TRIBUNJATIM.COM - Seorang YouTuber nyambi jadi satpam untuk mendapatkan penghasilan tambahan selain dari media sosial.
Sang YouTuber mengaku tidak ingin bergantung pada penghasilan dari media sosial.
YouTuber tersebut mengaku tak malu bekerja sebagai satpam.
Sebab ia mendapat gaji Rp6,2 juta sebulan.
Sosok YouTuber nyambi jadi satpam yang viral di media sosial ini adalah Zukie Mohamad.
Zukie merupakan YouTuber asal Malaysia.
Dalam siaran langsung TikTok yang viral, Zukie mengungkapkan dirinya kini bekerja sebagai penjaga keamanan.
Keputusan ini ia ambil dengan penuh kesadaran, tanpa merasa malu atau rendah diri.
Sebaliknya, ia justru bangga dapat menjalankan pekerjaan yang memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sekitar.
Bagi Zukie, bekerja keras dalam profesi apa pun jauh lebih berarti daripada sekadar mencari sensasi di dunia maya tanpa arah yang jelas.
Selama bulan Ramadan ini, Zukie mengaku tidak mendapatkan banyak tawaran kerja sama dari brand maupun proyek digital lainnya.
Alih-alih menghabiskan waktu dengan mengeluh atau berdiam diri di rumah, ia memilih untuk tetap produktif dengan pekerjaan yang bermanfaat.
Sebagai satpam, ia bertugas menjaga keamanan sebuah pabrik di Shah Alam, memastikan lingkungan tetap kondusif.
Meskipun penghasilannya dari pekerjaan ini Rp 6,2 juta per bulan, jumlah yang mungkin tidak sebanding dengan pendapatannya saat masih aktif sebagai kreator digital, ia tetap bersyukur dan bangga karena bisa berkontribusi bagi masyarakat.
"Kami menjaga daerah dan melindungi bangunan untuk orang lain," ujarnya dalam siaran langsung sambil menikmati makan malam, menunjukkan sikap ikhlas dan dedikasi terhadap pekerjaannya, dikutip dari Tribun Trends pada Rabu (5/3/2025).
Tidak hanya bekerja, Zukie juga menunjukkan sikap terbuka terhadap berbagai peluang.
Ia bahkan meminta rekomendasi pekerjaan dari para pengikutnya, menunjukkan ia adalah sosok yang rendah hati dan tidak gengsi untuk terus berusaha.
Langkah ini semakin mengukuhkan citranya sebagai seorang figur publik yang realistis dan tidak takut untuk keluar dari zona nyaman demi mempertahankan kehidupannya.
"Lebih baik daripada membuat konten yang mempermalukan"
Dalam dunia digital yang sering kali dipenuhi dengan konten sensasional demi meraih popularitas instan, Zukie memilih untuk tetap berpegang pada prinsipnya.
Menanggapi komentar warganet, ia menegaskan bekerja dengan cara yang jujur dan bermartabat jauh lebih baik daripada membuat konten yang dapat mencoreng nama baik diri sendiri maupun negaranya.
"Lebih baik saya menjadi satpam. Kalau saya hanya fokus membuat konten, saya bisa saja menghilang," katanya, merujuk pada fenomena beberapa kreator Malaysia yang sempat viral karena diduga merekayasa hilangnya salah satu anggota mereka di Indonesia demi mendapatkan perhatian publik.
Zukie sendiri telah membangun karier sebagai YouTuber sejak 2015 dan berhasil mengumpulkan lebih dari 1,9 juta pengikut.
Namun, perjalanan panjangnya di dunia digital membuktikan popularitas tidak selalu sejalan dengan kestabilan finansial.
Banyaknya penggemar dan eksistensi di media sosial tidak serta-merta menjamin penghasilan tetap.
Oleh karena itu, keputusan Zukie untuk mengambil pekerjaan di luar dunia digital dianggap sebagai langkah yang bijak.
Sikapnya yang tetap rendah hati dan tidak gengsi untuk bekerja keras di luar industri hiburan digital pun mendapat banyak pujian dari para penggemarnya.
Keberanian Zukie dalam mengambil keputusan ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya para kreator konten yang mungkin mengalami ketidakpastian serupa.
Ia membuktikan tidak ada pekerjaan yang hina asalkan dilakukan dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
Lebih dari sekadar seorang YouTuber, Zukie kini menjadi contoh nyata bahwa kerja keras dan sikap pantang menyerah adalah kunci untuk bertahan dalam situasi apa pun.