Laporan Pramita Kusumaningrum

SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Wakiyem alias Mbok Yem, penjaga Gunung Lawu, masih dirawat di Rumah Sakit Umum Aisyiyah (RSUA), Jalan dr Sutomo, Kelurahan Bangunsari, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Kondisi pemilik warung tertinggi di Indonesia (di sekitar puncak Gunung Lawu) pun kian membaik. Saat ditemui, Mbok Yem masih mengajak mereka yang bercanda. Meski selang infus serta selang oksigen masih terpasang.

“Pertama kali ini masuk rumah sakit, biasanya sakit ya suntik sudah sembuh. Berawal dari sakit gigi,” ungkap Mbok Yem kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (8/3/2025).

Mbok Yem menjelaskan bahwa awalnya adalah sakit gigi. Gigi miliknya ada yang goyang.

“Kalau nyangkut makanan itu, kene munyer-munyer (berputar-putar),” kata Mbok Yem sambil memegang kepalanya.

DOKUMENTASI MBOK YEM - Pemilik warung di sekitaran puncak Gunung Lawu, Mbok Yem, saat ditemui SURYAMALANG.COM pada tahun 2016 silam.
DOKUMENTASI MBOK YEM - Pemilik warung di sekitaran puncak Gunung Lawu, Mbok Yem, saat ditemui SURYAMALANG.COM pada tahun 2016 silam. (SURYAMALANG.COM/Eko Darmoko)

Kondisi itu, kata dia, membuat dirinya enggan makan. Sehingga membuat Mbok Yem lemas. Pun beberapa waktu terakhir Mbok Yem mengaku telah jatuh tiga kali.

“Ya tibo ng jogan kui lo, ping telu (jatuh di lantai itu lo, sampai tiga kali,”  sambung Mbok Yem.

Walaupun begitu, Mbok Yem tetap melayani pembeli. Dia menuturkan terkadang jam 2 dini hari masih melayani para pendaki yang kelaparan.

“Jam 2 ngono lagi leren (jam 2 begitu terkadang baru bisa istirahat). Yo kadang gorengne ndok (terkadang membuat pesanan telur goreng),” tegasnya.

Mbok Yem tidak mau turun. Hingga Selasa (4/3/2025) Mbok Yem berhasil dibujuk untuk turun Gunung Lawu dengan ditandu.

Mbok Yem juga meminta doa untuk segera sehat. Kemudian dia bisa kembali berjualan di puncak Gunung Lawu.

“Aku dungakno ndang mari ya (aku tolong doakan cepat sembuh). Ben iso dodolan neh (biar bisa jualan kembali),” pungkasnya.

Sekadar diketahui, tradisi Mbok Yem turun dari Gunung Lawu biasanya mulai terlihat jelang Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi, pada tahun 2025, tradisi tersebut terpaksa dilakukan lebih awal.

Sebab, Mbok Yem alias Wakiyem ditandu beberapa orang untuk turun gunung, pada Selasa (4/3/2025), atau lebih tepatnya puasa hari keempat.

Beberapa pria menandu Mbok Yem alias Wakiyem secara bergantian. Seperti lebaran tahun lalu, Mbok Yem mudik turun gunung dari warungnya, Hargo Dalem Gunung Lawu via Cemorosewu.

 

Baca Lebih Lanjut
Mbok Yem Sakit, Pemilik Warung Legendaris di Puncak Gunung Lawu Dirawat di RS Ponorogo
Ryantono Puji Santoso
Kondisi Mbok Yem, Pemilik Warung Legendaris di Puncak Gunung Lawu, Rasakan Sakit Sejak Februari 2025
Ryantono Puji Santoso
Pengakuan Mbok Yem, Pemilik Warung Legendaris di Puncak Lawu Opname di RS, Berawal Sakit Gigi
Ryantono Puji Santoso
Mbok Yem, Pemilik Warung Tertinggi di Lawu Sakit Sejak Februari, Ditandu Turun Gunung
Ines Noviadzani
Mbok Yem Dirawat di RS, Warungnya di Puncak Gunung Lawu Tetap Buka Pendaki Tak Perlu Takut Kelaparan
Theresia Felisiani
Ingin Segera Sembuh, Mbok Yem Mau Jualan Lagi di Puncak Gunung Lawu Layani Pendaki
Ryantono Puji Santoso
Mbok Yem Ditandu Turun Gunung Lawu karena Sakit
Detik
Kondisi Mbok Yem 'Penjaga' Gunung Lawu, Turun Gunung Lebih Awal karena Kondisi Sakit
Dyan Rekohadi
JATIM TERPOPULER: Kondisi Penjaga Gunung Lawu Mbok Yem - Dapur Warga di Situbondo Ludes Terbakar
Ficca Ayu Saraswaty
Mbok Yem Turun Gunung Lawu Lebih Cepat, Langsung Dirawat di RSU Aisyiyah Ponorogo
Sri Wahyunik