/2025) malam, kebakaran masih terjadi di kapal Solong.

Penjaga Pantai menyebutkan bahwa kapal tunda telah dipasang untuk menahan Solong di posisi yang lebih aman.

Sementara itu, kebakaran di Stena Immaculate telah berkurang dan api sudah tidak terlihat lagi.

Kapal tersebut tertambat di tempatnya dan tidak hanyut.

Sebuah zona eksklusi berjarak satu kilometer telah diberlakukan di sekitar kedua kapal untuk menghindari ancaman lebih lanjut.

Investigasi awal menunjukkan bahwa tidak ada indikasi bahwa kedua kapal akan tenggelam.

Dari 14 awak kapal Solong, 13 orang berhasil diselamatkan.

Satu orang masih hilang dan diduga tewas setelah pencarian yang ekstensif dihentikan pada malam hari.

Pemilik kapal, Ernst Russ, mengonfirmasi bahwa mereka berfokus pada keluarga awak yang hilang dan memberikan dukungan pada mereka.

Sementara itu, seluruh 23 awak kapal Stena Immaculate yang sebagian besar berasal dari Amerika berhasil dievakuasi dengan selamat.

Kapten mereka adalah orang terakhir yang meninggalkan kapal setelah api mulai mengancam keselamatan.

Proses evakuasi memakan waktu sekitar 30 menit.

Kecelakaan ini terjadi sekitar 13 mil (20 km) di lepas pantai East Yorkshire, dekat Hull dan Grimsby, yang merupakan wilayah pelayaran sibuk.

Setelah tabrakan, Stena Immaculate berlabuh di posisi tetap, sementara Solong berusaha ditahan dengan tali penarik.

Kecelakaan ini memiliki potensi risiko lingkungan yang sangat besar.

Stena Immaculate membawa 220.000 barel bahan bakar jet, yang sebagian telah terbakar.

Namun, bahan bakar jet yang memiliki titik didih tinggi masih berpotensi mencemari laut dan membahayakan ekosistem laut, termasuk burung laut, ikan, dan mamalia laut.

Pemilik Stena Immaculate mengonfirmasi bahwa satu tangki bahan bakar kapal tersebut pecah, namun belum diketahui seberapa banyak bahan bakar yang tumpah ke laut.

Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa dampaknya bisa sangat merusak, terutama pada habitat lokal seperti koloni burung laut yang terancam dan spesies lain yang terpengaruh.

Pembersihan akan memerlukan peralatan berat dan investasi besar.

Tim penyelamat telah bersiap siaga untuk merawat burung dan kehidupan laut yang terluka, dan upaya pembersihan dimulai dengan menahan kapal agar tidak semakin jauh mengancam lingkungan.

Metode pembersihan termasuk penggunaan boom untuk menghalangi penyebaran minyak dan skimmer untuk memompa minyak yang tertampung ke dalam unit penyimpanan limbah.

Selain itu, dispersan kimia juga dapat digunakan untuk memecah minyak menjadi tetesan kecil yang tenggelam.

Kecelakaan kapal kargo Solong dan kapal tanker Stena Immaculate di Laut Utara menimbulkan dampak besar, baik dari segi keselamatan kru maupun potensi kerusakan lingkungan yang luas.

Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan, sementara upaya penyelamatan dan pembersihan terus dilakukan.

Pihak berwenang tetap waspada terhadap kemungkinan dampak lebih lanjut terhadap lingkungan laut di sekitar lokasi kecelakaan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Baca Lebih Lanjut
Kapal Tanker Tabrak Kargo Sewaan Militer AS di Laut Utara Inggris
Detik
4 Kapal Migran Tenggelam di Laut Yaman dan Djibouti, 1 Orang Tewas-180 Hilang
Detik
Detik-detik Kapal WM Natuna Tabrak Pos Ditpolairud dan Pelantar Pesisir Telaga Punggur Batam
Eko Sutriyanto
Program Mudik Gratis Lebaran 2025 Sampit-Semarang dengan Kapal Laut, Begini Cara Daftarnya
Mariana
Eropa - Taiwan Bicara Pemutusan Kabel Bawah Laut: Sulit Buktikan Sabotase Tiongkok Rusia
Arison Tombeg
Penumpang Kapal Pesiar Terjebak di Laut Gara-gara Siklon
Detik
Banjir dan Longsor di Sukabumi: 1 Tewas, 7 Masih Hilang
Timesindonesia
Pelni Siapkan 781 Ribu Tiket Kapal Laut buat Lebaran 2025
Detik
Berita Populer Bitung, Kapal Pesiar Seabourn Quest Tiba di Kota Cakalang Bawa Pelancong Mancanegara
Frandi Piring
PT Pelni Sampit Siapkan 3 Kapal Fasilitasi Penumpang Arus Mudik dan Arus Balik Idul Fitri 2025
Sri Mariati