TRIBUNSOLO.COM - Momen mencari buka puasa saat bulan Ramadan tentu sangat mengasyikkan sembari menunggu waktu adzan maghrib.
Bagi kamu yang berada di Sragen, ada beberapa tempat buka puasa yang bisa jadi pilihan.
Di beberapa tempat ini kamu bisa membelinya dengan makan di lokasi ataupun dibungkus karena buka tidak sampai malam hari.
Bagi kamu yang mencari referensi menu makanan buka puasa, berikut TribunSolo berikan 3 rekomendasinya.
1.Ayam Goreng Sako
Olahan ayam goreng di Kabupaten Sragen semakin menjamur.
Namun, rasanya ke Sragen tak lengkap jika tak mencicipi varian olahan ayam ala Ayam Sako.
Yang paling banyak diburu adalah ayam gorengnya, dimana dalam satu porsi terdiri dari satu potong ayam, tahu, tempe, nasi, lalapan berupa daun pepaya, kubis, mentimun, serta yang khas adalah sambal koreknya.
Ayamnya bewarna kuning karena lumuran bumbunya, yang meresap hingga ke tulang.
Karena proses pengolahan menggunakan resep khusus yang membuat bumbu berukuran mikro hingga mampu menembus kulit dan meresap ke tulang.
Soal rasa dijamin bikin nagih, karena gurihnya ayam goreng yang masih hangat dipadukan dengan sambal korek yang nendang di mulut.
Lokasi ini buka setiap hari mulai pukul 09.00-21.00 WIB.
Ayam Sako di Kabupaten Sragen ada beberapa tempat mulai dari yang berlokasi di Kelurahan Sragen Kulon Sragen, Kelurahan Nglorog Sragen, Kecamatan Karangmalang, dan Kecamatan Sukodono.
2. Nasi Tengkleng Bu Sam Utara Stasiun Gemolong
Nasi Tengkleng Bu Sam merupakan kuliner favorit warga Gemolong, Kabupaten Sragen.
Betapa tidak, warung sederhana yang berada di utara Stasiun Gemolong ini sudah ada lebih dari 20 tahun lamanya.
Menu andalan disini adalah nasi tengkleng, yang mana daging sisa pada tulangnya empuk.
Bumbu tengklengnya pun meresap hingga ke dalam dagingnya.
Sajian kali ini lebih lengkap dengan disiram kuah tengkleng yang menyegarkan.
Sehingga jadi jujugan yang pas, bagi anda yang mencari tempat istirahat saat melewati Jalan Solo-Purwodadi.
Sang pemilik, Bu Sam mengatakan tidak ada resep khusus dalam membuat tengkleng ini.
Namun, banyak kalangan yang suka dengan masakannya, mulai dari warga biasa hingga pejabat.
"Pejabat banyak yang datang kesini, terutama pejabat-pejabat dari Purwodadi, Grobogan," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (15/4/2023).
Kambing yang dipilih adalah kambing muda, yang dimasak lebih lama agar dagingnya empuk.
Saking legendarisnya Nasi Tengkleng Bu Sam ini, sehari bisa menghabiskan 20-25 kilogram daging kambing.
Warung makan Nasi Tengkleng Bu Sam buka setiap hari mulai pukul 14.00-21.00 WIB.
3. Warung Apung Jati Songo AA
Ada jujugan wisata kuliner tak biasa di Kabupaten Sragen yang wajib dicoba.
Ya, jika penasaran, bisa datang ke Warung Apung AA Jati Songo di Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
Sesampainya di depan warung, akan disambut dengan indahnya bentangan Waduk Kedung Ombo (WKO).
Untuk menuju warung apung, tidak perlu naik perahu, cukup menuruni jalan setapak.
Setibanya, akan disambut dengan nuansa warung yang nyaman dan luas dengan dikelilingi hamparan perairan Waduk Kedung Ombo.
Menu favorit di Warung Apung AA Jati Songo ini adalah ikan nila bakar madu dan lobster asam manis.
Soal rasa tidak akan mengecewakan lidah, karena bumbunya pas dan ikannya segar, diambil dari keramba petani yang ada di sekitar warung.
Teksturnya gurih dan manis, dicampur dengan sambal yang pedasnya nendang.
Pemilik warung apung, Abdul Rohman mengatakan ikan nila bakar madu yang disajikan selalu fresh.
Dimana, ikan nila juga diambil dari petani keramba yang ada di sekitar warung.
Ikan tersebut dibeli dari petani lokal, kemudian diletakkan di keramba dekat warung apung.
Apabila ada yang pesan, ikan langsung diambil dari keramba tersebut.
"Jadi ikan diambil dari keramba, kemudian dibersihkan sisik dan jeroannya, kemudian direndam dengan bumbu rahasia racikan sendiri untuk menghilangkan rasa amis," ujarnya kepada TribunSolo.com.
"Setelah direndam baru digoreng, nah yang penting adalah setelah digoreng ini, nilanya dicelupkan bumbu rempah madu yang bikin rasanya mahal, setelah itu baru dibakar," tambahnya.
Yang datang ke warung apungnya, tidak hanya wisatawan yang berkunjung ke Waduk Kedung Ombo saja.
Melainkan banyak pejabat, instansi, hingga Polres Sragen sering mengadakan acara di warung apung tersebut.
Jika ramai, Abdul bisa menghabiskan hingga lebih dari 2 kuintal ikan nila.
"Kita buka setiap hari, untuk pemancingan itu non-stop, kalau makanannya kita layani mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 16.30 WIB," terangnya.
"Selain ikan nila bakar madu, juga ada tempe penyet, ayam geprek, telur ikan pepes, lele, dan tumis kangkung," pungkasnya.
(*)