Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Soto biasanya disajikan menggunakan mangkok, namun ada yang berbeda di Warung Soto Mbok Rene.
Mereka menyajikan soto diatas bumbung bambu.
Warung soto tersebut milik Roni Asih (42), warga Dukuh Jambakan, Desa Geneng, Kecamatan Bayat.
Roni membuka usaha tersebut sejak setahun terakhir.
"Sebelumnya saya usaha toko kelontong, tapi tìdak ramai. Akhirnya coba usaha soto ini, alhamdulillah," ujar Roni, Rabu (4/10/2023).
Lokasi warung ini berada di Jalan raya Cawas-Bayat, tepatnya di Dukuh Dono, Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.
Ia awalnya melihat resep yang sudah ada, lalu dicoba sendiri hingga mendapat cita rasa yang sesuai selera.
Untuk memberikan kesan beda, Roni menyajikan soto dengan wadah bumbung bambu.
"Wadahnya pakai bumbung bambu, dari bambu jenis petung," ucapnya.
Dipilihnya bambu jenis petung, dikarenakan bentuk lingkaran bambu yang lebih besar.
Selain bumbung dipakai menjadi mangkok, bumbung juga di pakai untuk menjadi wadah sambal.
"Sengaja pakai bumbung bambu, karena panas makanan awet. Dan saat dipegang mangkoknya tidak panas, ditambah bau makanan tambah sedap," paparnya.
Warung ini menyediakan soto ayam kampung dengan harga terjangkau.
Selain soto, ada juga jajanan sate-satean seperti sate usus dan sate telur puyuh.
Ada pula gorengan tempe dan tahu, serta kerupuk.
Untuk harga mulai Rp1.000 untuk gorengan, sementara sate di harga Rp2.000 dan Rp.3000.
Warung Soto Mbok Rene buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB, libur hanya dilakukan ketika ada acara keluarga.
Salah satu konsumen, Sumarni asal Wedi mengatakan kalau cita rasa soto sendiri enak dan nikmat.
"Manteb, rasanya cocok, rempah-rempah terasa, kaldunya dari ayam kampung oke," ucapnya.
Dengan harga yang luar biasa terjangkau, ia menyukai soto tersebut.
"Murah dan tempatnya nyaman, apalagi di tempat lain belum ada yang sama pakai tempat bumbung," pungkasnya.
.