TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bulan suci Ramadan 2025 membawa berkah bagi pedagang kaki lima (PKL) di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang (MAS).
Lokasi yang strategis berada di pusat Kawasan Johar dan bersebelahan dengan MAS atau Masjid Kauman itu membuat Aloon-Aloon MAS menjadi satu jujukan ngabuburit warga Semarang setiap momen Ramadan. Momen ngabuburit ini menjadi berkah bagi para PKL yang membuka lapak di Pasar Ramadan Aloon-Aloon MAS.
Biasanya, PKL hanya berjualan saat akhir pekan saja. Selama Ramadan, PKL buka setiap sore di sepanjang tepi Jalan Alun-Alun Barat dan sisi Aloon-Aloon MAS.
Seorang pedagang takoyaki, Intan Agustina Ningsih mengatakan, mulai membuka lapak pukul 15.30. Dibantu anaknya, ia melayani para pelanggan dengan penuh senyum.
"Silakan kakak takoyakinya," ucapnya, saat menawarkan dagangan kepada pelanggan, Selasa (11/3/2025) sore.
Sudah tiga tahun ini, dirinya membuka lapak di Aloon-Aloon MAS. Menurut dia, tempatnya sangat mendukung untuk berjualan. Pada momen Ramadan, pengunjung mulai ramai sekira pukul 17.00. Mereka ngabuburit menunggu suara adzan berkumandang dari Masjid Kauman.
Hal menarik yang ditunggu masyarakat adalah saat tiba waktu berbuka puasa. Ada rebana dari Masjid Kauman masuk dan berkeliling alun-alun. Dimeriahkan pula suara mercon sebagai penanda waktu berbuka.
"Itu menjadi daya tarik masyarakat. Anak-anak senang, ramai. Jualan juga jadi senang," ungkap Intan.
Diakui Intan, keramaian Ramadan tahun ini di Aloon-Aloon MAS sedikit menurun dibanding Ramadan tahun lalu.
QRIS Permudah Pelanggan, Bikin Makin Praktis
Setiap berjualan, ia tak pernah lupa meletakan barcode QRIS di lapaknya. Penggunaan QRIS sangat mempermudah pelanggan yang seringkali tidak membawa uang tunai. Di sisi lain, juga memudahkan dirinya, tidak perlu menyiapkan uang kembalian.
"Sangat terbantu dengan QRIS. Orang yang tidak bawa cash, bisa tinggak scan saja. Saya sudah pakai QRIS sejak berjualan disini," terang Intan.
Ia pernah mencoba QRIS beberapa bank.
"BRI potongannya lebih kecil, tapi lupa berapa angkanya," ujarnya.
Meski penggunaan QRIS terkena potongan biaya, bagi Intan, tidak menjadikan persoalan. Dia lebih mengutamakan kenyamanan pelanggan apapun cara pembayarannya. Persentase perbanding pembayaran QRIS dan tunai masih sama-sama seimbang. Sejauh ini, pembayaran QRIS di lapaknya didominasi kaum muda.
"Terserah pembeli, kita manut sebagai pedagang, mau pakai QRIS atau tunai. Intinya, cara apapun tujuannya untuk mempermudah pembeli. Ada yang cuma beli air mineral Rp 4.000 pakai QRIS, ya saya tetap layani," paparnya.
Seorang pengunjung Pasar Ramadan Aloon-Aloon MAS, Anto membeli beberapa makanan menggunakan QRIS.
"Dari dulu saya nggak bawa uang cash, pakai digital. Lebih praktis, nggak perlu keluar duit," ujarnya.
Dari segi keamanan, ia menyebut, transaksi digital dan tunai sama-sama memiliki risiko. Hanya saja, dia lebih nyaman menggunakan transaksi digital melalui QRIS karena lebih efisien.
64 UMKM Ramaikan Pasar Ramadan
Sebanyak 64 UMKM turut meramaikan Pasar Ramadan. Pasar ini berlangsung mulai 1 - 28 Maret 2025.
Ketua Kuliner Event Ramadhan, Choirul Ichsan mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian syiar Ramadhan di sekitar Masjid Agung Semarang.
Pasar Ramadan 2025 di Aloon-Aloon MAS mendapat dukungan dari BRI berupa pemasangan gapura event. Selain itu, petugas BRI juga melakukan edukasi kepada para pedagang tentang penggunaan QRIS.
Menurut dia, edukasu terkait QRIS sangat menguntungkan bagi para UMKM mengingat pengunjung di Aloon-Aloon MAS didominasi kaum muda.
"Dari BRI ada tim yang ke lapangan untuk mendata pedagang yang mau memakai QRIS," ucapnya.
BRI Kenalkan Berbagai Produk dan Layanan Unggulan di Pasar Ramadan
Micro Business Area Head Regional Office Semarang, Yuswandita Toesa Febrianto menjelaskan, kehadiran BRI di Pasar Ramdhan 2025 bertujuan untuk memperkenalkan berbagai produk dan layanan unggulan BRI kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM, meliputi pembukaan rekening tabungan BRI Simpedes atau BritAma, aplikasi BRImo, dan fasilitas QRIS BRI.
Selain itu, BRI juga fokus pada pemasaran produk pinjaman, seperti Kupedes, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Kupedes Rakyat, yang dirancang untuk membantu pedagang di Pasar Ramadan 2025 serta pelaku UMKM lainnya.
"Kami berharap produk dan layanan BRI ini dapat memfasilitasi kebutuhan para nasabah baik modal kerja, layanan e-channel, maupun transaksi sehingga akan menciptakan perekonomian yang stabil di wilayah Semarang dan sekitarnya," ucapnya, dalam keterangan tertulis.
Partisipasi BRI dalam perayaan Pasar Ramdhan 2025 di Aloon aloon Kauman ini sekaligus menjadi wujud dukungan terhadap pertumbuhan sektor UMKM dan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui layanan perbankan modern. (eyf)