WARTAKOTALIVE.COM BEKASI — Terekam arus lalu lintas di Bekasi, Jawa Barat usai dikepung banjir pada Selasa (4/3/2025).
Arus lalu lintas di Bekasi macet parah lantaran terputus karena banjir.
Misalnya saja arus lalu lintas di Jalan Raya Narogong Bekasi, Jawa Barat terputus sejak Senin (3/3/2025) malam.
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com di lokasi pukul 08.50 WIB, Jalan Raya Narogong yang menghubungkan wilayah Bekasi dan Jakarta hampir lumpuh total.
Kemacetan terjadi hampir sekiranya 5 Kilometer (KM). Kendaraan didominasi truk mobil sampah dari arah Bantar Gebang Bekasi menuju Jakarta dan juga kendaraan roda dua maupun roda empat.
Menurut warga setempat Devi, banjir yang melanda titik di Bekasi merupakan luapan dari Kali Bekasi yang diperparah oleh kiriman air dari hulu Cileungsi dan Cikeas di Bogor.
"Warga sudah diperingatkan sejak pukul 24.00 WIB untuk evakuasi. Hujan semakin deras," jelasnya.
Selain memutus Raya Narogong Bekasi, Jalan Cipendawa Baru Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu juga terputus.
Seorang warga, Krisdayadi (37) mengatakan akses jalan tersebut menghubungkan jalan dari Rawalumbu, Bojong Menteng menuju ke Pondok Gede, Jatiasih, Pekayon dan sebaliknya.
"Ya jalan di Cipendawa ini terputus karena tidak bisa dilalui serta memang berdekatan dengan kali Bekasi jadi arusnya sangat kencang dan sangat membahayakan bagi para pengguna jalan," kata Krisdayadi di lokasi, Selasa (4/3/2025).
Krisdayadi menjelaskan akses jalan yang terputus ini mencapai lebih kurang satu kilometer (Km).
Sepanjang jalan yang terputus itu terendam banjir dengan ketinggian 60 sentimeter (Cm) hingga 120 Cm.
"Itu ketinggian paling dalam lebih kurang satu meter lebih ya karena satu sepinggang orang dewasa," jelasnya.
Krisdayadi menuturkan akses jalan terputus sudah terjadi sejak sekira pukul 03.00 WIB imbas luapan dari kali Bekasi yang diketahui kiriman dari wilayah Kabupaten Bogor.
Tidak hanya itu, banjir juga disebabkan intensitas hujan tinggi di kawasan tersebut yang berlangsung lebih kurang enam jam.
Kemudian puncak ketinggian banjir di lokasi terjadi sekira pukul 03.30 WIB dan saat itu warga langsung melakukan inisiatif evakuasi ke tempat dataran lebih tinggi.
"Debit air itu mulai tinggi dan diketahui oleh warga masyarakat itu mulai sekira pukul 03.30 WIB dan warga sudah mulai bersiap-siap karena air sudah mulai naik ke pemukiman warga," tuturnya.
Krisdayadi mengungkapkan peristiwa serupa ini serupa dengan lima tahun lalu, persisnya 2020 ketika sejumlah wilayah di Kota Bekasi terendam banjir.
Bahkan menurutnya tahun ini ketinggian banjir lebih tinggi jika dibandingkan 2020.
"Yang kayak gini sudah lima tahun terakhir itu terakhir tahun 2020 kejadian seperti ini dan ini terbilang lebih parah karena sampai ke jalan-jalan," tutupnya.
Menanggapi hal itu, Firman (28) menegaskan tidak dapat bekerja ke kantor karena akses jalan tertutup.
Dirinya pun juga sempat terkejut karena baru pertama melihat akses jalan tersebut tertutup karena banjir.
Sebab pada tahun 2020 yang dinilainya banjir terparah tidak sampai serupa saat ini.
"Ini lebih parah, kalau 2020 itu masih bisa lewat, sekarang sudah benar-benar ditutup," singkat Firman. (m37)
(Wartakotalive.com/TribunBekasi/Yolanda/Rendy)