WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hukumonline mempersembahkan The 200 Club: Indonesia’s Most Influential Lawyers 2025, sebuah penghargaan yang mengakui 200 pengacara paling berpengaruh di Indonesia.
"Penghargaan ini bukan hanya sekadar bentuk apresiasi terhadap individu-individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia hukum, tetapi juga sebagai ajakan untuk refleksi mengenai peran pengacara dalam menegakkan supremasi hukum di Indonesia," kata Dewan Penasihat Hukumonline, Eryanto Nugroho, dalam keterangannya yang diterima, Selasa (4/3/2025).
Eryanto menjelaskan bahwa menetapkan 200 nama sebagai pengacara paling berpengaruh tentu bukanlah tugas yang mudah.
"Haruskah predikat pengacara berpengaruh diberikan kepada mereka yang sering tampil di media? Atau kepada mereka yang aktif dalam reformasi hukum dan advokasi hak asasi manusia? Atau mungkin kepada mereka yang bekerja di balik layar, mendampingi klien di pengadilan dan memastikan sistem hukum berjalan dengan baik?" katanya.
Eryanto juga menyadari sebenarnya tidak ada satuann metrik yang dapat sepenuhnya menggambarkan beragam cara pengacara memberikan pengaruh di dunia hukum.
"Namun yang pasti, pengacara yang ideal tidak hanya membela kepentingan klien, tetapi juga berkontribusi pada kepentingan publik yang lebih luas. Mereka memahami bahwa profesi pengacara bukan sekadar profesi jasa, melainkan sebuah tanggung jawab moral untuk memperjuangkan keadilan bagi semua kalangan," ujarnya.
Eryanto juga menyebutkan melalui The 200 Club: Indonesia’s Most Influential Lawyers 2025, Hukumonline ingin membuka ruang diskusi tentang peran pengacara dalam membangun sistem hukum yang lebih adil dan berkeadilan.
“Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi pemantik diskusi yang lebih luas di komunitas hukum Indonesia. Apakah pengacara masih menjalankan peran historisnya sebagai pembela keadilan? Bagaimana seharusnya pengacara berkontribusi dalam menegakkan hukum di Indonesia?” tambah Eryanto.
Sementara itu, Editor-in-Chief Hukumonline, Fathan Qorib, menekankan The 200 Club hadir sebagai pengingat akan esensi sejati profesi pengacara, di tengah sorotan publik terhadap aspek etika profesi.
"Belakangan ini, pemberitaan di media memunculkan pertanyaan dari masyarakat mengenai profesi pengacara. Melalui The 200 Club, Hukumonline ingin menegaskan kembali bahwa sejatinya profesi ini harus menjunjung tinggi kehormatan serta integritas dalam menghadirkan akses hukum yang adil bagi semua," ujar Fathan.
Dengan adanya penghargaan ini, Hukumonline berharap dapat terus mendorong diskusi, refleksi, dan aksi nyata dalam memperkuat peran pengacara sebagai pilar penting dalam sistem hukum yang adil dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu, Hukumonline berharap The 200 Club menjadi sumber inspirasi bagi seluruh komunitas hukum untuk terus memperjuangkan supremasi hukum di Indonesia.
Hukumonline didirikan pada tahun 2000 oleh beberapa praktisi hukum dan pengacara Indonesia terkemuka, yang bertujuan untuk menjadi solusi satu atap bagi praktisi hukum Indonesia.
Dengan adanya penghargaan ini, Hukumonline berharap dapat terus mendorong diskusi, refleksi, dan aksi nyata dalam memperkuat peran pengacara sebagai pilar penting dalam sistem hukum yang adil dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu, Hukumonline berharap The 200 Club menjadi sumber inspirasi bagi seluruh komunitas hukum untuk terus memperjuangkan supremasi hukum di Indonesia.
Hukumonline didirikan pada tahun 2000 oleh beberapa praktisi hukum dan pengacara Indonesia terkemuka, yang bertujuan untuk menjadi solusi satu atap bagi praktisi hukum Indonesia.