TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tempat wisata satu ini tak hanya menyajikan pemandangan air yang terbentang tapi juga gunung Merapi.
Namanya adalah Embung Manajar yang berlokasi di lereng Gunung Merbabu tepatnya di Dusun IV, Samiran, Kec. Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Embung Manajar ini tak hanya berfungsi sebagai penampung air hujan yang digunakan untuk mengatur suplai aliran air, namun juga dijadikan tempat wisata.
Salah satu alasan mengapa Embung Manajar juga dimanfaatkan untuk sektor wisata adalah karena keindahan panorama yang ada di sana.
Untuk menuju ke Embung Manajar ini jarak tempuhnya dari Kota Boyolali adalah sekitar 20 kilometer (km) dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Embung Manajar juga jadi salah satu alternatif tujuan wisata masyarakat Kota Solo dengan jarak kurang-lebih 49 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Saat cuaca sedang sangat cerah, dari Embung Manajar ini akan terlihat pemadangan Gunung Merapi dan gunung-gunung lainnya.
Mulai dari ufuk timur, Gunung Lawu yang ada di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur.
Kemudian di ujung barat, terlihat Gunung Sumbing yang ada di Kabupaten Temanggung, Wonosobo, dan Magelang.
Bahkan, atap tertinggi Jawa Tengah, yakni Gunung Slamet setinggi 3.428 mdpl pun ikut terlihat, meski begitu kecil di kaki langit sebelah barat.
Meski obyek wisatanya adalah embung, pengunjung hanya bisa memandang atau memotretnya saja.
Itu karena terdapat pagar yang mengitari embung seluas sekitar 1.602 meter persegi tersebut untuk alasan keamanan.
Jalan menuju lokasi embung cukup menanjak, sehingga hanya bisa ditempuh menggunakan sepeda motor.
Saking menanjaknya, tidak sedikit sepeda motor yang gagal melalui tanjakan, terutama yang dipakai berboncengan.
Namun jangan khawatir, ada jasa ojek bagi pengunjung yang sepeda motornya tidak kuat menanjak atau pengendara tidak berani melalui jalan terjal.
(*)
Saking menanjaknya, tidak sedikit sepeda motor yang gagal melalui tanjakan, terutama yang dipakai berboncengan.
Namun jangan khawatir, ada jasa ojek bagi pengunjung yang sepeda motornya tidak kuat menanjak atau pengendara tidak berani melalui jalan terjal.
(*)