TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak mengungkap alasan digantinya Kevin Ray Mendoza dengan kiper muda, Sheva Sanggasi saat laga kontra Persebaya Surabaya.

Diketahui, Kevin Ray Mendoza tampil sebagai kiper andalan Persib Bandung saat lawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-25 Liga 1 2024.

Namun, dalam laga yang berlangsung di di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (1/3/2025) malam WIB, kiper Filipina itu mendadak diganti oleh Sheva Sanggasi.

Padahal, Kevin tampil apik dan tidak cedera.

Imbasnya, bukannya menjadi pahlawan, Sheva justru kebobolan tiga gol.

Persib Bandung pun harus pasrah menerima kekalahan 1-4 dari Persebaya Surabaya.

Semua gol terjadi di babak kedua setelah pada 45 menit pertama berakhir 0-0.

Momen Sheva menjalani debut di Liga 1 terjadi pada menit 76.

Bukan cuma Sheva yang masuk lapangan, tapi juga Ryan Kurnia, Gervane Kastaneer, dan Zalnando.

Sedangkan tiga pemain lain yang keluar adalah Adam Alis, Henhen Herdiana, dan Edo Febriansah.

Seusai pertandingan, banyak pertanyaan beredar di media sosial terkait mengapa kiper Kevin Mendoza diganti dengan Sheva Sanggasi.

Lantas apa sebabnya Kevin Ray Mendoza diganti Sheva Sanggasi?

Rupanya, pergantian kiper Persib Bandung itu terkait dengan regulasi.

Seperti diketahui, regulasi menyebut hanya boleh ada enam pemain asing yang berada di lapangan.

Sejak menit pertama, enam pemain asing itu adalah Kevin Ray Mendoza, Nick Kuipers, Gustavo Franca, Tyronne del Pino, Ciro Alves, dan David da Silva.

Karena pelatih Bojan Hodak memasukkan Gervane Kastaneer, maka harus ada satu yang dikorbankan.

Perubahan susunan pemain itu dilakukan Hodak setelah gawang Persib kebobolan pada menit 61.

Gol terjadi setelah bola sapuan Nick Kuipers membentur Marc Klok lalu masuk gawang sendiri.

“Babak kedua saya mengambil risiko. Saya memasukkan kiper muda (Sheva Sanggasi) dan harus bermain dengan empat penyerang. Kali ini, risikonya tidak berhasil,” ungkap Hodak dalam konferensi pers setelah pertandingan, dilansir TribunJabar.id dari persib.co.id.

Hodak mengakui memang ada dampak negatif atas pilihan itu. Ia menjelaskan bahwa skema yang diterapkannya membuat pertahanan menjadi lebih terbuka, meskipun tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan agresivitas serangan.

Sayangnya, hanya satu gol yang berhasil tercipta, sementara beberapa peluang emas gagal dikonversi akibat penampilan gemilang kiper lawan.

“Kami mencetak satu gol, kami punya peluang, kiper lawan melakukan penyelamatan bagus. Secara defensif kami menjadi lebih terbuka. Jadi ini kesalahan saya. Jangan salahkan para pemain, cukup salahkan saya,” ucap dia.

Pada laga itu, tiga gol tambahan Persebaya Surabaya dicetak Rizky Dwi pada menit ke-79, Bruno Moreira di menit ke-85, dan Francisco Rivera pada masa injury time (90+2).

Satu-satunya gol balasan Persib Bandung lahir dari aksi Ryan Kurnia di menit ke-89.

Marc Klok, salah satu pilar Persib Bandung, turut menyampaikan rasa kecewanya.

Namun, ia mengingatkan bahwa perjalanan mereka di Liga 1 masih panjang.

“Kalah 1-4, pasti semua orang bilang Persib jelek, pemain jelek, semua tidak bagus. Semua pemain di locker room marah, sedih. Tapi ini sepak bola, kami harus bangkit lagi di laga yang selanjutnya. Kami harus perbaiki dan harus move on,” ujar Klok dalam konferensi pers.

Meski menerima kekalahan yang menyakitkan, posisi Persib Bandung di puncak klasemen sementara tetap kokoh dengan raihan 51 poin.

Persib Bandung masih unggul lima poin dari Dewa United yang berada di peringkat kedua, sementara Persebaya Surabaya menyusul di posisi ketiga dengan 44 poin.

Klok juga berharap dukungan dari Bobotoh tetap mengalir untuk tim kesayangan mereka.

Dengan sembilan laga tersisa, ia menargetkan kemenangan di setiap pertandingan agar gelar juara tetap dalam genggaman.

“Tetap support dan tetap kompak. Masih ada sembilan gim. Ini menjadi wake-up call buat kami, buat semua, kami harus bangkit," kata Hodak.

(TribunJatimTimur.com)