BANJARMASINPOST.CO.ID -  Madihin begitu masyhur digaungkan John Tralala semasa hidup. Sepeninggalnya pada 26 Juni 2018, pamor kesenian khas Banjar ini meredup terutama Madihin Pakam (tradisional).

Hal itu mengusik jiwa seni Sam'ani (26). Ustadz Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anshari Desa Batutungku, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), ini tak ingin Madihin tergilas zaman dan ditinggalkan generasi penerus atau kawula muda.

Warga Desa Batumulya, Panyipatan, ini bertekad melestarikannya, terutama Madihin Pakam.

Pada era kekinian muncul beragam variasi seperti madihin modern yang semata untuk hiburan dan ada madihin kreasi.

"Sekarang ini madihin kreasi ada yang pakai alat darbuka, ada juga yang pakai beatbox, organ dangdut. Kalau yang pakam itu ada aturan strukturnya, mulai dari memasang hadian hingga pantun penutupnya," papar Sam'ani, Kamis (27/2).

Guna memudahkan upayanya melestarikan Madihin Pakam, ayah satu anak ini membentuk Sanggar Kesenian Kabupaten Tanahlaut (Sangkakala). Kegiatan Belalah Sambil Bamadihinan pun digeber sejak 15 Februari 2025 secara intens.

Sebagai ketua sanggar, Sam'ani langsung turun tangan. Sejak itu pula sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah lulusan Uniska Banjarmasin pada 2022 ini tanpa kenal lelah mulai blusukan dari satu sekolah ke sekolah lainnya di Tala.

Kadang Sam'ani sendirian ketika anggota sanggarnya ada kesibukan. Namun semua itu tak pernah menyurutkan langkah besarnya untuk terus menggaungkan seni madihin.

Pada kegiatan Belalah Sambil Bamadihinan, Sam'ani bersama sanggarnya melakukan pengenalan Madihin Pakam kepada pelajar.

Durasinya sekitar satu jam setengah. Ia senang karena pihak sekolah mendukung penuh dan para pelajar pun sangat antusias.

Kegiatan perdananya pada pertengahan Februari lalu di MTs swasta Ath-Thohiriyah Desa Batakan, Panyipatan. Kemudian beberapa sekolah lain seperti di MTsN 7 Tala, MI Al Anshari Desa Batutungku, SMPN 1 Taksiung, dan SMPN 2 Takisung.

"Tercatat 431 peserta didik yang sudah mengikuti kegiatan tersebut. Sementara istirahat sejenak dikarenakan segera tibanya bulan suci Ramadan," sebut Sam'ani.

Rencananya Balalah Sambil Bamadihinan lanjutkan setelah Idulfitri 1446 Hijriah. Sasarannya sekolah-sekolah pedesaan di Bumi Tuntung Pandang.  

Ia menegaskan semua yang dilakukan murni didasari keinginan untuk memperkenalkan dan melestarikan Madihin Pakam  yang terancam punah.

Hal ini karena kebanyakan masyarakat lebih menyukai madihin modern.

Sangkakala akan terus berusaha semaksimal mungkin. "Alhamdulillah Sangkakala walaupun baru didirikan Oktober tahun 2023, sudah mendapat beberapa prestasi bergengsi dalam event lomba madihin di Kalsel," papar Sam'ani.

 Di antaranya juara 1 dan 2 Lomba Madihin Pakam Festival Tradisi Lisan Kalimantan Selatan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, Desember 2024.

Meski sepintas gampang, bermain madihin memiliki tantangan tersendiri. Tingkat kesulitannya yakni ketika sedang bermain secara nyaman sesuai alur namun kemudian terbawa suasana dan menjadi nge-blank.

"Akhirnya tak sesuai konsep lagi.

Pada kondisi seperti itu, kita mainkan improvisasi. Tantangannya kalau sudah dalam keadaan demikian, nada tak stabil lagi. Jadi, harus piawai agar bisa menguasai kondisi," papar Sam'ani.

Pada kegiatannya blusukan ke sekolah-sekolah, animo kalangan pelajar selalu cukup tinggi. Sekitar 70 persen pada tiap pertemuan terbangun kedekatan dan semangat untuk mengetahui lebih jauh tentang seni khas Madihin Pakam.

Saat tutorial atau praktik bermain madihin dijabarkan dan diperlihatkan melalui slide proyektor, semua peserta juga semangat mengikuti.

Pascakegiatan, biasanya ada sekitar satu atau dua pelajar yang menyampaikan keinginan untuk mendalami Madihin Pakam.

Tahap awal, Sam'ani meminta pelajar tersebut untuk membuka akun sosial medianya agar secara mudah dan cepat bisa mengetahui lebih jauh mengenai Madihin Pakam.

Selanjutnya, tinggal mengatur waktu khusus untuk menentukan jadwal latihan.

Ia ingin Madihin Pakam menggema kembali dan meluas melalui munculnya pemadihin-pemadihin muda berbakat di Banua ini, terutama dari Tala.

Dengan begitu seni khas Kalsel ini dapat lebih menggema lagi di pentas nasional hingga internasional.

Cita-cita besarnya ingin keliling dunia melalui karya madihinnya. Sangkakala mulai mengembangkan madihin berbahasa asing (Inggris dan Arab) agar lebih untuk mudah go international.

"Madihin berbahasa asing itu pelan-pelan sedang kami garap. Impian saya lainnya, ingin menjadi maestro madihin di Banua (Kalsel) tercinta," tandas Sam'ani.

Sam’ani menyukai madihin sejak 2002 ketika sang legenda John Tralala show di kampung halamannya. Permainan madihin sang maestro yang begitu memukau membuatnya terpana dan tertarik ingin mengikuti jejaknya.

Sejak 2015 Sam'ani mulai menggeluti madihin dsecara autotidak. Seiring waktu, ia mulai belajar dan terus belajar menggali ilmu bermain madihin dengan pemadihin yang telah eksis seperti Anang Syahrani warga Desa Benualawas, Kecamatan Takisung.

"Saya juga berguru dengan beberapa kakawanan seperti Bang Syahril Banjar. Saya juga menyerap ilmu saat ikut lomba-lomba, ada masukan berharga dari para juri seperti Julak Larau, Guru Syahrani Banjar, dan lainnya," ungkap Sam'ani.

Dia perdana tampil bermadihin di depan publik pada 11 Mei 2015 di madrasah aliyah swasta di Panyipatan yang kala itu menggelar Pentas Seni.

Sejak itu dia keliling Kalsel untuk tampil. "Tinggal di Kabupaten Kotabaru saja yang belum," tandasnya.

Sedangkan perform di luar Kalsel, Sam’ani pernah ke Paser, Kalimantan Timur pada 2022 pada acara Gelar Teknologi yang dibuka bupati.

Belum lama tadi lelaki ramah kelahiran Podok 1 Maret 1998 ini juga tampil di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada acara Kerukunan Bubuhan Banjar.

Beberapa waktu lalu, bersama Gubernur Kalsel, dia tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada acara Gelar Budaya Banjar. Setelah itu Sam'ani tampil di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Saat tampil di Palu saya diundang Disdikbud Kalsel, yang di TMII diundang oleh Disdikbud Tala, sedangkan yang di Sidoarjo diundang oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Tala," pungkas Sam'ani. (banyu langit roynalendra nareswara)

 

Baca Lebih Lanjut
Sosok Faiz, Pedagang Bubur Kacang Hijau Lulusan SD di Surabaya, Fasih Berbahasa Inggris dan Jepang
Ryantono Puji Santoso
Meski Hanya Lulusan SD, Tukang Bubur di Surabaya Ungkap Caranya Lancar Bahasa Inggris dan Jepang
Ryantono Puji Santoso
Pantas Faiz Penjual Bubur Bisa Bahasa Inggris dan Jepang Meski Cuma Lulus SD, Belajar 5 Kata Sehari
Mujib Anwar
Kisah Faiz Penjual Bubur Jago Bahasa Inggris & Jepang, Lulusan SD: Pertama Belajar Kayak Orang Gila
Febriana Nur Insani
Bahasa Mandarin Bukan Lagi Momok, Sekolah Gracia Fei Xiang Gelar Lomba Dikte Mandarin
Wiwit Purwanto
SOSOK Faiz Penjual Bubur Surabaya Jago Bahasa Inggris dan Jepang Cuma Lulusan SD '5 Kata per-Hari'
Sarah Elnyora Rumaropen
Sosok Penjual Bubur Jago Bahasa Inggris dan Jepang, Belajar 5 Kata per Hari, Sering Ngomong Sendiri
Arie Noer Rachmawati
Pelatih Liverpool Sudah Habis Kesabaran Lihat Darwin Nunez, Siap-Siap Dijual ke Arab Saudi
Ilham Fazrir Harahap
Sastra Inggris FIB Unkhair Selenggarakan English Camp
Timesindonesia
Tingkatkan Daya Saing UMKM, Kampung Inggris Lakukan Kolaborasi dengan Dinkominfo Purbalingga
Raka f pujangga