TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 mengubah cara orang menjalani hidup hingga bisnis. Hal ini yang juga dirasakan para pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Mewabahnya coronavirus di awal tahun 2020 memaksa pelaku usaha beralih haluan dari yang awalnya memanfaatkan 100 persen pasar offline, harus beralih ke platform digital atau e-commerce, seperti Shopee.

Pemilik usaha mukena dengan brand Maia by Hasya Ari Hami turut terjun memanfaatkan e-commerce agar usahanya tetap berjalan saat pandemi Covid-19.

"Di 2020 itu kan Covid, kita otomatis toko tutup semua. Tapi kami alhamdulillah produksi jalan terus. Karena kita sayang untuk pulangkan karyawan ke kampungnya, nanti mereka mau makan apa.
Sementara yang di jahit (bahan baku) ada. Kita juga punya tabungan sedikit buat bayar upahnya.
Mulai dari itulah kita kenal dengan yang namanya online marketplace. Kita semua coba, seperti Shopee dan semuanya," tutur Ari saat ditemui di tempat produksi mukena Maia by Hasya di Pondok Aren, Tangerang, Rabu (5/3/2025).

Menjadi hal yang baru, Ari sampai harus merekrut beberapa karyawan yang paham mengenai digital marketing untuk membantu memasarkan produknya.

Dirinya bersama tim mulai mempelajari bagaimana format konten yang bisa menarik konsumen. Apalagi saat Covid-19 terjadi, cara berbelanja masyarakat beralih seluruhnya ke online.

"Akhirnya kita sempat hire beberapa orang yang mengerti tentang digital marketing. Ya tambal sulam sampai menemukan formatnya. Makin kesini bikin tim untuk konten segala macam," ucap Ari seraya tersenyum.

Dengan semakin berkembangnya Shopee yang juga menyediakan fitur untuk mempermudah seller dan disertai panduan, Ari menyebut timnya kian mudah memasarkan produk.

Fitur yang sangat membantu adalah Shopee Live. Sebagai seller yang juga memproduksi sendiri mukena yang dijual, fitur Shoppe Live dimulai sangat membantu memasarkan produk ke konsumen.

Khusus di bulan Ramadan, penjualan mukena buatannya bisa naik drastis hingga 100 persen berkat dukungan dari Shopee Live.

Waktu paling ideal untuk melakukan Shopee Live saat Ramadan ialah ketika sahur. Biasanya Maia by Hasya bisa menutup hingga 50 persen dari target penjualan harian.

"Iya justru sekarang (Shopee Live) itu pas sahur.
Pagi itu penjualannya bisa udah menguasai 50 persen dari penjualan harian di online. Saya sampai bingung, apa subuh itu udah nggak tidur, orang sahur banyak yang belanja," ungkap Ari.

Penjualan produk mukena, gamis dan beberapa produk lainnya di bawah brand Maia by Hasya di marketplace seharinya bisa mencapai hingga 200 picis saat hari biasa. 

Pada momen Ramadan hingga menjelang Lebaran, penjualan produknya bisa meningkat hingga 100 persen atau kisaran di atas 400 picis.

Sementara menyoal harga, produk-produk Maia by Hasya dibanderol mulai dari Rp 80.000 hingga Rp 450.000. Harga tertinggi biasanya untuk model-model limited edition yang dibuat oleh Ari.

Saat ini, pemasaran produk Maia by Hasya melalui offline store maupun e-commerce sama-sama berimbang, dimana penjualan offline menyumbang 60 persen dan online 40 persen.

Ari sendiri memulai usahanya sejak tahun 2000 di Bukittinggi. Pria asal daerah Sumatera Barat tersebut akhirnya memutuskan memperluas usahanya ke Jakarta pada tahun 2008 dengan membuka toko di Thamrin, Jakarta. Setelah itu, tahun 2010 dirinya menambah outlet dengan membukanya di Tanah Abang.

Hingga saat ini, Ari berhasil mengembangkan brand Maia by Hasya dengan memiliki enam store offline dan memperluas penjualan melalui e-commerce Shopee dan lainnya.

Produksi sehari untuk Maia by Hasya rata-rata seminggu bisa 2.500 pcs dari satu lokasi. Jika ditotal dengan seluruh tempat produksi, seminggu bisa mencapai 10.000 picis. Untuk penjualan dalam sehari baik dari offline store maupun online, Maia by Hasya bisa mencapai 2.000 picis.

Dengan bisnis yang semakin berkembang, brand Maia by Hasya saat ini telah memiliki lima lokasi produksi yang tersebar di beberapa wilayah, satu diantaranya di daerah Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang, Banten.

Karyawan yang membantu bisnis Ari saat ini juga tidak sedikit. Jika ditotal dari karyawan produksi hingga karyawan toko, Maia by Hasya telah mempekerjakan sekitar 100 orang.

"Kalau di total kira-kira lima tempat produksi itu satu tempat ada 15 orang, terus ditambah karyawan toko kira-kira karyawan kita sekarang kurang lebih ada 100 orang," jelasnya.

Ari berharap bisa memperluas pasar brand buatannya dan dapat melayani pembeli di luar Indonesia melalui Shopee. Saat ini sudah banyak buyer dari luar Indonesia, hanya saja ongkos pengiriman masih menjadi kendala.

"Sebenarnya banyak sekali yang sudah mau beli dari luar Indonesia, tapi masih terkendala ongkos kirim ke pelanggan yang lebih mahal dari harga produk. Ya berharap bisa ada solusi," ucapnya.

Baca Lebih Lanjut
Nasib Bisnis Mukena dan Jilbab Syahrini Jelang Ramadhan 2025, Usaha Istri Reino Barack Bangkrut?
Ika Putri Bramasti
Cara Ampuh Menghilangkan Noda Hitam Pada Mukena, Dijamin Bersih
Konten Grid
Kondisi Bisnis Mukena Syahrini Terungkap Jelang Ramadan, Efek Tinggalkan Indonesia Bareng Reino?
Murhan
Nasib Restoran Syahrini usai Tak Diurus Istri Reino karena Melahirkan, Aisyahrani: Siapa Gak Sabar?
Arie Noer Rachmawati
Akun Shopee Paylater Tiba-tiba Diblokir? Begini Cara Mengaktifkannya Kembali!
Widy Hastuti Chasanah
Apakah Shopee PayLater Termasuk Pinjol? Ini Perbedaanya, Pengguna Wajib Tahu!
Widy Hastuti Chasanah
Apakah Shopee PayLater Dapat Dinonaktifkan? Begini Cara Mudahnya, Pengguna Wajib Tahu!
Widy Hastuti Chasanah
Rukonya Terendam Banjir, Ibu Pemilik Usaha Percetakan di Puri Kembangan Hanya Bisa Bersabar
Hasanudin Aco
Apakah Akun Shopee PayLater Bisa Dijual? Ketahui Dampak dan Risikonya
Mia Della Vita
Apakah Shopee PayLater Aman? Perlu Pahami Cara Bertransaksi dengan Bijak Pakai SPayLater
Fidiah Nuzul Aini