TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah seorang bocah 7 tahun di Grobogan merawat ibu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) viral di media sosial.
Bocah tersebut bernama Slamet Riyadi tinggal di Desa Pilangpayung, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Ia dan sang ibu hidup di rumah tak terawat, namun ia juga kadang menggelandang di jalanan.
Slamet mengandalkan Sri (45), kakak ibunya untuk bertahan hidup.
Slamet juga diketahui putus sekolah.
Kisah ini viral di media sosial yang diunggah akun TikTok @pasukangrobogan, tetangga baik hati tersebut memviralkan kisah Slamet yang memilukan.
Terlihat dalam video yang dibagikan akun tersebut, Slamet sedang duduk di depan televisi sembari menyaksikan kartun.
"Anak ini namanya Slamet umur 7 tahun. Selama ini dia hidup bersama ibunya yang mengidap ODGJ dari sejak anak ini umur 3 tahun jalanan sudah menjadi tempat tidurnya. Bahkan dinginnya malam juga tidak ia rasakan. Bahkan jika ku tanya kamu sudah makan? jawabannya tentu saja belum," tulis akun TikTok @pasukangrobogan, dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsBogor.com pada Minggu (23/2/2025).
Diungkap akun tersebut, Slamet sebenarnya ingin sekali bersekolah seperti anak-anak pada umumnya.
Namun keinginan tersebut harus dipendam Slamet karena tidak diizinkan oleh sang ibu.
"Slamet sangat ingin sekali sekolah tapi ibunya yang ODGJ tidak memperbolehkan. Padahal dia ingin bisa membaca dan berhitung seperti anak normal lainnya," kata akun tersebut.
Lebih lanjut diakui warga, Slamet sering ke rumahnya untuk sekadar menumpang nonton televisi.
Sementara ibu Slamet selama ini tinggal di jalanan.
"Kadang anak ini main ke rumah hanya untuk nonton TV. Ibunya sudah lama mengalami ODGJ," pungkas tetangga.
Sementara, terkait dengan sosok ibunda Slamet, tetangganya pun mengungkap bahwa ibunya bernama Mbak Ning, ternyata sudah lima tahun mengidap depresi akut.
Hal itu terlihat dari penampilan Mbak Ning yang lusuh dengan rambut acak-acakan.
"Ini ibu Slamet teman-teman. Ga mau potong rambut katanya rambutnya itu bagus sudah sanggulan," ujar tetangga.
Diungkap sahabatnya, Mbak Ning dulunya sosok yang cantik dan terawat.
Namun semenjak ditinggal kabur suaminya, Mbak Ning jadi stres dan mengabaikan kehidupannya termasuk sang putra.
"Mba Ning namanya, dulunya cantik bersih putih. Mengalami ODGJ karena depresi ditinggal suaminya waktu Slamet umur 1 atau 2 tahunan," akui warga.
Karenanya, Mbak Ning tiap hari hanya beraktivitas di jalanan.
Mbak Ning rupanya sangat berharap suaminya bisa kembali pulang.
"Tiap hari (Mba Ning) nongkrong dekat jalan raya katanya mau nungguin dan nyegat suaminya pulang. Ini waktu dia main di rumah kakak aku, karena kakak aku itu dulunya teman baiknya jadi dia masih ingat dengan kakakku," pungkas warga.
Sama halnya seperti sang ibu, Slamet juga disebutkan oleh tetangga adalah sosok anak yang tampan.
Namun lantaran sering tidur di jalanan dan menggelandang, Slamet kini tak terawat dengan tubuh yang kurus dan menghitam.
"Aslinya si Slamet ini putih orangnya tapi karena ia dari kecil selalu ikut ibunya di jalanan terkena terik matahari yang panas kulitnya menghitam dan badannya sangat kurus. Menurutku untuk anak seu usia dia harusnya sudah sekolah. Jahat sekali bapaknya tidak mau bertanggung jawab meningalkan dia dan ibunya hingga mengalami ODGJ," ungkap tetangga.
Kini Dibantu Kapolres Grobogan
Kisah Slamet pun viral di media sosial hingga disorot Kapolres Grobogan, Ike Yulianto Wicaksono.
Ike Yulianto langsung mengunjungi rumah Slamet untuk memastikan keadaan keluarga tersebut dan memberikan bantuan sosial yang sangat dibutuhkan.
Rasa haru terlihat jelas dari mimik wajah Kapolres Grobogan yang menyaksikan ketegaran Slamet Riyadi, yang terpaksa menjadi dewasa lebih cepat karena kondisi ibunya yang menderita gangguan jiwa.
Setelah memastikan kondisi keluarga tersebut, pihak kepolisian langsung memberikan bantuan kepada keluarga Slamet.
Penyerahan bantuan sosial dipimpin langsung oleh Kapolres Grobogan, didampingi sejumlah pejabat utama Polres Grobogan, Forkopimcam Toroh, dan Kepala Desa Pilangpayung.
Bantuan tersebut berupa paket sembako yang terdiri dari beras, telur, dan mi instan yang diserahkan kepada Sri untuk meringankan beban keluarga kecil tersebut.
Selain itu, Kapolres Grobogan juga memberikan perlengkapan sekolah kepada Slamet, seperti buku, tas, sepatu, dan peralatan tulis.
Ya, kini Slamet bisa bersekolah lagi.
Dukungan dana juga diberikan untuk membantu meringankan beban keluarga tersebut.
"Kami berharap bantuan ini dapat sedikit membantu meringankan beban keluarga.
Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang membutuhkan dan harapan kami, Slamet Riyadi juga bersekolah dengan baik, pintar, jadi anak yang bermanfaat," ujar Ike Yulianto, melansir dari TribunJateng.
Selain penyerahan bantuan sembako dan perlengkapan sekolah, Polres Grobogan juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ibu Slamet dan berkomitmen untuk terus memantau kondisi keluarga tersebut.
Tim Dokkes Polres Grobogan memeriksa kesehatan Slamet Riyadi dan ibunya, dan hasilnya menunjukkan kondisi yang cukup baik.
Kapolres Grobogan menegaskan bahwa Polres Grobogan tidak hanya fokus pada tugas menjaga keamanan, tetapi juga akan terus hadir untuk mendukung masyarakat dalam aspek sosial.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa agar keluarga ini mendapatkan perhatian yang layak, termasuk akses terhadap layanan kesehatan dan bantuan sosial lainnya," imbuh Ike Yulianto.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com