PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga 7 Maret 2025.

Cuaca ekstrem tersebut berupa hujan lebat, angin kencang, dan petir yang dapat menimbulkan ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan pohon tumbang.

"Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk camat, lurah, dan dinas terkait untuk meningkatkan kewaspadaan. Tim reaksi cepat BPBD juga sudah disiagakan guna mengantisipasi segala kemungkinan, terutama di wilayah rawan banjir dan pohon tumbang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pangkalpinang, Dedy Revandi, Selasa (4/3/2025).

Dedy menyebutkan, beberapa titik di Pangkalpinang berpotensi terdampak cuaca ekstrem lebih besar, terutama kawasan dengan drainase yang kurang optimal serta daerah dengan banyak pepohonan besar.

Karena itu, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk pemangkasan pohon yang rawan tumbang dan pemantauan intensif di daerah langganan banjir.

Dedy juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap dampak buruk cuaca ekstrem.

Hindari aktivitas di luar rumah saat terjadi hujan lebat dan angin kencang, terutama di dekat pohon besar, baliho, atau bangunan yang rentan roboh.

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan genangan dan banjir juga diminta untuk tetap waspada.

Jika terjadi kondisi darurat, segera laporkan ke BPBD atau pihak terkait agar bisa segera ditangani.

BPBD Kota Pangkalpinang telah membuka layanan aduan dan tanggap darurat yang bisa diakses 24 jam oleh masyarakat.

Warga yang mengalami atau melihat kejadian darurat akibat cuaca ekstrem dapat segera menghubungi call center BPBD di nomor 0811-7161-000.

"Kami siap bergerak cepat jika ada laporan dari masyarakat. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami," ujar Dedy.

Lebih lanjut, pihaknya mengajak masyarakat untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG terkait perkembangan cuaca agar dapat mengantisipasi potensi bencana lebih dini.

"Jangan percaya berita hoaks atau informasi yang tidak jelas sumbernya. Pastikan hanya mengacu pada BMKG dan BPBD untuk mendapatkan data yang akurat," kata Dedy.

Peringatan dini

Sebelumnya, Stasiun Meteorologi Kelas I Depati Amir Pangkalpinang mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Kepulauan Bangka Belitung yang diprediksi akan terjadi pada 4-7 Maret 2025.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat disertai angin kencang, petir, dan kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan pohon tumbang.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Depati Amir Pangkalpinang, Tri Agus Pramono, mengatakan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer, terdapat sejumlah faktor yang memicu meningkatnya potensi cuaca ekstrem di wilayah Babel.

Salah satunya, aktivitas gelombang atmosfer Kelvin dan Low Frequency yang sedang sedang melewati wilayah Negeri Serumpun Sebalai.

“Selain itu, terjadi belokan angin (shearline) serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi), yang berkontribusi terhadap pembentukan awan penghujan. Ditambah dengan kelembapan udara yang tinggi di berbagai lapisan atmosfer serta kondisi atmosfer lokal yang labil, kondisi ini makin mendukung peningkatan curah hujan di wilayah kita," kata Tri, Selasa (4/3/2025).

Selain itu, lanjut dia, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang aktif di wilayah Indonesia juga turut berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di Babel.

Madden-Julian Oscillation merupakan gelombang atmosfer yang bergerak dari barat ke timur di sepanjang daerah tropis dan dapat memperkuat pembentukan awan konvektif yang menghasilkan hujan lebat.

Adapun daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem adalah Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Tengah, Kota Pangkalpinang, Kabupaten Belitung, dan Kabupaten Belitung Timur.

"Hasil analisis pengamatan udara menunjukkan wilayah Kepulauan Bangka Belitung dalam kondisi labil dan berpotensi dalam pertumbuhan awan hujan yang signifikan," ujar Tri.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Masyarakat diminta untuk waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang dapat menyebabkan genangan air, banjir, serta angin kencang yang berpotensi menumbangkan pohon dan merusak bangunan.

"Kami mengimbau masyarakat agar menghindari aktivitas di daerah rawan bencana serta terus memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG," kata Tri. (t2)

Baca Lebih Lanjut
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Kotamobagu Sulut Intensifkan Pengawasan dan Pelatihan
Chintya Rantung
Viral Angin Puting Beliung Terbangkan dan Rusak Atap Masjid di OKI, BPBD Minta Masyarakat Waspada
Slamet Teguh
Ratusan Rumah di Rancasari Bandung Terendam Banjir
Timesindonesia
Hadapi Cuaca Ekstrem, PLN Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Moch Krisna
Masjid Apung di Pancerdoor Nyaris Hanyut, BPBD Pacitan Lakukan Evakuasi
Timesindonesia
Info BMKG: Cuaca Ekstrem Landa Sulawesi Utara, Waspada Bencana Hidrometrologi
Rizali Posumah
Peringatan Dini Besok Minggu 2 Maret 2025, Info BMKG 22 Wilayah Potensi Cuaca Ekstrem Hujan Lebat
Dewangga Ardhiananta
Batu Besar Longsor Menghujam Jalur Piket Nol Lumajang Saat Cuaca Cerah, Struktur Tanah Labil
Sri Wahyunik
Pertamina Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pastikan Pasokan BBM Mudik Aman
Detik
Awal Bulan Puasa, Intensitas Hujan di Sampang Tinggi, BPBD Warning Potensi Terjadi Banjir
Januar