TRIBUN-MEDAN.COM,- Pecinta sepak bola Indonesia tengah menanti kedatangan Emil Audero, pesepak bola berdarah Indonesia-Italia.
Dalam waktu dekat, Emil Audero akan dinaturalisasi dan bergabung dengan Timnas Indonesia.
Ia akan menduduki posisi kiper.
Rencananya, pemain Inter Milan ini akan menjalani sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di Roma pada 10 Maret 2025.
Emil Audero akan menjadi pesaing Maarten Paes di bawah mistar gawang Timnas Indonesia.
Emil Audero merupakan pesepak bola asal Italia.
Ia memiliki nama lengkap Emil Audero Mulyadi.
Emil Audero lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), 18 Januari 1997.
Ayahnya berdarah Indonesia, sedangkan ibunya berasal dari Italia.
Namun, sejak kecil Emil telah tinggal di Italia dan mengembangkan karier sepak bolanya di sana.
Perjalanan sepak bolanya dimulai ketika ia bergabung dengan akademi Juventus pada usia 11 tahun.
Berkat kerja keras dan bakatnya, Emil berhasil menembus tim utama Juventus meskipun lebih sering dipinjamkan ke klub lain untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman.
Ia pernah bermain untuk Sampdoria, Inter Milan, dan kini membela Palermo dengan status pinjaman dari Como.
Dalam hal internasional, Emil sebelumnya membela timnas Italia di level junior, termasuk U-21.
Meski sempat menolak untuk membela Timnas Indonesia beberapa tahun lalu, kini ia memutuskan untuk menjalani proses naturalisasi dan siap memperkuat Garuda.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan perkembangan sepak bola Indonesia serta ambisi besar yang sedang dibangun oleh federasi sepak bola nasional.
Dengan pengalaman yang dimilikinya di kompetisi tertinggi Eropa, Emil diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertahanan Timnas Indonesia, khususnya di posisi penjaga gawang.
Kehadirannya akan memberikan lebih banyak opsi bagi pelatih dalam memilih kiper utama serta meningkatkan persaingan di skuad.
Jika proses naturalisasinya berjalan lancar, Emil Audero berpotensi menjadi salah satu pemain kunci dalam upaya Timnas Indonesia meraih prestasi di tingkat internasional.
Emil Audero telah bermain di berbagai klub Italia sejak debut profesionalnya.
Meski hanya sempat tampil sekali untuk Juventus, ia mendapatkan pengalaman lebih banyak saat dipinjamkan ke Venezia di Serie B.
Kariernya berkembang pesat setelah bergabung dengan Sampdoria, di mana ia menjadi kiper utama selama beberapa musim dengan lebih dari 160 penampilan di Serie A.
Pada musim berikutnya, Emil dipinjamkan ke Inter Milan sebagai kiper cadangan, sebelum akhirnya melanjutkan kariernya di Como dan Palermo.
Sepanjang kariernya di liga Italia, ia telah tampil dalam lebih dari 200 pertandingan dengan catatan clean sheet yang cukup baik, membuktikan kualitasnya sebagai penjaga gawang yang konsisten dan berpengalaman.
Emil Audero akan menjadi pesaing kuat bagi Maarten Paes di posisi penjaga gawang Timnas Indonesia.
Keduanya memiliki pengalaman bermain di level tinggi, dengan Paes aktif di Major League Soccer (MLS) bersama FC Dallas, sementara Emil memiliki rekam jejak panjang di Serie A Italia.
Dari segi gaya bermain, Emil lebih berpengalaman dalam menghadapi tekanan di liga top Eropa, dengan refleks yang tajam dan kemampuan distribusi bola yang baik.
Sementara itu, Paes unggul dalam duel satu lawan satu serta memiliki postur yang sedikit lebih besar, memberikan keunggulan dalam duel udara.
Kehadiran Emil akan meningkatkan persaingan sehat di posisi kiper utama Timnas Indonesia.
Pelatih akan memiliki lebih banyak opsi, tergantung pada kebutuhan taktis tim di setiap pertandingan.
Siapa yang menjadi pilihan utama akan bergantung pada performa dan adaptasi mereka dalam skema permainan tim nasional.
Biodata Emil Audero Mulyadi
Nama : Emil Audero Mulyadi
Tanggal lahir : 18 Januari 1997 (28)
Tempat kelahiran : Mataram, Indonesia
Tinggi : 1,92 meter
Kewarganegaraan : Italy
Posisi : Kiper
Kaki dominan : Kanan
Klub Saat Ini : Palermo FC
Agen pemain : TMP SOCCER srl
Bergabung : 3 Februari 2025
Kontrak berakhir : 30 Juni 2025
Harga pasaran : 86,91Milyar ( per 18 Desember 2024 )
Catatan Statistik Berdasarkan Klub
UC Sampdoria : 169 pertandingan, 260 gol kemasukan, 38 Tidak Kemasukan gol, 8 kartu kuning, dan 15.161 menit bermain.
Juventus Primavera : 62 pertandingan, 67 gol kemasukan, 20 Tidak Kemasukan gol, 1 kartu kuning, dan 5.610 menit bermain.
Venezia FC : 39 pertandingan, 41 gol kemasukan, 14 Tidak Kemasukan gol, 1 kartu kuning, dan 3.510 menit bermain.
Juventus FC UEFA U19 : 12 pertandingan, 17 gol kemasukan, 2Tidak Kemasukan gol, 0 kartu kuning, dan 1.080 menit bermain.
(tribun-medan.com)