TRIBUNSUMSEL.COM - Meninggalnya dua pendaki perempuan ke Carstensz (Puncak Jaya), Papua Tengah, memunculkan rasa khawatir Siti Aqia, istri penyanyi Fiersa Besari.

Pasalnya, Fiersa Besar dikabarkan juga tengah mendaki Carstensz.

Lewat Instagram miliknya, Siti Aqia sempat membagikan momen kehilangan kontak dengan sang suami.

Di unggahan berikutnya, Aqia membagikan momen saat sang suami menerima hadiah sepatu gunung.

Sepatu gunung itu menjadi hadiah ulang tahun Fiersa yang jatuh pada hari ini, Senin (3/3/2025).

Namun diduga sepatu itu diberikan sang istri sebelum Fiersa berangkat mendaki Carstensz.

Ia pun berharap dengan sepatu yang dipakai Fiersa bisa memberi kekuatan  untuk bisa melangkah pulang ke keluarganya.

"Selamat 3 Maret. Semoga Salomon baru itu memberi kekuatan lebih untuk bisa melangkah pulang ke kami. Celebrate soon yaa! Ilya @fiersabesari,” kata Siti Aqia dalam akun Instagram miliknya @aqianr, Senin (3/3/2025).

MOMEN FIERSA BESARI SAAT TERIMA KADO SEPATU - Istri Fiersa Besari, Siti Aqia membagikan momen ulang tahun sang suami ditengah tragedi di puncak Carstensz, Papua Tengah. Berharap suami diberi kekuatan  untuk bisa melangkah pulang ke kelaurganya.
MOMEN FIERSA BESARI SAAT TERIMA KADO SEPATU - Istri Fiersa Besari, Siti Aqia membagikan momen ulang tahun sang suami ditengah tragedi di puncak Carstensz, Papua Tengah. Berharap suami diberi kekuatan untuk bisa melangkah pulang ke kelaurganya. (Tangkapan layar Ig @aqianr)

Sebelumnya, Siti Aqia membagikan tangkapan layar chat yang dikirimkan kepada suaminya.

Akan tetapi pesan tersebut hanya centang satu, menandakan pesan tersebut belum terkirim ke penerima.

Dalam aplikasi WhatsApp, centang satu berarti pesan telah dikirim tetapi belum diterima.

Umumnya hal ini terjadi karena ponsel penerima sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan sinyal.

Dalam tangkapan layar yang dibagikan Aqia lewat Instagram @aqianr, ia terlihat membalas pesan-pesan Fiersa pukul 08.54 WIB.

Meskipun pesan-pesannya ditutup, namun terlihat emotikon patah hati yang Aqia kirimkan.

Pesan-pesan tersebut terlihat masih centang 1 atau belum ada tanda pesan terbaca.

Kemudian, pukul 11.23 WIB, Aqia kembali mengirimkan pesan untuk Fiersa:

"Pulang! Besok ulang tahun :("

Akan tetapi, status pesannya masih sama, yakni centang satu.

Melalui Instagram, Aqia juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan doa dari para warganet yang ikut khawatir.

"Teman-teman, terima kasih atas perhatiannya, atas rasa khawatirnya yang sama denganku.

Semoga mereka di sana baik-baik saja, pulang tanpa kurang apa pun.

Aku tidak bisa membagikan apa-apa karena tidak berhak dan tidak tahu jelas keadaan di sana.

"Mari kita kirim doa untuk yang masih berjuang di sana dan juga yang gagal berjuang di sana," tulisnya.

Unggahan tersebut diberi backsound lagu yang sama seperti yang digunakan Fiersa dalam unggahan Instastory-nya, Now At Last dari Feist.

Namun setelah sempat hilang kontak, Fiersa akhirnya menghubungi sang istri.

Duka Fiersa Besari.

Baru-baru ini melalui unggahan Instagram @fiersabesari terbarunya, Fiersa muncul menyampaikan turut berduka cita bagi kedua korban yang meninggal, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.

"Turut berduka cita atas berpulangnya Bu Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," tulis Fiersa, Senin (3/3/2025).

Fiersa mengaku kondisinya kini sudah stabil.

Adapun saat ini Fiersa berada di basecamp Yellow Valley (YV).

"Kondisi kami alhamdulillah stabil," terangnya.

Ia pun mengaku syok dengan tragedi yang terjadi di puncak Carstensz, Papua.

"Saya juga ingin meminta maaf karena baru mengabari perihal situasi Carstenz Pyramid (puncak tertinggi Indonesia dengan nama lain Puncak Jaya), karena kami berada yang berada di basecamp Yellow Valley (YV) pun merasa sangat syok dan berduka atas tragedi yang telah terjadi," lanjut Fiersa.

Saat ini, Fiersa dan seorang pendaki lainnya yaitu Furky Syahroni baru saja tiba di Timika, Papua Tengah.

Ia sempat tertahan di Yellow Valley alias Lembah Kuning akibat cuaca buruk.

Cuaca buruk ini berdampak pada lalu lintas helikopter yang merupakan satu-satunya akses resmi ke Yellow Valley.

Selain itu, Fiersa pun menceritakan kronologi singkat atas tragedi tersebut.

"Saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang, sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator). Kami ditemani para guide, selain kami dan tamu-tamu WNA ahri itu (28 Februari 2025) ada juga tampak pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki," terangnya.

Dengan kejadian ini, Fiersa mengaku sedih bersama pendaki lainnya di Yellow Valley (YV).

"Kaget dan sedih tapi bersama orang-orang di YV, mengontrak korban yang terjebak dengan menggunakan HT agar merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan baik lokal ataupun internasional pada tanggal 1 maret 2025, Alhamdulillah ketiganya selamat meski sempat kritis," tutupnya.

Diketahui, sebanyak 15 orang yang terdiri dari 10 pendaki dan 5 pemandu dilaporkan naik ke Puncak Gunung Carstensz, Papua Tengah. 

Dari 15 orang tersebut, dua di antaranya meninggal dunia saat perjalanan turun dari puncak, Sabtu (1/3/2025).  

Dua pendaki yang meninggal itu, diduga terkena hipotermia.

Mereka adalah Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, dua pendaki asal Malang, Provinsi Jawa Timur.

Jenazah Lilie akhirnya dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika pada Senin ini, menggunakan Helikopter Komala Indonesia AS 350 B3/PK-KIE.

Evakuasi jenazah Lilie berlangsung pukul 05:40 WIT-06:53 WIT dan mendarat di Helipad Bandara Mozes Kilangin Timika.

Kemudian, jenazah disemayamkan sementara di RSUD Mimika, sebelum diterbangkan ke Bandung.

Berikut daftar nama 15 pendaki yang terdiri dari 10 pendaki dan 5 pemandu:

- Pendaki

  1. Fiersa Besari
  2. Indira Alaika
  3. Furki Rahmi Syahroni
  4. Elsa Laksono
  5. Lilie Wijayati Poegiono
  6. Saroni
  7. Ludy Hadiyanto
  8. WNA Turki
  9. WNA Turki
  10. WNA Rusia 

- Pemandu 

11. Nurhuda

12. Alvin Perdana 

13. Arlen Kolinug 

14. Jeni Dainga 

15. Ruslan

Kronologi Kejadian

Adapun pendakian ini dimulai pada 26 Februari 2025, ketika rombongan tiba di Base Camp Yellow Valley menggunakan helikopter dalam dua kelompok.

Setelah menjalani aklimatisasi selama dua hari, mereka melanjutkan perjalanan ke puncak pada 28 Februari 2025 pukul 04.00 WIT.

Sebanyak 20 pendaki, termasuk 5 guide, 7 pendaki WNI, 6 pendaki WNA, dan 2 pendaki dari Taman Nasional Lorentz, bergerak menuju puncak.

Pada pukul 14.00 WIT, pendaki terakhir berhasil mencapai titik tertinggi Carstensz Pyramid.

Namun, cuaca tiba-tiba memburuk saat mereka turun.

Hujan salju, angin kencang, dan suhu ekstrem menyebabkan beberapa pendaki mengalami hipotermia.

Pada pukul 19.30 WIT, seorang pendaki bernama Indira Alaika mulai menunjukkan gejala hipotermia di dekat puncak.

Menyadari situasi darurat, tim di basecamp segera melakukan koordinasi.

Beberapa guide mencoba naik untuk memberikan bantuan.

Akan tetapi kondisi cuaca ekstrem menyulitkan upaya penyelamatan.

Pada pukul 22.33 WIT, seorang guide Nepal, Dawa Gyalje Sherpa, berhasil mencapai Teras 2, tempat dua pendaki, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, berada.

Namun, kondisi mereka sudah sangat kritis.

Keduanya dinyatakan meninggal dunia pada 1 Maret 2025 pukul 02.07 WIT.

Di sisi lain, tiga pendaki lainnya, Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni, masih terjebak di Summit Ridge.

Ketiganya mencoba bertahan di suhu ekstrem tanpa perlengkapan memadai.

Pada 1 Maret 2025 pukul 08.38 WIT, tim penyelamat dibagi menjadi dua kelompok:

Tim 1, terdiri dari Garret Madison, Tashi Sherpa, dan Ben Jones, bertugas menyelamatkan tiga pendaki yang masih bertahan di Summit Ridge.

Tim 2, dipimpin oleh Dokter Adnan dan Meidi, bergerak menuju Teras 2 untuk mengevakuasi jenazah Lilie dan Elsa.

Pukul 10.24 WIT, tim pertama akhirnya mencapai lokasi tiga pendaki yang masih hidup dalam kondisi kritis.

Mereka segera diberi pertolongan pertama sebelum dievakuasi ke basecamp pada pukul 14.30 WIT.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Baca Lebih Lanjut
Istri Minta Fiersa Besari Pulang Usai Tragedi Pendaki Carstenz Meninggal: Hari Ini Ulang Tahun
Anita K Wardhani
PERMINTAAN Istri, Fiersa Besari Hilang Kontak Saat 2 Pendaki Carstensz Meninggal: Besok Ulang Tahun
Septrina Ayu Simanjorang
2 Pendaki Carstensz Pyramid Meninggal Dunia, Fiersa Besari Ada dalam Rombongan, Istri Berdoa Semoga Selamat
Pradipta R
Sosok Lilie Wijayanti Pendaki yang Meninggal Dunia di Puncak Carstensz Rombongan Fiersa Besari
Kharisma Tri Saputra
Daftar Nama 15 Pendaki Gunung Carstensz Papua, 2 Meninggal, Fiersa Besari Dipastikan Selamat
Weni Wahyuny
Kondisi Terkini Fiersa Besari Usai Hilang Kontak di Ekspedisi Puncak Cartenz, Unggah Foto ini
Fidiah Nuzul Aini
Fiersa Besari Ungkap Kronologi hingga 2 Pendaki Meninggal di Carstensz
Detik
2 Pendaki Meninggal di Carstensz, yang Lain Selamat Termasuk Fiersa Besari-Furky
Detik
Kondisi Fiersa Besari, Kini Sudah Ditemukan Bersama Rombongan di Puncak Carstensz
Hanang Yuwono
Daftar 15 Pendaki Ke Puncak Carstensz Papua, Dua Meninggal Dunia, Fiersa Besari Selamat
Wiwit Purwanto