TIMESINDONESIA, PURWAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, mendorong pesantren di seluruh Indonesia untuk menerapkan pengelolaan sampah yang benar guna mengurangi volume sampah di Tanah Air. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Asta Aksi Pesantren Bebas Sampah yang digelar di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3, Purwakarta, pada Sabtu (8/3/2025).

"Semakin banyak sampah yang kita keluarkan, semakin banyak tanggung jawab yang harus kita hadirkan untuk menyelesaikan ini," tegas Menteri Hanif dalam acara tersebut.

Menteri Hanif memberikan contoh konkret dengan merujuk pada Pondok Pesantren Al-Muhajirin, yang memiliki total santri hampir mencapai 7.000 orang di seluruh cabangnya.

Jika satu orang menghasilkan 0,5 kilogram sampah per hari, maka di Al-Muhajirin ini ada timbunan sampah harian mencapai 3.500 kilogram atau 3,5 ton per hari.

"Angka ini sangat besar dan perlu dikelola dengan serius," jelasnya.

Oleh karena itu, Menteri LH mengajak seluruh pesantren di Indonesia untuk mengelola sampah secara efektif. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan setiap hari.

Kebiasaan Baru Pesantren untuk Kurangi Sampah

Menteri Hanif menekankan pentingnya mengubah kebiasaan sehari-hari untuk mengurangi sampah. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan secukupnya untuk mengurangi sampah makanan (food waste), yang saat ini mencapai 50% dari total sampah organik di Indonesia.

Selain itu, ia juga mengimbau pesantren untuk mengurangi penggunaan produk kemasan sekali pakai, seperti botol plastik.

"Mulai hari ini, mari kita gunakan tumbler yang bisa dipakai ulang. Ini adalah langkah kecil yang berdampak besar untuk mengurangi sampah plastik," ujarnya.

Menteri Hanif menjelaskan bahwa semakin sedikit sampah yang dihasilkan, semakin kecil pula biaya dan upaya yang diperlukan untuk mengelolanya.

"Semakin sedikit sampah yang kita hasilkan, semakin ringan beban kita dalam pengelolaannya. Sebaliknya, semakin banyak sampah, semakin besar tanggung jawab kita untuk menyelesaikannya," tambahnya.

Asta Aksi Pesantren Bebas Sampah

Kegiatan Asta Aksi Pesantren Bebas Sampah ini merupakan bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari.

Acara ini diikuti oleh ribuan santri Pondok Pesantren Al-Muhajirin serta ribuan santri dari tujuh pondok pesantren lain yang hadir secara virtual.

Pesantren dinilai memiliki peran strategis dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Dengan jumlah santri yang besar, pesantren dapat menjadi agen perubahan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Pesantren dinilai memiliki peran strategis dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Dengan jumlah santri yang besar, pesantren dapat menjadi agen perubahan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Baca Lebih Lanjut
KLH Janji Bantu Tangani Sampah Banjarmasin
Edi Nugroho
285 Personel Dikerahkan Bersihkan Lumpur-Sampah Banjir di Jaktim
Detik
Dalam Sehari, TPA Banjarbakula Terima Sampah 360 Ton per Hari
Edi Nugroho
BRI RO Surabaya Edukasi Pengelolaan Sampah, Budidaya Maggot dan Ecoenzym
Timesindonesia
BRI RO Surabaya Gelar Edukasi Pengelolaan Sampah, Budidaya Maggot dan Ecoenzym di Jambangan
Irwan sy
Viral Sampah di Pantai Ancol, Pengelola Sebut Fenomena Sampah Kiriman
Detik
Digitalisasi Kelola Sampah Antar Tim Unmer Madiun ke Final 1000x Innovation Challenge 2025
Timesindonesia
Warga Rawajati Keluhkan Sampah Sisa Banjir Belum Diangkut hingga Air Mati
Detik
Pemprov Jakarta Kirim 13 Truk Sampah-Toilet Portable ke Lokasi Banjir Bekasi
Detik
Aksi Pasukan Biru Depok 'Nyelam' Bersihkan Sampah di Gorong-Gorong
Detik