TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Viral di Kepri seorang anak balita di Tanjungpinang berinisial FA (4) meninggal dunia sebelum mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). 

Berdasarkan keterangan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD, Bambang, kondisi FA yang kritis memerlukan perawatan intensif di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Namun pada saat balita di Tanjungpinang itu tiba di RSUD Raja Ahmad Tabib, kondisi ruang PICU penuh.

“Kondisinya memang butuh ruang PICU, tapi kebetulan saat itu kapasitas kami penuh, hanya ada empat tempat tidur dan semuanya terisi,” ujar Bambang saat diwawancarai, Kamis (6/3/2025).

Pihak Puskesmas Kampung Bugis yang menangani FA sebelumnya telah berkoordinasi dengan RSUD untuk merujuk pasien. 

Namun, karena keterbatasan ruang, mereka disarankan menghubungi rumah sakit lain, seperti RS Tanjung Pinang atau RS Angkatan Laut.

“Kami langsung merespons saat Puskesmas menghubungi, sudah konsultasi dengan dokter anak juga, tapi karena PICU penuh, kami sarankan mencari rumah sakit lain,” tambah Bambang.

Terkait dugaan lambatnya respons rumah sakit, Bambang menjelaskan bahwa pihaknya tetap berupaya memberikan arahan terkait penanganan awal sebelum rujukan dilakukan. 

Namun, waktu komunikasi yang terjadi sekira pukul 16.00 WIB. 

Serta keterbatasan fasilitas, membuat proses penanganan menjadi terhambat.

Untuk menghindari kejadian serupa, RSUD Raja Ahmad Thabib berencana mengembangkan fasilitas dan menambah kapasitas ruang PICU. 

Selain itu, koordinasi lebih intens antara puskesmas, rumah sakit, dan Dinas Kesehatan akan ditingkatkan guna mempercepat proses rujukan pasien darurat.

“Kami pasti ada rencana pengembangan ke depan, dan akan terus diskusi dengan teman-teman di Puskesmas dan Dinkes untuk memperbaiki alur rujukan,” tutup Bambang. (yki)
(TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)

Selain itu, koordinasi lebih intens antara puskesmas, rumah sakit, dan Dinas Kesehatan akan ditingkatkan guna mempercepat proses rujukan pasien darurat.

“Kami pasti ada rencana pengembangan ke depan, dan akan terus diskusi dengan teman-teman di Puskesmas dan Dinkes untuk memperbaiki alur rujukan,” tutup Bambang. (yki)
(TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)

Baca Lebih Lanjut
Kecelakaan Maut di Pamulihan Sumedang, Libatkan Dua Mobil dan Satu Motor, Seorang Balita Meninggal
Taufik ismail
Kepri Ekspor Ikan Anggoli Senilai Rp 107,81 Juta ke Amerika
Thomas Tonek Thomlimah Limahekin
Kondisi Satu Keluarga Keracunan Asap Genset di Musi Rawas, Ibu Kritis, Ayah dan Anak Tewas
Shinta Dwi Anggraini
Kronologi Balita di Demak Tewas Setelah Tercebur ke Parit, Ditemukan Sejauh 1,5 Kilometer
Rival al manaf
Viral RSUD Kota Bekasi Kebanjiran, Sejumlah Pasien ICU Dievakuasi
Detik
Direktur RSUD Soekandar Mojosari Mojokerto, dr Djalu Naskutub Meninggal Dunia
Titis Jati Permata
Korban Keracunan Asap Genset di Musi Rawas Bertambah, Sang Ibu Meninggal Dunia Meski Sempat Dirawat
Slamet Teguh
Cabai dan sayuran picu deflasi 0,03 persen di Bangka Belitung
Antaranews
Penemuan Jasad Teranus dengan Posisi Kaki Tergantung Picu Aksi Blokade Jalan di Mimika Papua Tengah
Dewi Agustina
Banjir di RSUD Kota Bekasi Mulai Surut, Pelayanan Mulai Berjalan
Detik